Mantapkan Sekolah Adiwiyata, SDIT An Najah Jatinom Studi Banding ke SMPN 2 Karangnongko
KLATEN, POSKITA.co – Dengan semangat meningkatkan kualitas pembelajaran dan inovasi sekolah, khususnya program Sekolah Adiwiyata, maka SDIT An Najah Jatinom, Klaten, mengadakan studi banding ke SMPN 2 Karangnongko, Jumat pagi (17/12/2021).
Kepala SMPN 2 Karangnongko Anik Ariastuti, SPd MPd, bersama jajarannya, tetap welcome dan senang hati menerima kedatangan Khamim, SAg, Kepala SDIT An-Najah Jatinom bersama rombongan dalam studi banding ini. Ada 14 orang guru SDIT An Najah Jatinom yang ikut berkunjung ke SMPN 2 Karangnongko yang berada di lereng Gunung Merapi ini.
“Alhamdulillah, kami bersyukur bisa berkunjung ke SMPN 2 Karangnongko yang memang termasuk sekolah berkualitas dan prestasi dalam Sekolah Adiwiyata. Kami ingin menimba ilmu seluas-luasnya ke sekolah ini terkait bagaimana mengelola Sekolah Adiwiyata yang baik dan terintegrasi,” ungkap Khamim.
Dikatakan, SDIT An Najah sudah menjadi Sekolah Penggerak dan Adiwiyata tingkat Kabupaten Klaten. Khamim bersama tim Sekolah Adiwiyata SDIT An Najah ingin belajar berbagai hal terkait semangat inovasi para guru di SMPN 2 Karangnongko juga. SMPN 2 Karangnongko ini, sudah menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah dan se- Kabupaten Klaten meraih nomor 1 dari sekian banyak sekolah yang maju.
Sementara itu, Anik Ariastuti membenarkan terkait prestasi dan inovasi SMPN 2 Karangnongko dengan skor nilai paling tinggi se Klaten yang dilakukan tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Klaten. Untuk Sekolah Adiwiyata nomor 2 diraih SMPN 2 Klaten dan urutan skor tertinggi nomor 3 diraih SMPN 1 Prambanan.

Anik berharap, agenda studi banding ini tetap ada manfaatnya dan tindaklanjut. Ada semangat nyata tim Sekolah Adiwiyata SDIT An Najah untuk mengaplikasikan inovasi Sekolah Adiwiyata, minimal seperti SMPN 2 Karangnongko. Pesan Anik, SDIT An Najah Jatinom harus berani berbenah dengan memperbaiki visi dan misi sekolah yang berorientasi pada peduli lingkungan hidup dan lingkungan sekitar.
“Juga bisa memperbaiki manajemen sekolah yang ikut mendorong terwujudnya Sekolah Adiwiyata yang solid dan ada realisasi manajemen yang berbasis partisipatif. Maksudnya seluruh warga sekolah baik mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan, semua murid, orang tua bahkan masyarakat sekitar sekolah juga mempunyai peran aktif dalam mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan,” pesan Anik Ariastuti mantap.
Proses menuju Sekolah Adiwiyata itu tidak bimsalabim atau datang tiba-tiba. Akan tetapi prestasi dan inovasi yang ada tetap melewati proses panjang dan ada tahapan yang harus dilalui. Dengan Sekolah Adiwiyata, kata Anik, Anak-anak diajarkan mengenal lingkungan sekolah yang bisa memotivasi siswa semangat belajar. Seperti ada penanaman aneka bunga, kolam ikan, taman anggrek, budikdamber, berkebun sayuran, anggrek, dan lainnya.
“SMP Negeri 2 Karangnongko atau Esdukar akan menuju ke Adiwiyata Nasional tahun depan. Esdukar berencana akan mendampingi SDIT An-Najah, dalam rangka sekolah binaannya menuju Adiwiyata Nasional. Hingga suatu saat nanti sampai menjadi sekolah Adiwiyata mandiri,” jelas Anik. (Kim)
Caption Foto HL:
Kepala SMPN 2 Karangnongko Anik Ariastuti tunjukkan kepada Kepala SDIT An Najah Khamim terkait kolam ikan sekolah.