“Sains Ceria” Tingkatkan Kecerdasan Kognitif Anak

Spread the love

oleh: Kusmiyati,S.Pd

Guru TK Andaruwati  Cilacap

Disaat keadaan wabah COVID-19 masih berlangsung,pendidik pada anak usia dini sangatlah diharapkan untuk memberilkan pembelajaran yang berkualitas tanpa membebani anak didik.Proses belajar yang dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh semestinya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak didik.

Bermain sambil belajar adalah salah satu ciri khas dari pembelajaran pada anak usia dini. Proses pendidikan anak usia dini (3-4 tahun) tidak hanya mengembangkan aspek kognitif, sikap dan karakter saja. Namun ada enam aspek tumbuh kembang anak yang menjadi target dari pendidikan anak usia dini,yaitu agama dan moral, fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni merupakan bagian tidak terpisahkan sebagaimana terdapat pada Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.

Dalam menstimulasi aspek kognitif pada anak,penulis mengacu pada  permendikbud nomor 137 Tahun 2014 aspek perkembangan kognitif meliputi cara anak berpikir, cara anak melihat dunianya, dan tentang cara anak menggunakan alat dan bahan permainan untuk belajar. Penulis berupaya meningkatkan kecerdasan kognitif dan menceriakan anak didiknya di TK Andaruwati  Cilacap dengan sains ceria yaitu metode bermain sains.

Pengenalan sains akan melatih anak sejak dini untuk mengenal berbagai gejala alam, benda dan peristiwa. Anak dilatih melalui inderanya untuk melihat, meraba, membau, merasakan, mendengar dan mengecap. Dengan semakin seringnya keterlibatan indera anak, maka anak akan semakin memahami apa yang dipelajarinya dan mendapatkan pengetahuan baru melalui hasil penginderaannya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pembelajaran sains dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak akan lingkungan yang didasarkan pada pengumpulan atau observasi terhadap data-data atau penelitian melalui pengamatan. (Ali, 2018, p.12).

Sains dapat dijumpai anak pada kehidupan dan pengalamannya sehari-hari. Sains bukan hanya berupa kumpulan fakta atau pengetahuan mengenai dunia kita. Namun merupakan suatu proses dalam mengamati, mencatat, menganalisa, menggabungkan dengan informasi lain dan membuat kesimpulan. Sains dalam pembelajaran merupakan pendekatan dalam proses menemukan, mencari fakta dan mendiskusikan dengan melibatkan anak agar anak mempunyai suatu kemampuan kognitif yang lebih tinggi.

Kegiatan sains ceria dimasa pandemi ini penulis lakukan dengan cara bekerjasama dengan orangtua anak didik,untuk mengenalkan sains secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sains ceria untuk anak usia 3-4 tahun adalah pengamatan dan eksplorasi tentang mengenal buah.Penulis meminta anak untuk bermain dengan aneka buah untuk memberikan pengetahuan kepada anak tentang bermacam-macam buah dengan aneka ragam bentuk dan warna yang berbeda serta manfaatnya. Dengan dibantu oleh bundanya,anak diminta menyiapkan alat dan bahan berupa piring  dan beraneka buah. Penulis mengarahkan anak agar meletakkan macam-macam buah di atas pring dan mengajak  anak untuk menyebutkan nama buah, warna, dan bentuknya. Setelah itu dengan pendampingan orang tua mereka menyebutkan manfaat dari buah-buahan yang ada di piring.

Anak sangat ceria saat pengamatan mereka berhasil,warna dan bentuk yang mereka sebutkan sesuai dengan nama dari buah tersebut, dan jika masih keliru mereka dengan semangat mengulanginya sampai menjadi benar. Diakhir kegiatan sains ceria,penulis memberi penekanan bahwa dengan banyak mengkonsumsi buah-buahan mereka dapat menjaga immun dan menjadi sehat. Penulis mengajak anak didiknya untuk menyukai buah dan mau memakannya.

Sains ceria benar-benar menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak didik usia 3-4 tahun. Mereka tetap aktif dan semangat mengikuti proses pembelajaran meskipun mereka tidak bertemu langsung dengan guru dan teman-teman mereka. Sains ceria sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kecerdasan kognitif anak.

Editor: Cosmas