Wayang Orang Sriwedari Sering Ditonton Wisatawan Luar Negeri

Spread the love

Solo, Poskita.co – Warga lokal Solo pasti tidak asing dengan Lakon Wayang Orang Sriwedari. Yang setiap Senin-Sabtu diselenggarakan di Gedung Wayang Orang Sriwedari yang berlokasi di Jalan Kebangkitan Nasional No. 15, Sriwedari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta. Lakon sendiri merupakan seni drama tari yang menampilkan cerita-cerita dari Mahabharata dan Ramayana. Seperti cerita seputar dewa-dewa dan kepahlawanan kerajaan Hindia yang mempunyai beragam genre seperti romansa, komedi, dramatis dan juga melankolis. Disajikan dalam bentuk tarian dan dialog serta diiringi gamelan Jawa, kendang dan nyanyian para sinden.

Dalam proses persiapannya sendiri, Pak Didik selaku penanggung jawab menjelaskan bahwa sebelum tampil, naskah dan tokoh-tokoh para pemain sudah di share di grup whatsapp sehingga mereka tau mengenai tokoh dan cerita yang akan ditampilkan hari itu dan para pemain selalu absen pada jam 5 sore setiap hari. Setelah datang untuk absen biasanya akan mengambil kostum setelah sholat maghrib, lalu mulai makeup sendiri-sendiri dan berkostum yang perkiraan dilakukan hanya 15 menit. Setelah persiapan makeup dan kostum nanti para pemain akan menghadap sutradara untuk reka ulang scene sebelum tampil dan setiap pemain punya bekal masing-masing dalam melakukan improvisasi. Wah keren yaa..
Pada hari Selasa kemarin, 2 November 2022, Wayang Orang Sriwedari menampilkan Lakon dengan judul “Watu Gunung” yang disutradarai oleh Pak Harsini. Menceritakan Prabu Watu Gunung yang ingin mempersunting 7 bidadari dari Kahyangan yang membuat Kahyangan sendiri bergejolak dengan utusan Pati Watu Gunung, Swelacala yang mengakibat perang dengan para dewa. Setelah para dewa dikalahkan akhirnya utusan dewa mencari bala bantuan ke bumi dan bertemu Sriyana, Srihadi dan Srigati yang merupakan anak dari Resi Satmata yang merupakan jelmaan Wisnu yang dikutuk menjadi manusia atas hukumannya. Ketiga anak Resi Satmata diutus untuk membentengi Kahyangan dan berperang dengan Prabu Watu Gunung. Setelah dikalahkan oleh Sriyana, Srihadi Srigati dan Resi Satmata, Prabu Watu Gunung pun sirna. Resi Satmata lalu kembali menjadi Wisnu dan kembali ke Kahyangan setelah dianggap menyelesaikan hukuman karena jasanya. Seperti itulah cerita Lakon “Watu Gunung” secara garis besarnya.
Selain ditonton warga lokal, ahli seni dan peminat lakon. Ternyata Lakon-lakon dari Wayang Orang Sriwedari ini selalu kedatangan penonton dari luar negri setiap bulannya. Pak Didik mengatakan “meski ada penonton lokal, luar jawa maupun luar negri ataupun tidak ada penonton sekalian kami selalu tampil dengan semangat dan motivasi, karena bagaimanapun juga kita bekerja dengan hati,”. Harapan Pak Didik untuk Wayang Orang Sriwedari agar budaya ini tidak pernah putus. Bagaimanapun juga pertunjukan lakon ini adalah bentuk pertahanan akan budaya supaya tidak padam dan Pak Didik juga berharap Wayang Orang Sriwedari dapat dikenal sampai sseluruh penjuru dunia. **Penulis : Theresia Abigail Tatontos, Mahasiswi ISI Surakarta.

editor: cosmas