Tanggap COVID-19, Beraktifitas Tanpa Kepanikan

Spread the love

Oleh: Sudarsono

Guru IPS SMPN 2 Jatiyoso

 

Merebaknya COVID-19 yang lebih dikenal virus Corlna, menyebabkan dikeluarkannya berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Sebagaimana pidato Presiden Jokowi tentang penanganan Covid-19 yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta dalam acara Breaking News, Minggu (15 Maret 2020) siang, Presiden meminta agar tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar sebaran Covid-19 bisa kita hambat.

Di Kabupaten Karanganyar melalui pesan WA kebijakannya dikeluarkan dua kali. Pertama info resmi DISDIKBUD Karanganyar sesuai petunjuk Bupati Dalam rangka pencegahan corona virus antara lain: pertama Meningkatkan kebersihan di lingkungan tempat tinggal masing masing, kedua Mulai 16 Maret 2020 peserta didik kita minta belajar di rumah sampai pemberitahuan selanjutnya.

Bagi peserta didik yang latihan ujian sekolah / try out SD sederajat diundur tanggal 24 Maret 2020. Adapun naskah soal yang sudah dikirim untuk disimpan di tempat yang aman berikut dijaga kerahasiaannya.

Ketiga Pelaksanaan PAT SMP
Senin 16 Maret hingga Sabtu 21 Maret ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut. Berikut Ujian sekolah 30 Maret sd 4 April juga ditunda, keempat Bapak Ibu guru dan staf tetap aktifitas di sekolah melakukan program kebersihan lingkungan sekolah Tetep semangat tingkatkan keimanan jaga kebersihan lakukan sesering mungkin cuci tangan.

Disusul kebijakan kedua yaitu berdasarkan perintah dari Bapak Bupati terkait antisipasi preventif merebaknya virus corona siswa yang semula belajar di rumah dan di liburkan 7 hari ditambah menjadi 14 hari atau 2 minggu, terkait dengan Penilaian Akhir Tahun dan semua kegiatan yang menyertai bagi kelas IX tahun 2019-2020, sementara kita menunggu jadwal dan perkembangan lebih lanjut pesan singkat yang disampaikan oleh MKKS SMP Kabupaten Karanganyar melalui WA.

Sebenarnya apa yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa selama diberlakukannya masa 14 Hari bekerja di rumah, belajar di rumah dan beribadah di rumah. Sesuai dengan tujuan awal maka yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa adalah menjaga kesehatan tubuh agar tidak tertular oleh adanya virus corona dan tetap beraktivitas untuk menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing, tidak perlu panik tidak perlu khawatir pilihlah dengan selektif saran masukan teori yang diperoleh dari berbagai media tentang bagaimana menghadapi mewabahnya virus Corona.

Merujuk pada tuntunan agama utamanya adalah Agama Islam yang diantaranya adalah dengan cara sebagai berikut haruskah kita memaksakan diri untuk bepergian walau tujuan bepergian itu untuk mencari rejeki, menuntut ilmu, ibadah ke Masjid? Keluar rumah mencari rejeki, menuntut ilmu, ibadah ke Masjid dalam kondisi normal tentu hukumnya wajib. Namun kalau di wilayah kita dikawatirkan ada wabah yang menular wajib hukumnya tidak keluar rumah. Yang sehat tidak boleh mendatangi tempat terjadinya wabah, kecuali keperluan yang sangat mendesak sekali itupun harus dengan hati-hati. Petunjuk kekasih Allah Nabi Muhammad saw dalam riwayat al-Bukhari: Artinya: ”bila kalian mendengar penyakit (menular) Tha’un di sebuah tempat, maka janganlah mendatangi tempat itu. Dan jika penyakit itu terjadi di tempat sementara kalian berada di dalamnya (tempat penyakit itu) maka janganlah kalian lari (keluar) darinya”, Maka dalam kesendirian itu Istiqomah melakukan ibadah berzdikir, berserah diri/bertawakal kepada Allah SWT.

Bila ini sudah dilakukan tetapi masih menerima musibah penularan penyakit hingga menjadikan mati maka janji Allah pada orang-orang yang sudah berserah diri akan dimasukkan ke surga sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya yang artinya “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (QS. Fussilat 41: Ayat 30) dan juga dalam hadits Beliau shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid. Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah dia syahid, siapa yang mati karena wabah penyakit Tha’un, dia syahid. Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid. Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” (HR. Muslim 1915). Ini adalah konsep secara Islami.

Sedangkan menurut teori kesehatan untuk mengantisipasi penularan wabah virus corona adalah jaga imunitas kekebalan tubuh dengan makanan yang bergizi penuh dengan vitamin C ini terkandung dalam buah-buahan dan vitamin E ini terkandung dalam beras merah, yang kedua jaga kebersihan rumah misalnya lantai sering dipel, di semprot disinfectan di setiap benda yang sering dipakai misalnya handle pintu, meja kursi dan sebagainya, ketiga sehabis bepergian usahakan pakaian yang dipakai langsung dicuci kemudian yang bersangkutan mandi, keempat biasakan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, kelima usahakan jangan dibiasakan mengusap mata, hidung dan mata sebelum cuci tangan dengan antiseptic atau hand sanitizer.

Virus apabila sudah masuk dalam tubuh manusia setelah jangka 7 hari akan dilawan dengan imunitas atau zat kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh, semakin bertambah hari maka imunitas itu akan semakin meningkat kalau imunitas itu semakin banyak yang bekerja dalam tubuh manusia maka virus secara otomatis akan mati dan apabila imunitas berhasil menang berperang melawan virus maka dalam jangka 14 Hari manusia itu sudah menjadi sehat kembali.

Dari dua tinjaun diatas menjadi dasar bagi kita untuk tetap beraktivitas, bekerja, belajar dan beribadah di tengah badai corona tanpa kepanikan. Akhirnya selamat beraktivitas, semoga selalu sukses, tetap sehat dan tetap mampu berprestasi dalam kondisi apapun.

Editor: Cosmas