Wong Edan Bebas Peduli Warga Terdampak Covid-19 di Birit Wedi
KLATEN, POSKITA.co – Saat mendengar ada bencana pandemi Covid-19, Marsiyem alias Nimas (37 th), warga Dukuh Glagah, Desa Birit, Kecamatan Wedi, Klaten, yang sedang bekerja di Singapura, melakukan peduli sesama dengan sisihkan rejeki beli sembako bagi warga terdampak Covid-19.
Nimas bersama teman-temannya yang bekerja di Singapura mendirikan wadah silaturrahmi dengan nama WEB atau Wong Edan Bebas sekitar setahun ini. Hal ini dikatakan menantu yang juga pengurus WEB Klaten Ike Desi Lestari di Posko WEB di Dukuh Glagah, Desa Birit, Kecamatan Wedi, Klaten, Senin siang (19/7/2021).
“Wong Edan Bebas ini semacam grup di facebook yang sama-sama bekerja di Singapura. Mertua saya, Nimas sudah 7 tahun kerja di Singapura. Kita hanya ikut saja dan siap dukung program WEB peduli sesama,” ungkap Desi.
Untuk kepengurusan WEB, sebagai penasehat dipegang Gunawan (Riau), Ketuanya Nimas, sekretarisnya Bagus Irawan (Sumatra), dan bendahara Jarwo (Boyolali). Dalam agenda Senin siang (19/7), dibagikan 20 paket sembako bagi warga di Glagah dan sekitarnya yang terdampak Covid-19.
Sementara itu Kepala Desa Birit, Sukadi Danang Witono menanggapi positif langkah kepedulian sesama yang dilakukan Wong Edan Bebas ini. Kades Danang berharap langkah WEB ini bisa dicontoh elemen lainnya. Meskipun sedang bekerja di Luar Negeri, tetap ada jiwa sosial tinggi dari pengurus WEB.
“Saya berdoa, semoga WEB ke depan semakin solid, tetap andil berkiprah di masyarakat. Kegiatan kepedulian sesama Wong Edan Bebas yang dikoordinir Ibu Nimas ini bisa membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat,” harap Danang.
Di Desa Birit ini, kata Kades Danang, ada program membantu warga yang meninggal dunia dengan pengadaan peti mati. Tapi harganya saat ini sangat mahal, maka Danang berencana membuat usaha peti mati sendiri.
Desa akan buat usaha peti mati dan niat membantu warga Birit yang kondang dengan penjual jamu dan ternak ikan lele. Selama ini Danang bantu belikan peti mati gratis bagi warga, karena peti mati mahal dan langka, maka ada rencana buat sendiri.
“Memang benar, kita akan buat peti mati sendiri. Untuk wilayah Desa Birit, ada 17 RT/7 RW dan warga dipesan tetap taati prokes, jangan sembrono dengan virus Covid,” jelas Danang didampingi istrinya Jati Mulatiningsih. (Kim)
Caption Foto HL:
Kades Birit Danang Witono bersama istrinya Jati foto bersama pengurus WEB di Birit.