Camat Rizqan Trenyuh Temui Mbah Sutinah Lansia 93 Tahun di Karangduwet

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Sudah menjadi komitmen Pemerintah Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten untuk menghidupkan kepedulian sesama dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Salah satunya dengan aktif memberikan pemihakan bantuan kepada warga lanjut usia (lansia) minimal berusia 70 tahun berupa sembako.

Saat ditemui redaksi di salah satu rumah warga di Karangduwet, RT 11/RW 5, Desa Tanjungan, Kecamatan Wedi, Camat Wedi Rizqan Iryawan, AP MSi, didampingi Kepala Desa Tanjungan, Jauhari SE dan Eka Mardiyana (TKSK Wedi), menyatakan kesungguhan dalam memupuk semangat cinta sesama. Bantuan rutin bulanan tetap diberikan kepada para lansia yang memang sangat membutuhkan.

Camat Wedi Rizqan Iryawan terlihat trenyuh dan air matanya terlihat keluar, melihat langsung kondisi lansia berusia 93 tahun, Mbah Sutinah, di Dukuh Karangdwet, Desa Tanjungan. Rizqan hadir untuk memastikan seluruh bantuan sosial yang menjadi hak para lansia telah terpenuhi, termasuk Mbah Sutinah yang hidup sebatangkara dan hanya tidur di kasur.

“Untuk total bantuan sosial bagi lansia se Kecamatan Wedi saat ini ada sekitar 148 lansia yang berusia 70 tahun ke atas dan tersebar di 19 desa. Seperti untuk Mbah Sutinah, kita juga berikan bantuan kepada pendamping bleiau yaitu Ibu Yuni yang tak lain keponakannya. Mereka dibantu untuk mengembangkan usaha makanan ringan berupa peralatannya. Kami akan terus memberikan perhatian lebih kepada lansia dan pendampingnya,” jelas Rizqan.

Mbah Sutinah (93 th) senang ditemui Camat Wedi Rizqan Iryawan yang selama ini dikangeninya.

Terkait hal ini, Rizqan selama ini terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pemdes dan tokoh masyarakat sekitar. Data lansia yang benar-benar sangat membutuhkan harus disiapkan dengan baik, tetap valid dan kondisi terbaru harus ada. Kata Camat Rizqan, negara tetap hadir di masyarakat manakala memang sangat membutuhkan, termasuk lansia.

”Sudah tiga bulan terakhir ini kondisi Mbah Sutinah menurun. Hal ini membuat Mbah Sutinah hanya bisa beraktivitas di tempat tidur saja. Kita sampaikan pula, seperti di Desa Kadibolo, beberapa waktu lalu, ada pengurus RW menanyakan bantuan warganya langsung ke saya. Ternyata setelah dilakukan koordinasi, sudah diberikan Pemerintah Desanya. Maka itu, koordinasi menjadi kunci dalam memberikan perhatian kepada masyarakat,” ujarnya.

Kata Kades Tanjungan, Jauhari, Mbah Sutinah sebelumnya lama tinggal di Jakarta lalu kembali ke Klaten dalam keadaan sudah tak berdaya alias kondisi fisiknya yang lemah. Dan selama ini ia dirawat oleh keponakannya yang tinggal di samping rumah. Mbah Sutinah telah mendapatkan kursi roda pada Senin lalu (16/1), juga ada permakanan, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) serta Kartu Indonesia Sehat (KIS).

“Mbah Sutinah ini dapat kursi roda, PKH dapat, BNT dapat, sembako dapat dan tetap dipihaki selalu. Mbah Sutinah ini lama di Jakarta dan kesehariannya dibantu keponakannya Ibu Yuniatun bersama putrinya Nadia. Selama ini Yuni jualan jajanan dan dititipkan di sekolah-sekolah. Suaminya Ibu Yuni sudah meninggal tahun 2021 karena covid-19,” jelas Jauhari. (Kim)