Pasar Janglot, Sragen Kebakaran 57 Kios Ludes Rugi Rp 4,1 Miliar

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Pasar Janglot, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen terbakar. Akibatnya sebanyak 57 kios ludes jadi abu. Akibat kebakaran itu menimbulkan kerugian materiil mencapai Rp 4,1 miliar. Lantaran selain bangunan juga barang dagangan ikut terbakar.

Kobaran api baru berhasil dipadamkan, Minggu dinihari (26/9) sekitar pukul 04.10 WIB. Penyebab kebakaran sendiri belum diketahui secara pasti, diduga akibat konsleting listrik. Para pedagang hanya bisa meratapi nasib mereka akibat barang daganganya sudah tak bersisa lagi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kobaran api pertama muncul dari kios milik Rini (54), asal Dukuh Tindak RT 016/005, Desa Klandungan, Ngrampal, Sragen, Sabtu malam (25/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Kemudian api dengan cepat menjalan ke kios lainnya.

Sebenarnya kobaran api sempat diketahui Sunardi (55), warga Brakbunder RT 10 Katelan Tangen. Saksi mata saat lewat melihat kepulan asap di Pasar Janglot.

“Saat saya dekati ternyata asap tersebut berasal dari los toko kelontong milik ibu Rini, yang merambat ke kios yang lain dengan cepat. Seketika saya menghubungi warga lain dan meminta bantuan pemadam kebakaran,” ucap Sunardi.

Sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran serta disuplai 4 Tangki dari PMI dan 2 Tangki air bersih dari Tirta jaya Tangen, dikerahkan untuk padamkan api.

Saat kejadian itu, warga masyarakat tangen serta para pedagang ikut membantu memadamkan api,agar tidak menjalar ke kios yang lain. Para pedagang juga berupaya mengeluarkan barang jualan mereka. Namun karena kondisi api yang begitu besar, pedagang hanya bisa pasrah dengan barang jualan yang tak bisa diselamatkan.

Api berhasil dipadamkan sekira pukul 04.10 WIB. Lurah pasar Janglot, Jumali mengungkapkan, penyebab kebakaran sendiri belum diketahui secara pasti. Hanya saja, dari kebakaran itu 57 kios ludes jadi abu.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Tangen AKP Muh. Zaeni menjelaskan, pemadam tetap siaga meski dalam proses pendinginan. Begitu juga team INAFIS belum bisa lakukan olah TKP, menunggu kondisi aman terlebih dulu.

“Hasil keterangan saksi di TKP penyebab terjadinya kebakaran diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik konseleting,” papar AKP Zaeni.

Tokoh masyarakat setempat Wahono mengungkapkan, renovasi pasar terakhir sejak tahun 1982. Sehingga dengan peristiwa itu, bisa dilakuan pemugaran secepatnya. Apalagi sejak tahun 2019 sudah ada wacana untuk dipugar.

“Karena melihat kondisi pasar dengan gang yang kecil dan sempit, memang tak layak lagi. Sehingga sudah waktunya dibangun baru,” ucap Wahono. (Cartens)