Proyek Kolam Renang Amburadul Ditaksir Kerugian Capai Rp 250 Juta
SRAGEN, POSKITA.co – Mangkraknya proyek kolam renang Desa Guworejo,Kecamatan Karangmalang, Sragen, diduga terjadi kerugian mencapai Rp 250 juta, Kamis (10/3). Pasalnya, proyek wisata desa yang dianggarkan Rp 486 juta itu, melihat dari proses pengerjaanya ditaksir baru menelan dana sekitar Rp 150 juta.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kolam renang dengan ukuran 50 m x 25 m ini, tampak hanya bangunan batu bata yang belum di plester semen. Parahnya lagi, lantai kolam juga belum dicor. Sehingga besi whermesh masih terlihat terbengkalai. Prihatinnya lagi, karena kontruksi yang dinilai asal- asalan membuat tembok keliling ada yang ambrol sekitar 10 meter.
“Kalo dengan anggaran segitu, seharusnya kolam sudah jadi.Tapi bila melihat kondisi dilapangan, paling baru menghabiskan dana tidak lebih dari Rp 150 juta,” tutur warga yang enggan disebut namanya.
Melihat anggaran yang begitu besar, warga jelas sangat menyayangkan dengan proyek amburadul itu. Lantaran anggaran Rp 486 juta bisa untuk membangunkan infrastruktur lain yang lebih utama di Desa Guworejo.
Sementara Kades Guworejo Ndaru Sucondro proyek wisata desa itu memang dibangun secara bertahap dengan konsep menelan anggaran total sebesar Rp 2,6 miliar. Untuk tahap pertama sudah selesai kolam renang untuk anak- anak. Kemudian tahap kedua pembangunan kolam dewasa yang dianggarkan Rp 486 juta. Hanya saja, anggaran tersebut belum cukup sehingga hanya untuk pengerukan, memasang batu bata saja. Karena untuk pengecoran dan pembelian whermesh anggaran tidak cukup.
“Rencananya proyek itu kita lanjutkan tahun ini dengan dianggarkan Rp 200 juta. Hanya saja, cairnya dana cair tiga termin untuk mengejar pengecoran lantai kolam dan perbaikan dinding yang jebol,” papar Kades Ndaru Sucondro.
Ditambahkan Sekdes Guworejo Istanti Handayani proyek wisata desa itu diharapkan kelar secepatnya. Awalnya direncanakan pembangunan kolam renang taraf nasional dibuat secara bertahap selama lima tahun dengan nilai Rp 2,6 miliar. Hanya saja, karena kondisi pandemi saat ini, pembangunan tak bisa diprediksi kapan selesainya. (Cartens)