Mencetak Siswa Menjadi Agen Budaya di Tengah Pandemi
ARTIKEL POPULER
Nunik Rusmini, S.Pd
SMP Negeri 1 Karangpandan
Wabah Virus Corona Disease 2019 atau disebut Covid-19 telah mengubah segalanya, termasuk pembelajaran seni budaya. Penulis menggunakan pembelajaran berbasis muatan lokal di Karanganyar. Harapannya siswa bisa menjadi agen-agen pelestari budaya Jawa dengan kearifan lokalnya.
Grebeg lawu adalah sebuah rangkaian kegiatan yang menampilkan berbagai kesenian dan upacara adat dari beberapa daerah di Karanganyar dan sekitarnya, dan biasanya dilaksanakan di tempat-tempat wisata serta situs-situs religius.
Grebek Lawu diawali dengan Festival Gelar Punokawan yang dilaksanakan pada Hari Minggu, 13 September 2020 bertempat di Studio Kendedes Desa Suruhkalang, Jaten, Karanganyar.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten bersama komunitas SEKAR (seniman Karanganyar). Meski saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19, adanya kegiatan ini diharapkan tidak membatasi ruang maupun kreatifitas dari pelaku seni khususnya di daerah Kabupaten Karanganyar.
Pagelaran seni dari komunitas ini mengangkat tema “Seni Kala Pandemi, Bugar Walau Virtual”. Pagelaran ini berlangsung menggunakan protokol kehatan yang berlaku dan acara ini dapat disaksikan secara virtual. Dalam rangka menyambut HUT Kabupaten Karanganyar yang ke – 103 pemerintah kabupaten mengadakan Gelar Punokawan yaitu perlombaan yang menampilkan tokoh-tokoh seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Tujuan dari diselenggarakannya acara ini yaitu untuk mengingatkan kepada segenap lapisan masyarakat, baik tua dan terutama yang muda agar lebih mampu melestarikan budaya Jawa. Para peserta lomba yang memerankan tokoh Punokawan merepresentasikan dan menyampaikan pesan kepada masyarakat terkait Pandemi Covid-19 agar seluruh masyarakat siap dalam menghadapi kebiasaan normal baru.
Bupati Karanganyar, Yuliatmono mengemukakan tokoh Punokawan yang berjumlah empat orang melambangkan keragaman yang saling berdampingan. Hal ini sejalan dengan keadaan Kabupaten Karanganyar yang beragam namun tetap bersatu.
Pada bidang seni pertunjukan, pagelaran ini menjadi angin segar untuk segmen masyarakat terkhusus para pelajar Kabupaten Karanganyar. Merujuk pada hal tersebut dalam sudut pandang pembelajaran seni pertunjukan pagelaran ini banyak menggunakan elemen serta piranti yang agak sedikit berbeda seperti terbatasnya penonton, penggunaan software tambahan untuk broadcasting (menyiarkan) kepada seluruh masyarakat Karanganyar.
Hal ini merupakan suatu pembelajaran baru bagi para pelajar Karanganyar agar dapat mempelajari lebih lanjut dalam rangka menyongsong zaman yang baru, yakni zaman 4.0 yang saat ini didominasi oleh kecanggihan teknologi yang ada.
Kegiatan yang diadakan setiap tahun ini, bagi saya sebagai seorang guru mata pelajaran Seni Budaya, saya sangat mendukung adanya kegiatan tersebut sebagai pagelaran pendidikan untuk memupuk dan melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Dalam sudut pandang akademis, pagelaran ini dapat merangsang masyarakat kalangan muda khususnya para pelajar yang ada di kabupaten Karanganyar untuk ikut serta dalam melestarikan budaya baik dari segi apresiasi pertunjukan maupun menjadi pelaku seni itu sendiri.
Pada pembelajaran Seni Budaya terdapat ruang lingkup yang mendasari aspek pembelajaran salah satunya apresiasi dalam setiap bidang seperti seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni teater. Berhubungan dengan pagelaran ini pembelajaran berbasis muatan lokal amat penting bagi tumbuh kembang siswa, yang mana siswa nanti akan mewarisi berbagai macam kebudayaan yang ada di daerah tempat tinggal masing-masing.
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman siswa terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Daerah Karanganyar yang luas dan tampak akulturasi dari kebudayaan Hindu – Budha dengan budaya Jawa, dapat ditelusuri jejaknya atau peninggalan sejarahnya di berbagai tempat yang tersebar di Kabupaten Karanganyar. Peserta didik yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar diharapkan mampu menjadi agen-agen pelestari budaya Jawa dengan kearifan lokalnya.
Editor: Cosmas