Peran Guru BK di Tengah Pandemi

Spread the love

Artikel Populer

Arman, S.Pd
SMA Negeri Terpadu Unggulan  1 Tana Tidung

Pada akhir tahun 2019, seluruh dunia digemparkan dengan munculnya suatu penyakit/wabah yang disebabkan oleh Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di Cina, kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi pandemi yang serius. Virus ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang mirip dengan flu biasa dan dapat menular melalui kontak fisik dengan orang–orang yang terinfeksi.
Virus ini menyebabkan Penularan begitu cepat dan sulitnya mendeteksi orang yang terinfeksi dikarenakan masa inkubasi covid -19 kurang lebih dua pekan menyebabkan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan. Penularan melalui kontak antar manusia yang sulit diperkirakan karena kegiatan sosial yang sulit dihindari merupakan peyebab terbesar menyebarnya virus ini.
Melalui konferensi Pers pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa virus corona yang tengah merebak saat ini sebagai pandemi global dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status darurat Nasional berkaitan dengan kondisi tersebut. Pencegahan meluasnya virus Corona kini telah menjadi prioritas utama seluruh negara termasuk negara Indonesia. Segala kegiatan yang mengundang banyak orang untuk berkumpul serta interaksi secara langsung sudah mulai dihentikan. Di Indonesia kebijakan yang diambil pemerintah yaitu dengan menerapkan social distancing atau menjaga jarak dan Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah baik pegawai negeri maupun swasta.

Kebijakan ini mempunyai beberapa implikasi pada berbagai bidang termasuk bidang pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring. Padahal, interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting hal ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa, tujuan dari pendidikan ialah agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya, berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat dan Negara.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sadar dan terencana oleh setiap individu untuk mewujudkan tercapainya tujuan belajar, proses pembelajar dan hasil pembelajaran yang harapkan sesuai dengan amanat undang-undang Pendidikan. Wabah Pandemi Covid-19 ini menjadi benar-benar menjadi tantangan baru, baik bagi guru, siswa maupun orangtua. Dari segi guru dituntut untuk bagaimana menerapkan strategi pembelajaran dengan mengoptimalkan aplikasi belajar online tersebut, sedangkan dari segi siswa dituntut bagaimana agar bisa beradaptasi dengan pembelajaran sistem daring yang benar-benar baru bagi mereka. Sedangkan dari segi orangtua adalah bagaimana agar orangtua sanggup memfasilitasi sarana prasarana dalam pembelajaran daring di rumah dan menciptakan iklim di rumah yang mendukung belajar anak.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilaksanakan melalui perangkat komputer atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom, google classroom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran
Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. disinilah peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam membangun komunikasi dan memberikan perhatian pada peserta didik, mengatasi permasalahan-permasalahan siswa selama pembelajaran daring.
Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses pemberian bantuan oleh seorang yang ahli yang disebut sebagai konselor kepada konseli atau klien dengan tujuan agar konseli atau klien memiliki kemampuan memahami dan mengarahkan diri, menyesuaikan diri serta memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga konseli atau klien dapat bertindak dengan wajar sesuai dengan tuntutan lingkungannya.
Guru BK professional salah satunya cirinya mampu mengelola strategi layanan konseling dengan baik. Membangun komunikasi interpersonal dengan peserta didik, hubungan emosional dan pemahaman akan kebutuhan dari peserta didik atau konseli menjadikan profesi Guru BK tidak bisa digantikan dengan teknologi apa pun. Namun, Guru BK perlu untuk mengenal dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk dapat menjalankan peran mereka sebagai mediator antara sekolah dengan murid juga orang tuanya.

Editor: Cosmas