Menjaga Kualitas Pendidikan Dalam Dilema Pembelajaran Masa Pandemi
ARTIKEL POPULER
Ary Sofiyanti, S.Pd
SMP Muhammadiyah 2 Surakarta
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang mewabah di seantero dunia, saat ini telah memasuki fase gelombang ke dua. Banyak negara yang mengalami ledakan kasus positif atas wabah tersebut.
Dilaporkan dari sumber portal World Healt Organisation /WHO di http:// covid19. Who.int/, bahwa hingga 16 November 2020 kasus konfirmasi positif Global tembus di angka 534.301.156 dengan kasus meninggal 1.316.994.
Kondisi demikian menyebabkan dunia pendidikan di Indonesia melakukan upaya preventif dan kuratif dengan cara mengalihkan aktivitas belajar siswa di rumah guna memutus mata rantai penyebaran covid 19 dengan social distancing. Kebijakan ini didasarkan pada surat edaran Mendikbud no 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 berisi himbauan untuk belajar dari rumah melalui pembelajaran sistem daring. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan berakhirnya masa pandemi ini, bahkan lebih mengkhawatirkan bisa saja pandemi ini melampaui bulan Desember 2020, yang artinya akan ada perpanjangan waktu lagi untuk pembelajaran daring sampai tahun 2021 mendatang.
Praktik Belajar dari rumah seperti yang diinstruksikan Mendikbud tersebut direspon oleh seluruh pihak sekolah untuk menerapkan pembelajaran secara daring, dimana guru melaksanakan pembelajaran meski tanpa bertatap muka langsung. Melalui berbagai platform seperti grup Whatsapp, google Classroom, Elearning, Youtube dan media lainnya.
Guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa mulai dari menyiapkan konten materi pelajaran yang disampaikan pada setiap pertemuan, diunggah di media daring. Berikutnya, siswa mempelajari materi tersebut dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru harus memonitoring pelaksanaan proses belajar yang dilakukan siswa, termasuk menjawab pertanyaan dan memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring mempunyai kelebihan dibanding sistem pembelajaran lain, karena pembelajaran tidak terikat dengan ruang dan waktu. Artinya, kapan saja dan di mana pun berada, siswa dapat mengikuti proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Kelebihan lain siswa dapat melakukan aktifitas belajar dengan dipantau orang tua di rumah.
Namun di sisi lain muncul juga berbagai masalah dalam pembelajaran daring, seperti keluhan orang tua yang tidak mampu menyediakan gawai, kesulitan dalam penyediakan quota, kesulitan memantau belajar bagi orang tua yang semuanya bekerja, menumpuknya tugas yang diterima siswa, dan masih banyak lagi kendala lainnya.
Untuk upaya menjaga kualitas pembelajaran daring yang dilaksanakan, perlu langkah-langkah strategis dan bijak yang harus diambil oleh berbagai fihak.
Pertama, guru perlu mengasah kreatifitasnya dalam memanfaatkan media daring, menyajikan konten pelajaran yang bermutu dan menarik serta memberikan pemahaman bagi siswa. Kemendikbud juga sudah meluncurkan suatu platform Guru Berbagi, dimana guru guru di seluruh Indonesia dapat saling berbagi pengalaman tentang perencanan dan pelaksanaan pembelajaran daring.
Kedua, Pekerjaan rumah yang diberikan sebisa mungkin tidak membebani siswa sehingga tidak mengganggu kesehatan fisik dan psikis siswa. Jangan sampai siswa tertekan dan kelelahan akibat banyak mengerjakan tugas dari semua gurunya.
Ketiga, orang tua harus mengalokasikan waktunya untuk mendampingi putra putrinya selama belajar di rumah. Pendampingan tersebut ikut menentukan kualitas dan keberhasilan belajar siswa.
Keempat, siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena tidak punya gawai atau signal perlu dicarikan solusi oleh pihak sekolah dengan meminjamkan dan memfasilitasi gawai atau media lain dari sekolah.
Kelima, peran serta dari pemerintah dalam memfasilitasi berlangsungnya pendidikan nasional seperti pemberian subsidi kuota, pemberian bantuan HP kepada siswa yang kurang mampu, penyediaan konten konten belajar seperti Ruang Guru dan lain sebagainya.
Berbagai alternatif di atas dapat dijadikan sebagai inspirasi dan masukan berharga untuk kita semua, terutama sekolah, guru, orangtua, dan pemangku kebijakan. Dilema yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran daring tidak selalu menjadi hambatan untuk mensukseskan kebijakan belajar dari rumah. Bahkan kita bisa meningkatkan proses pembelajaran di Indonesia menjadi lebih berkualitas meskipun dalam masa pandemi Covid-19 ini. Semoga pandemi ini segera berakhir dan berlalu. Dan, seluruh pelajar Indonesia dapat menikmati kembali suasana belajar di sekolah.
Editor: Cosmas