PMD Gelar Bimtek Geger, 2 Peserta Reaktif Corona
SRAGEN, POSKITA.co – Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) kabupaten Sragen, geger, Jumat sore (13/11). Pasalnya dua peserta bimtek dinyatakan reaktif saat dilakukan rapid test saat check in hotel. Di antaranya pendamping desa dari Kecamatan Karangmalang dan Kedawung. Parahnya, rapid test dilakukan dadakan, setelah ada keluhan peserta yang tak ada pengecekan kesehatan sejak dini. Padahal situasi Covid-19 di kabupaten Sragen sedang meningkat tajam. Dinas PMD Sragen dinilai gegabah dalam menggelar acara tanpa persiapan test covid-19.
Pelaksanaan Bimtek digelar dua hari yakni Jumat-Sabtu (13-14/11). Pelaksanaan Bimtek digelar pukul 15.00 di Swiss Bellin Hotel Solo. Tetapi hingga pukul 13.30 peserta belum menjalani test Covid-19. Padahal ada puluhan peserta yang mengikuti bimtek tersebut. Belum jelasnya kondisi kesehatan peserta bisa jadi berakibat buruk dan memungkinkan terjadi penularan. Peserta Bimtek Sekretaris Camat (Sekcam) Ngrampal Endang Widayanti saat dihubungi mengaku belum menjalani tess covid-19. ”Ini mau berangkat, belum dilakukan rapid test, lebih jelasnya ke Dinas PMD,” ujarnya.
Ternyata benar, saat dilakukan rapid test terhadap peserta, 2 pendamping desa dinyatakan reaktif. Padahal mereka terlanjur berbaur dengan peserta lainnya.
Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas PMD Sragen Joko Suratno menjelaskan rapid test dilangsungkan di lokasi bimtek. Dari hasil rapid test diketahui dua pendamping desa dinyatakan reaktif. “Rapid test memang dilakukan di lokasi, karena peserta dari 20 kecamatan, jadi lebih efesien saat pengecekan saat check in hotel,” jelas Joko saat dihubungi melalui ponselnya.
Menurut Joko, meski ada peserta yang reaktif, kegiatan bimtek tetap lancar dan berjalan baik. Karena peserta yang reaktif langsung diminta pulang dan diganti peserta baru. Lantas mereka yang reaktif telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan untuk dilakukan tindakan lebih lanjut untuk swab test. Peserta tim Siskeuides Kabupaten dan dari 20 Kecamatan di Sragen, sejumlah 55 orang. Joko menyampaikan penyelenggaraan langsung ditangani oleh dinas terkait. Pelaksanaan bimtek dilakukan oleh swakelola dinas terkait. (Cartens)