Media Film Dorong Minat Belajar Ekonomi Saat PJJ
Spread the love
ARTIKEL POPULER
Mohamad Arifin.S.Pd, Guru Mata Pelajaran Ekonomi, SMA Negeri Kebakkramat
Adanya pandemi COVID 19 menuntut pendidik untuk melakuakn pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendekatan pembelajaran yang pada pelaksanaanya tidak bertataap muka secara langsung dalam pembelajaran.
Problematika yang penulis hadapi saat melaksanakan PJJ,sebagai guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri Kebakkramat diantaranya minat belajar ekonomi di kelas X masih tergolong rendah. Lemahnya pemahaman siswa tentang konsep dasar Ekonomi, dan kurangnya keberagaman metode pembelajaran yang digunakan guru pelajaran Ekonomi, serta kurangnya keberagaman media pembelajaran yang digunakan guru pelajaran Ekonomi.
Penulis telah melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan media lingkungan, namun minat dan hasil belajar siswa belum dapat ditingkatkan dengan maksimal. Daya kritis siswa belum terbentuk dengan baik, sehingga pembelajaran berbasis lingkungan cenderung lebih banyak memakan waktu dan tenaga dengan hasil yang kurang memuaskan,terlebih pada saat pembelajaran jarak jauh ini. Salah satu penyebab munculnya permasalahan ini adalah kurangnya keberagaman media dan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran di kelas X.
Hamalik (2006, pp 30-32) menyebutkan bahwa minat untuk belajar dapat dipengaruhi oleh guru, metode pembelajaran, dan materi pembelajaran. Dengan demikian, guru memiliki andil penting dalam penentuan belajar siswa, sehingga guru dapat melaksanakan kewajibannya dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskannya. Morris (2006, 5) menyebutkan bahwa kreativitas dalam pembelajaran menjadi hal utama yang harus diperhatikan guru. Hal ini karena kreativitas dalam pembelajaran mampu memunculkan motivasi yang tinggi, ekspektasi yang tinggi, serta kemampuan berkomunikasi dan mendengarkan yang baik. Selain itu, kreativitas dalam pembelajaran juga mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menginspirasi.
Dari permasalahan yang ada,penulis berupaya memperbaikinya dengan memberikan pengalaman belajar pada siswa, salah satunya adalah Konsep Dasar Ilmu Ekonomi melalui film. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam (Masterpiece) Film in the Classroom (2011, 6) menyebutkan bahwa siswa cenderung lebih banyak memahami hal-hal yang terinterpretasikan dalam film daripada dalam buku teks.
Film mampu memberikan pengalaman belajar yang tidak didapatkan siswa di dalam kelas karena keterbatasan ruang dan waktu yang mereka miliki. Hal ini juga dapat mengasah kemampuan analitis siswa terhadap Film yang ditampilkan berdasarkan teori dan konsep yang telah mereka pelajari sebelumnya. Selain itu, tingkat kehadiran siswa di dalam kelas virtual dan perilakunya pun turut meningkat karenanya. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Film mampu mencapai ranah kognitif dan afektif siswa secara bersamaan.
Definisi operasional dari kata film yang digunakan dalam pembelajaran Ekonom iadalah sebuah penyampaian cerita dalam bentuk audio-visual sebagai gambaran dari cerita kehidupan dan pengembangan emosi sebuah narasi yang disusun untuk menyampaikan sebuah konsep.
Pada proses pembelajaran berlangsung,penulis memastikan siswa mendapatkan kesempatan untuk mengamati film secara visual, menganalisis dan menyampaikan kembali hal-hal terkait materi yang diperoleh dari media film. Penggunaan media film sebagai media audiovisual dalam pembelajaran memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan penyampaian guru secara verbal atau tulisan (ceramah), Hal ini berkenaan dengan upaya penulis dalam membawa konsentrasi siswa pada pembelajaran melalui stimulasi minat belajar siswa dengan media film.
Penggunaan media film dalam pembelajaran merupakan salah satu hal yang melatarbelakangi peningkatan yang siginifikan pada hasil belajar siswa. Hal ini karena pada masa perlakuan, siswa dituntut untuk lebih aktif mengamati, memahami dan menganalisis berbagai hal yang dilihat dan didengarnya dalam film tersebut. Hasil pengamatan ini diwujudkan dengan catatan pada poin-poin penting yang dibuat siswa selama film diputarkan. Bahkan, pada pelaksanaannya, film diputarkan sebanyak dua kali sebagaimana permintaan siswa.
Dengan demikian siswa mampu membangun sendiri pengatahuannya melalui apa yang dilihat dan didengar. Pengalaman belajar inilah yang kemudian memberikan pengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. pengoptimalan penggunaan media pembelajaran berupa audio-visual yang salah satunya adalah film dirasa sangat perlu dilakukan. Hal ini berkenaan dengan upaya membuat pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan menghibur sehingga siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar.
Editor: Cosmas