Penanaman Pendidikan Karakter Siswa Kelas IV  di SDN 03 Dawung di Masa Pandemi

Spread the love

Eka Rosidha, S.Pd.

Guru SDN 03 Dawung Kecamatan Matesih

 

Penulis selaku guru kelas IV di SDN 03 Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, mengidentifikasi masalah mengenai penanaman pendidikan karakter pada siswa, melalui pembiasaan sehari- hari merupakan hal yang penting, karena keprihatinan penulis terhadap karakter generasi saat ini.

Berbagai pengaruh globalisasi terhadap kehidupan bangsa, khususnya dunia pendidikan telah banyak terjadi khususnya dalam karakter. Hal ini sesuai dengan kebijakan pendidikan karakter yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Siswa diharapkan cerdas dan memiliki karakter yang kuat dan bagus sebagai generasi penerus bangsa di masa mendatang.

Saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang berpengaruh di berbagai bidang, khususnya pendidikan. Kebijakan belajar jarak jauh di rumah diterapkan. Peranan orang tua sangat diperlukan dalam memantau anaknya dalam belajar di rumah sehari-hari. Meskipun demikian guru tetap harus menjalankan tupoksinya serta memantau perkembangan siswa yang meliputi perkembangan kognitif, afektif dan psikhomotorik. Dalam hal ini perkembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan siswa juga terus diperhatikan.

Pembiasaan karakter ini sebagai kerjasama antara siswa, guru dan orang tua yang pemantauannya bisa dilakukan melalui WA group, kegiatan home visit dan video maupun gambar foto. Adapun kegiatan untuk menumbuhkan karakter siswa kelas IV di SDN 03 Dawung yaitu melalui pembiasaan sebagai berikut:

Persiapan (Koordinasi dengan siswa dan orangtuaterkait pembiasaan karakter di SDN 03 Dawung Kecamatan Matesih) dalam setiap kegiatan siswa diharapkan berdoa terlebih dahulu. Misalnya saat mau belajar, makan, tidur dan lainnya.

Melaksanakan budaya 6S (Senyum, Sapa,Salam, Salim, Sopan dan Santun) saat di rumah dengan anggota keluarga. Membaca iqra atau alquran sesuai tingkatan siswa sebelum pelajaran pendidikan agama Islam. Kegiatan ini biasa disebut sebagai setoran hafalan surat pendek. Hal ini diharapkan siswa tetap meningkatkan aspek religiusnya. Melaksanakan  kegiatan “CILUNA” (Cinta Lagu – Lagu Nasional)

Siswa bisa menyanyikan lagu nasional seperti Indonesia Raya, Halo-halo bandung, Indonesia Pusaka dan lain sebagainya untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Hasil menyanyi siswa dapat dibuat karya berupa video rekaman yang dikirimkan ke WA group.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkanmelalui WA group, Belajar dari Rumah ( BDR), belajar dari TVRI da kegiatan home visit.

Melaksanakan kegiatan  sholah Dhuha saat jam istirahat dan sholat dzuhur bersama setelah selesai pembelajarandengan pantauan orang tua di rumah masing-masing. Melaksanakan kegiatan “KAPTEN SEHARI”

Seorang siswa diajarkan seperti kapten memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin  dalam suatu  kegiatan di rumah. Sebagai guru kita harus profesional yaitu selain mengajarkan ilmu kepada peserta didik guru juga mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepada peserta didik agar peserta didik itu memiliki kecerdasan dalam berpikir siswa juga terbiasa memiliki karakter yang baik dan jiwa kepemimpinan.

Melaksanakan  kegiatan “bersih rumah”

Bertanggung jawab mendidik siswa untuk memiliki karakter yang baik melalui kegiatan bersih rumah. Dengan belajar dan kegiatan bersih rumah siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan rumah. Sebagai guru kita harus profesional yaitu selain mengajarkan ilmu kepada peserta didik guru juga mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepada peserta didik agar peserta didik itu memiliki kecerdasan dalam berpikir siswa juga terbiasa memiliki karakter yang baik serta ketrampilan terkait dengan pengalaman sehari-hari di lingkungan rumahnya. Kebersihan merupakan bagian dari iman bagi umat muslim.

Melaksanakan Kebiasaan gerakan  “PUNGUT SAMPAH” dan membuang sampah pada tempatnya.

Bertanggung jawab mendidik siswa untuk memiliki karakter yang baik untuk menjaga kebersihan dan peduli lingkungan sekitar. Sebagai guru kita harus profesional yaitu selain mengajarkan ilmu kepada peserta didik guru juga mendidik, melatih, membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepada peserta didik agar peserta didik itu memiliki kecerdasan dalam berpikir siswa juga terbiasa memiliki karakter yang baik.

Kegiatan pembiasaan karakter tersebut penting dilakukan sejak dini untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas. Siswa adalah penerus bangsa yang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Kesantunan siswa dalam menghormati orangtua dan guru sangat penting meskipun zaman terus berubah. Anak harus bisa mempertahankan jatidiri kepribadian Indonesia yang luhur dan sesuai Pancasila.

Ajaran pendidikan dari Ki Hajar Dewantara sangat penting di pegang guru untuk ditularkan ke siswanya, yaitu: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Siswa diharapkan memiliki sopan santun dan etika dalam kehidupan bermasyarakat di tengah arus globalisasi ini. Kemajuan suatu bangsa juga sangat ditentukan oleh generasi penerus di masa mendatang. Anak tidak hanya cerdas, tetapi hendaknya memiliki karakter dan etika yang baik pula. Demikian contoh kegiatan pembiasaan karakter yang dilaksanakan di SDN 03 Dawung, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Editor: Cosmas