Make A Match Meningkatkan Keaktifan Belajar Materi Perkembangan Makhluk Hidup
oleh: Partini, S.Pd
SDN 02 Tegalgede
Menjadi seorang pendidik tidak semudah yang dibayangkan. Karena sebagai pendidik dituntut untuk mempunyai keterampilan dalam mengelola kelas, agar proses pembelajaran di dalam kelas menyenangkan bagi peserta didik maupun guru itu sendiri. Seorang pendidik harus bisa mengenali setiap kondisi dan kemampuan peserta didik. Selain itu pendidik juga harus bisa memilih model/ metode pembelajaran yang sesuai dan menarik, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi aktif dalam belajar.
Model pembelajaran make a match merupakan salah satu model pembelajaran yang bisa dipilih pendidik agar pembelajaran tidak monoton. Model pembelajaran make a match adalah model dimana guru akan mempersiapkan kartu yang berisi soal dan jawaban berupa gambar/ kartu mengenai suatu konsep, yang nantinya akan dipasangkan siswa (Suyanto, 2009: 72).
Gambar/ kartu akan diacak oleh guru yang selanjutnya dicari pasangannya oleh siswa. Sehingga siswa dalam pembelajaran ini bisa melakukan analisis, membaca, bergaul, mendengar dan bertanya kepada siswa lain untuk menuntaskan tugas mencocokkan gambar/ kartu.
Langkah-langkah pelaksanaan model pembelajarn make a match menurut Aqip Zainal (2013: 23) adalah:
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban).
Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal atau kartu jawaban).
Siswa yang dapat mecocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
Kesimpulan.
Model pembelajaran make a match dalam penerapannya memiliki kelebihan dan kelemahan yang harus diperhatikan oleh pendidik sebelum menggunakan metode ini. Santoso dalam Novia (2015: 24), menjelaskan kelebihan model make a match antara lain adalah:
Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
Materi pembelajarn yang disampaikan lebih menarik dan diperhatikan siswa.
Mampu meningkatkan hasil belajar.
Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran.
Kerja sama antar siswa terwujud dengan dinamis.
Munculnya dinamika gotong-royomh yang merata di seluruh siswa.
Kelemahan dalam meodel make a match antara lain adalah:
Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
Pada kelas yang jumlah muridnya banyak jika kurang bijaksana maka akan menimbulkan keributan.
Dalam mengembangkan dan melaksanakan model make a match guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam berbagai kesempatan agar tidak terjadi keributan di dalam kelas. Memotivasi siswa menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kesadaran pada diri siswa terhadap keseriusan dalam proses belajar mengajar.
Keaktifan belajar siswa menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya keaktifan siswa mustahil akan tercapai target dalam pembelajaran. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan bbelajar mengajar yang subjek didiknya secara intelektual dan emosiaonal sehingga siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010).
Penerapam model make a match pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam (IPA) materi perkembangan makhluk hidup terbukti mampu meningkatkan belajar siswa kelas 6 SDN 02 Tegalgede Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar.
Editor: cosmas