Pembelajaran Penjasorkes Virtual di Masa Pandemi Covid-19

Spread the love

Widian Mustakim, S.Pd.
Guru SDN 3 Kalibombong Kec. Kalibening, Kab. Banjarnegara

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan kepada peserta didik, supaya yang bersangkutan memiliki pengertian dan pemahaman yang baik mengenai sesuatu.  Kelak tumbuh menjadi pribadi yang gemar berpikir kritis dan menjadi lebih baik lagi, baik itu dari segi afektif, kognitif maupun psikomotoriknya.

Ada proses di mana para pendidik sengaja melakukan kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan potensi anak baik itu secara kognitif, psikomotorik dan juga dari segi afektifnya. Muara dari berlangsungnya proses pengajaran adalah agar nantinya peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan berguna.

Di masa pandemi ini, dengan diterapkannya physical distancing, memaksa pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka langsung, akhirnya harus dilakukan secara virtual dari rumah. Namun pola pembelajaran dari rumah pastinya memiliki tantangan tersendiri, terutama untuk guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes). Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah, tentunya harus mampu untuk meningkatkan taraf kebugaran peserta didik, keterampilan motorik dan nilai-nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Materi pelajaran harus disusun ulang secara seksama, agar pengalaman belajar pendidikan jasmani didapatkan oleh peserta didik, namun disesuaikan dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran peserta didik di rumah.
Jika guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tidak dapat beradaptasi dengan cepat dalam menindaklanjuti tantangan tersebut, prestasi akademik peserta didik sudah pasti akan terpengaruh. Bahkan kekhawatiran para ahli pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan ancaman ‘kekurangan gerak’ yang dapat menimbulkan masalah kebugaran, dan berbagai macam penyakit pun akan mendera anak-anak kita karena sistim imun yang lemah.

Cakupan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu sangat luas, memungkinkan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat dilakukan di mana saja, artinya tidak terbatas baik tempat maupun sarana prasarana yang memadai. Siapa saja bisa ikut terlibat berperan serta memberikan pendidikan jasmani. Orang tua di rumah misalnya, dapat ikut mendampingi peserta didik saat melakukan gerakan yang tugaskan oleh gurunya.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi dapat kita manfaatkan untuk proses pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi menawarkan bermacam-macam cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, alat bantu interaksi, dan juga sebagai wadah dalam proses pembelajaran.
Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan teknologi informasi dan komunikasi adalah dengan menerapkan pembelajaran berbasis internet (virtual learning). Penerapan virtual learning ditujukan untuk mengatasi masalah keterpisahan ruang dan waktu antara peserta didik dan pengajar.

Dalam penerapan virtual learning, peserta didik, guru, dan sumber belajar difasilitasi oleh teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian juga dilakukan secara jarak jauh melalui komputer, handphone dan perangkat lain secara terbuka. Melalui sistem penilaian terbuka, peserta didik dapat mengikuti penilaian kapan saja peserta didik siap untuk dinilai.

Penerapan virtual learning ini, sangat menguntungkan guru Penjasorkes dalam proses pembelajaran. Guru Penjasorkes dapat dengan mudah mengamati gerakan yang dilakukan oleh peserta didik dalam bentuk video rekaman, kemudian mengoreksi kesalahan ataupun menilainya. Pembelajaran praktik langsung yang biasa dilakukan dalam pembelajaran Penjasorkes untuk mengukur keterampilan peserta didik dapat disiasati dengan memanfaatkan aplikasi ataupun softwere penunjang pembelajaran. Dengan memanfaatkan aplikasi video conference, seperti Zoom, Webex, Google Meet, dan lain-lain, guru Penjasorkes dapat berinteraksi dengan peserta didik, mengoreksi gerakan, ataupun memberikan materi atau tugas secara langsung.

Guru Penjasorkes juga dapat memanfaatkan Youtube atau pun rekam layar, sebagai media pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mempelajari materi yang diberikan oleh gurunya sewaktu-waktu.

Editor: cosmas