Prodi Film dan Televisi ISI Surakarta Gelar Seminar Pengembangan Perfilman Berbasis Potensi Lokal

Spread the love

Solo, POSKITA.CO – Program Studi Film dan Televisi ISI Surakarta, pada tanggal 17 November 2021 akan menyelenggarakan Seminar Nasional Prodi Film dan Televisi yang akan diselenggarakan secara Hybrid dari Studio Laboratorium Sosial Perfilman di Desa Karang, Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Seminar yang mengangkat tema “Pengembangan Perfilman dan Pertelevisian Berbasis Potensi Lokal bagi Pertumbuhan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata Indonesia” ini akan menghadirkan Dr. Maman Wijaya, Sekretaris Deputi 5 Kemenko PMK, Ibu Judith Dipoputro selaku Direktur Perum Produksi Film Negara (PFN), Prof. Dr. Baiquni M.A. dari Kalasan Anak Alam, serta Dr Budi Triwinanta M.M. dari Kemenparenkraf.

Menurut Dedi Eko Nurcahyo, ketua panitia kegiatan ini, kini perfilman tidak lagi didominasi pusat industri film seperti di Jakarta, Bandung dan Jogja saja, namun di daerah daerah seperti Purbalingga, Makassar dan Banyuwangi yang mulai menggeliat iklim perfilmannya. Di Solo Raya, ISI Surakarta bersama Kabupaten Karanganyar juga menyumbang peranserta kawasan lokal sebagai penyangga pengembangan film Nasional dengan mengembangkan Laboratorium Sosial Perfilman.

Kaprodi Film dan Televisi, Titus Soepono Adji menambahkan, saat ini mengembangkan perfilman tidak bisa hanya mengandalkan dari komunitas film saja, namun juga harus melibatkan masyarakat, pemerintah, akademisi, industri dan media, baik di tingkat lokal, nasional maupun global. Keberadaan Labsos Perfilman dengan segala potensi lokalitasnya merupakan upaya untuk dapat mempertemukan berbagai pihak memajukan perfilman, melalui berbagai kegiatan baik produksi, workshop, apresiasi maupun eksebisi.

Kepala Desa Karang, Dwi Purwoto menyebutkan, saat ini ada 34 Mahasiswa ISI Surakarta telah berkolaborasi selain memproduksi film juga menyelenggarakan kegiatan perfilman lainnya, baik pemutaran, festival, maupun workshop film. Kegiatan tersebut merupakan inisiasi Program Kompetisi Kampus Merdeka, dan Program Holistik Pemberdayaan Desa dari Kemdikbudristek.

Desa Karang juga sedang merintis sebuah Desa Wisata Perfilman, yang akan menjadi destinasi publik di Kawasan Watu Gambir seluas 5 hektar. Lokasi ini saat ini sedang dibangun sebuah amplitheter berkapasitas 1500 penonton, dan telah memiliki embung serta wahana river tubing. Direncanakan di area tersebut juga akan dibangun area workshop, studio film dan Cinema Room sebagai wahana perfilman.

Cosmas