Hajatan Warganya Dibubarkan Kades Jenar Ngamuk

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Kades Jenar Samto kembali membuat ulah, mengamuk di tempat hajatan warga desanya, Jumat (16/7). Kades ini tidak terima hajatan warganya di bubarkan tim gabungan satgas covid-19 kecamatan Jenar.

Data yang dihimpun di lapangan, kejadian bermula ketika sang Kades hadir menunggui hajatan pernikahan di rumah pak Wito (60) warga Dukuh Betari RT 11. Tanpa masker, sang kades duduk di deretan depan dekat dengan pembaca acara dan penyanyi.Sekitar pukul 10.30 WIB, datang tim Satgas Covid-19 Kecamatan Jenar bersama 4 personel Polres Sragen bersenjata lengkap. Kedatangan tim itu untuk membubarkan hajatan.

Saat Kasi Trantib Kardiyono memberikan seruan kepada tamu dan campursari agar bubar, Samto yang mendengar malah berteriak mencegah dengan mengatakan “Ojo” atau jangan dibubarkan.

Melihat sikap Kades, salah satu personel polisi sempat mendatangi Kades dan berusaha meredakan emosi serta memberi pengarahan. Namun sang Kades justru tambah emosi.

Ia langsung menjungkirkan meja di hadapannya. Meja penuh hidangan makanan dan minuman dalam gelas itu pun terguling.

Sehingga piring-piring dan gelas yang ada di meja itu pecah berantakan serta makanannya berserakan di tanah. Melihat ulah sang Kades, beberapa aparat langsung mendatangi dan berusaha menenangkan.

Meski sang Kades berusaha melarang, pembubaran tetap berjalan. Ratusan tamu yang hadir langsung angkat kaki meninggalkan lokasi hajatan. Begitu pula grup campursari serta penyanyinya juga langsung hengkang.

Saat dikonfirmasi, Kasi Trantib Kecamatan Jenar yang memimpin pembubaran, Kardiyono membenarkan. Sepengetahuannya, saat tim datang ke hajatan, Kades Samto memang ada dan menunggui di lokasi hajatan.

“Tadi saya lihat memang tidak pakai masker. Tapi Pak Kades memang nunggui di situ dari pagi. Waktu kami sampaikan agar acara dibubarkan karena aturan PPKM memang tidak boleh, Pak Kades malah teriak ojo (jangan). Akhirnya tadi didatangi polisi dan dielus-elus sambil diberikan pengarahan,” paparnya.

Pasalnya sehari sebelumnya, Kades sudah menyampaikan minta maaf di Polsek di hadapan aparat Muspika bahwa siap mendukung program pemerintah PPKM Darurat dan kebijakan mencegah penyebaran Covid-19.

“Kami prihatin, padahal kemarin sudah klarifikasi dan siap mendukung program pemerintah, malah ini nunggui hajatan warga. Dari dulu memang nggak pernah pakai masker,” tandasnya. Diketahui sehari sebelumnya Kades Jenar Samto sudah membuat geger dengan memasang baliho menghujat pejabat dan menyinggung jaman PKI. Persoalan itu sendiri masih ditangani Inspektorat Sragen. (Cartens)