Pembelajaran Virtual Dalam Masa Pandemi
Oleh: Arfina Hananti, S.Pd
SD Negeri 1 Semarang, Kec. Banjarnegara Kab. Banjarnegara
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dipengaruhi oleh banyak bidang ilmu, matematika merupakan salah satu bidang ilmu yang sangat berperan penting. Karena itu, pembelajaran matematika sangat diperlukan baik untuk menghadapi kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maupun untuk kehidupan sehari-hari
Pada masa sekarang ini kita mengikuti perkembangan zaman yang sekarang adalah zaman di mana dunia maya sudah menguasai seluruh aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Semua dapat dilihat melalui internet dan android. Masa pandemi yang belum berkesudahan justru dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman, yang mana menurut bapak Ki Hajar Dewantara bahwa kodrat anak mengikuti dan menyesuaikan dengan kodrat alam dan zaman.
Dalam pembelajaran daring ini, guru menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum maksimalnya pelayanan yang diberikan guru kepada peserta didik. Sehingga perlu perubahan yang dilakukan guru dalam hal pembelajaran daring.
Masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pembelajaran membuat peserta didik harus belajar di rumah. Maka pemerintah menetapkan pembelajaran daring dengan tiga versi yaitu daring penuh, kombinasi (gabungan antara daring dan luring) dan luring (tatap muka). Adapun daring penuh peserta didik belajar di rumah penuh dan tenaga pendidik memberikan pelajaran melalui aplikasi tertentu seperti WA, Google Meet, ataupun Zoom. Sedangkan kombinasi adalah daring dengan luring. Peserta didik diberikan tugas setiap hari melalui WA dan setiap Senin (hari-hari tertentu) mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Ada juga home visit yang termasuk kategori luring, guru hadir ke rumah-rumah peserta didik untuk memberikan pelajaran.
Pada masa pandemi ini di sekolah tempat saya mengajar, menggunakan semua model pembelajaran daring yang ditentukan pemerintah sesuai dengan dengan kebutuhan kami guru di sekolah. Khusus bagi kelas VI tempat saya mengajar yaitu SD Negeri 1 Semarang menggunakan daring sebagian. Sebab tidak semua peserta didik dapat mengikutinya, jadi kadang-kadang kombinasi sesuai dengan kebutuhan kondisi peserta didik. Ada peserta didik yang kondisi orang tua tidak memungkinkan untuk memiliki android jadi harus kombinasi dengan luring. Ada juga yang memiliki android tapi tidak memiliki kuota sehingga tetap tidak dapat mengikuti pembelajaran daring.
Pembelajaran diawali dari pembuatan aplikasi Google Meet di perangkat/laptop guru. Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi dengan rekan guru lain yang lebih mengetahui cara membuat jadwal di Google Meet. Link yang sudah ada dibagikan ke peserta didik melalui WAG. Peserta didik diminta untuk mengunduh aplikasi Google Meet di gawai masing-masing. Antusiasme peserta didik sangat tinggi untuk mengikuti pembelajaran ini. Ada yang bahkan rela datang ke sekolah menemui guru hanya demi mengunduhkan aplikasi tersebut karena orang tua mereka juga tidak mengetahui caranya..Tahap berikutnya adalah penyusunan media juga dibuat semenarik mungkin agar peserta didik merasakan pembelajaran yang berkesan. Dalam hal ini media pembelajaran yang digunakan adalah berupa presentasi power poin.
Sesuai jadwal yang telah ditentukan, pembelajaran pun berlangsung dengan baik. Hanya saja masih banyak di antara peserta didik yang belum tepat waktu untuk bergabung. Etika saat melakukan pembelajaran pun masih harus terus diingatkan seperti mematikan mikrofon saat tidak sedang berbicara, berbicara setelah diizinkan, dan lain-lain. Tapi semua itu dapat dimaklumi karena ini masih berada di tahap awal. Peserta didik merasakan suasana pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Sudah ada interaksi langsung antara peserta didik dengan guru. Semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran terlihat dari keinginan mereka yang rela bergabung dengan teman yang rumahnya berdekatan. Satu gawai ada yang sampai dua atau tiga orang. Mereka rela berbagi dengan teman asalkan bisa mengikuti pembelajaran. Hal ini juga membuat penulis semakin bersemangat melakukan perbaikan di masa yang akan datang.
Editor: Cosmas