Petani Tembakau Butuh Perhatian Pemerintah dari DBHCHT

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menggelar pelatihan dan demplot penerapan budidaya tembakau di Kelompok Tani Rukun Sata Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Rabu siang (25/5/2022).

Perwakilan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Maryanto mengatakan, tahun 2022 ini pihaknya mendapat tugas untuk mengawal 26 demplot di Jawa Tengah dan salah satu demplot berada di Klaten.

Pelatihan budidaya tembakau ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Dalam pelatihan ini, petani diberikan pelatihan dan pengetahuan mendasar bagaimana menanam, memelihara tanaman, panen, pemasaran hasil tembakau, sampai pengelolaan manajemen keuangan.

“Kita ingin memotivasi petani dalam mengembangkan budidaya tembakau. Sehingga produktifitas dan kualitas tembakau meningkat. Dengan demikian, kesejahteraan petani tembakau juga akan meningkat,” ujar Maryanto.

Sedang Perwakilan dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten, Pariman mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang telah mengalokasikan satu demplot budidaya tembakau di Kalten.

“Sejak zaman penjajahan Belanda, Klaten dikenal sebagai salah satu sentra tanaman tembakau. Dan sampai sekarang, masih banyak petani di Klaten yang menanam tembakau. Karena tembakau mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pemerintah harusnya berterima kasih kepada petani tembakau, karena tembakau menyumbang cukai rokok (pajak) yang besar untuk pembangunan bangsa,” jelas Pariman.

Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Nanang Teguh Sambodo yang hadir dalam acara ini juga berharap adanya peningkatan kesejahteraan para petani. Petani Tembakau butuh perhatian pemerintah, termasuk bagaimana menganggarkan DBHCHT bisa memihaki petani tembakau agar tepat sasaran.

Juwandi bersama pejabat Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di sela-sela acara.

“Petani temmbakau memang butuh perhatian pemerintah. Jangan sampai pemerintah melupakan jasa petani tembakau, kalau di lapangan kebutuhan petani tembakau belum maksimal, misalnya alat pendukung pra dan paska panen, pemerintah bisa hadir dengan memihaki anggaran,’ harap Nanang.

Hal senada juga dikatakan Juwandi, petani tembakau dari Desa Karangpakel yang getol perjuangkan nasib petani tembakau. Diharapkan, dana aspirasi dari DBHCHT tidak salah sasaran dan justru alangkah bijak jika dana tersebut juga diutamakan bisa memihaki petani tembakau.

“Petani itu butuh peningkatan kesejahteraan dan dana DBHCHT itu sangat dinantikan para petani. Saat ini untuk harga panen tembakau yang asepan jenis grompol masih tinggi dan dalam waktu dekat, kita akan segera memulai musim tanam tembakau,” ungkap Juwandi.

Anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Klaten, Hartanti, SH MH mengatakan, petani tembakau adalah pejuang pembangunan. Karena dari cukai rokok bisa membantu pembangunan di Klaten. Maka, Pemerintah wajib menyejahterakan petani tembakau.

“Salah satu caranya dengan membantu petani tembakau agar bisa mengelola sendiri hasil tembakaunya. Pemerintah juga perlu menjaga perniagaan tembakau yang adil. Sehingga petani bisa memasarkan hasil tembakau pasca panen dengan harga yang baik dan menguntungkan,” pesan Hartanti. (Kim)

Caption Foto HL:
Petani tembakau sedang antusias ikuti agenda pelatihan budidaya demplot tembakau di rumah Juwandi.