Peserta Didik Depresi Saat akan PCR

Spread the love

Solo, POSKITA.CO – Pemerintah Kota Surakarta, Dinas Kesehatan, UPT Puskesmas Ngoresan akan mengadakan evaluasi PTM dengan mengadakan pemeriksaan Swab secara sampling pada 30 Peserta Didik dan 3 Guru. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mengukur penerapan protokol kesehatan (prokes) selama PTM. Sementara itu, Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd.  menyambut baik penyelenggaraan swab PCR acak yang dilakukan Dinas Kesehatan ini.

Hari  Senin, (18/10/2021)  pukul 07.30 WIB Peserta Didik yang akan mengikuti PCR sudah berkumpul di ruang aula tempat melakukan PCR dengan jumlah 30  Peserta Didik dan  dua  Guru dan Kepala Sekolah. Sebelum PCR dimulai disampaikan pengarahan dari Kepala UPT Puskesmas Ngoresan, Dinas Kesehatan Kota Surakarta,  drg. Retno Handarurini. Ketika baru datang,   Peserta Didik yang terlihat tegang/depresi semuanya, mungkin ketakutan ketika akan dilakukan PCR. Akhirnya melakukan pengarahan yang disampaikan antara lain agar Peserta Didik tidak merasa tegang / depresi, satu persatu mereka diambil sampel usapnya untuk selanjutnya diperiksa dengan metode PCR.

Perlu diketahui bahwa dengan adanya sampel usap tes PCR tersebut diharapkan PTM di Solo jauh dari klaster baru penyebaran Covid-19. Lebih lagi semoga semuanya negatife dalam tes PCRnya dan terus bisa melakukan PTM. Mudah-mudahan akan dijadikan tolak ukur Kota Solo akan menjalankan atau melaksanakan PTM. Semoga saja tidak ada Guru dan Peserta Didik yang kedapatan positif Covid-19. Akhirnya dengan pengarahan dari Kepala Puskesmas Ngoresan drg. Retno Handarurini, Peserta Didik merasa lega dan bisa tertawa.

Masih menurut Kepala Puskesmas Ngoresan drg. Retno Handarurini, bahwa ke 30 Peserta Didik yang mengikuti uji usap akan diistirahatkan terlebih dahulu selama 2 ( dua ) hari. Sedangkan Peserta Didik yang lainnya tetap menjalankan PTM terbatas. Sudah dipastikan bahwa Peserta Didik yang mengikuti uji usap sudah mendapatkan persetujuan dari Orang Tua. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi rencana kegiatan tersebut kepada Orang Tua Peserta Didik. Jika hasil sudah keluar maka akan ditindaklanjuti dengan kebijakan terkait PTM terbatas. Apabila ditemukan kasus Covid-19 maka akan dilakukan tracking.

Menurut Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, secara pengawasan memang di sekolah ini telah menyediakan sarana prasarana pendukung prokes. Membentuk Satgas Covid-19, serta Guru piket yang bertugas untuk mengawal, mengawasi, dan memastikan kesehatan dan kepatuhan Peserta Didik  dalam penerapan prokes sepanjang beraktivitas di sekolah. Beliau berharap semoga dengan prokes ketat dan dipastikan tidak ada yang terpapar, hari masuk anak-anak bisa bertambah, sehingga mereka lebih semangat.

Untuk memenuhi prokes menjaga jarak, sampai saat ini masih menerapkan kapasitas 50 % untuk sekali PTM. Sehingga sejak pertama awal September sampai sekarang SMP Negeri 8 Surakarta memakai sistem masuk giliran 2 ( dua )  hari sekali. Artinya untuk yang PTM di sekolah separuh dan PJJ di rumah, kemudian besoknya bergantian yang sebelumnya PJJ masuk sekolah untuk PTM dan sebaliknya.

Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta, menuturkan, harapan semuanya agar hasil dari tes PCR di SMP Negeri 8 Surakarta ini tidak ditemukan adanya hasil yang positif Covid-19. Karena hal tersebut akan menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) selama PTM berjalan.

Cosmas