SIPA 2023 Gelorakan Semangat Keindahan Seni untuk Kehidupan, “Mbak Tutut” Sebagai Maskot
SOLO, POSKITA.co Penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA) 2023 yang ke-15 kalinya, memperkenalkan maskotnya melalui konferensi pers yang dilaksanakan di sekretariat SIPA di Jalan Kedasih No.2 Kerten, Laweyan, Solo, Selasa, 11 Juli 2023.
Dalam jumpa pers tersebut dihadiri oleh Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta, Siti Khotimah, Maskot SIPA 2023, Wirastuti Susilaningtyas, serta para wartawan.
SIPA 2023 mengusung tema Say All with Arts yang akan menggelorakan semangat keindahan seni untuk kehidupan. Ketika dunia mulai kehilangan keindahan (harmoni, toleransi, dan lainnya), maka kesenian harus mengambil peran. Kesenian adalah pusat keindahan, maka katakan dengan seni agar kehidupan tidak kehilangan keindahan.
Irawati Kusumorasri menjelaskan bahwa agenda ini bertujuan untuk mem-branding Kota Solo dan soft diplomasi kebudayaan antarbangsa, antardaerah di Indonesia, antar suku bangsa, dan yang terutama antar personal.
Selaras dengan tema yang diusung, SIPA 2023 menggandeng Wirastuti Susilaningtyas sebagai maskot tahun ini. Wirastuti Susilaningtyas, yang lebih akrab disapa “Mbak Tutut” adalah seorang wanita asal Kota Bengawan yang lahir pada 20 Mei 1983. Kiprahnya dalam dunia kesenian khususnya tari telah malang melintang sejak usia 9 tahun. Ia tergabung pada sanggar tari Soeryo Soemirat Puro Mangkunegaran.
Ia telah aktif menciptakan karya-karya dalam seni tari dan juga tergabung dalam grup musik pop indie Handarbeni. Dengan talentanya yang luar biasa sebagai koreografer dan penari serta aktif dalam band. Digandengnya Mbak Tutut sebagai maskot bertujuan agar dapat mengenalkan ke masyarakat luas karena Mbak Tutut adalah aset Kota Solo, agar masyarakat Solo ikut merasa memiliki.
Maskot SIPA 2023 akan tampil untuk membuka acara di hari pertama dan berkolaborasi dengan Sanggar Semarak Candrakirana dan Ekosdance Company. Wirastuti menyampaikan pandangannya dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki sebagai seniman tari dan musik.
“Walau pun kita bisa mengutarakan semuanya dengan seni, tetapi dengan latar belakang saya sebagai penyanyi dan koreografer, di sini saya akan menggunakan dua elemen seni tersebut untuk merepresentasikan dan mengutarakan bahwa harmonisasi dan keindahan tuh ada melalui dua bidang tersebut,” tutur Wirastuti.
Festival seni internasional ini didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta yang diwakili oleh Siti Khotimah, menyampaikan pandangan dan harapannya untuk SIPA 2023 sebagai diplomasi budaya. “Memang dalam situasi globalisasi seperti ini untuk kreasi seni dan pelestarian seni ini sangat kita butuhkan, khususnya Kota Solo. Harapan kami benar bahwa diplomasi melalui seni ini yang kita harapkan,” pungkasnya. (Aryadi)