Camat Joko Hendrawan: Stop Mudik, Tunda Kangenmu..!!
KLATEN, POSKITA.co – Jajaran Paguyuban Camat Kabupaten Klaten menyatakan dukungan terkait tidak mudik atau stop mudik lebaran. Hal ini diungkapkan Ketua Paguyuban Camat Klaten Joko Hendrawan SH MM di kantor Kecamatan akhir pekan lalu.
Dari 26 Camat se Klaten, semuanya sepakat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah terkait larangan mudik. Hal ini demi kenyamanan dan keselamatan keluarga atau masyarakat, sebab klaster Covid-19 bisa terjadi jika tradisi mudik dibolehkan.
Untuk para Kades atau Lurah, jelas Joko Hendrawan, juga sudah diberikan pengarahan atau sosialisasi agar sama-sama komitmen mengamankan adanya larangan mudik lebaran. Alasan apapun untuk mudik, memang tidak bisa dibenarkan.
“Namanya mudik itu, orang yang melakukan perjalanan jauh dari satu kota atau daerah ke kota lain untuk sekedar tradisi lebaran. Misalnya warga Klaten bekerja di Jakarta dan pulangnya saat lebaran, maka warga tersebut tetap ditahan rasa rindunya bertemu keluarga. Kan bisa video call atau virtual lewat Hp atau Laptop,” jelas Camat Joko.
Jika mudik diperbolehkan, dikhawatirkan dari sisi kesehatan, bisa jadi akan membawa dampak negatif. Perasaan badannya sehat, padahal bisa jadi orang tersebut menjadi pembawa virus Covid-19. Menurut Joko, masyarakat setidaknya bisa memahami dan menyadari akan pentingnya larangan mudik lebaran.
Lebaran itu jatuh pada 1 Syawal 1442 H dan ditandai dengan shalat Idul Fitri. Tapi gegap gempita dan euforia menjelang lebaran sangat terasa, seperti toko baju swalayan diserbu ribuan pengunjung hanya untuk membeli baju dan dipakai saat lebaran.
Karena situasi masih pandemi, jumlah warga yang terkonfirmasi juga naik turun, setidaknya hindari berkerumun dan kurangi mobilitas di keramaian. Kata Joko, gerakan 5M jangan hanya menjadi simbol belaka, akan tetapi menjadi tradisi warga di saat pandemi ini.
“Ingat kasus orang naik sepeda gunung atau rekreasi naik mobil rombongan di Klaten yang ternyata terkonfirmasi Covid-19. Hal ini juga sangat rentan dan perlu diwaspadai, tak hanya arus gelombang massa tradisi mudik saja. Intinya kebijakan larangan mudik itu demi kita semua, demi warga Klaten juga,” tegasnya.
Camat Joko yang pernah mengalami terkonfirmasi Covid-19 pada Maret 2021 lalu merasakan kurang nyamannya selama menjalani masa karantina mandiri. Hal ini jangan sampai dialami masyarakat dan mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
“Kita juga sudah tegaskan agar para Camat, Lurah atau Kades, tetap menghimbau ke warganya untuk sama-sama satu komando stop mudik. Mudik itu di saat tak ada pandemi boleh saja, akan tetapi di saat ada pandemi atau wabah penyakit, tentu mudik itu ditunda dulu aja,” pesan Joko yang tak lain Camat Klaten Selatan.
Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani juga sudah menginstruksikan agar jajaran pejabat, termasuk Camat se Klaten ikut turun tangan, terjun di lapangan dalam rangka mendorong masyarakat untuk tidak mudik lebaran. Sosialisasi larangan mudik bisa dilaksanakan masyarakat Klaten dan rasa rindu atau kangen keluarga bisa ditunda dulu.
Dari pantauan redaksi, giat operasi penyekatan kendaraan luar kota yang masuk Kota Klaten juga terus digencarkan. Namun demikian, jalan tikus atau jalan alternatif bagi para pemudik lainnya juga akan dipantau aparat terkait. (Kim)
Caption Foto HL:
Petugas gabungan lakukan penyekatan di Prambanan dan titik lainnya.