Pandemi Covid-19 Ancam Kualitas Pendidikan Siswa

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Krisis pembangunan karakter dan potensi siswa mengancam dunia pendidikan selama pandemi covid-19. Pasalnya, dalam proses pembelajaran virtual dinilai tidak optimal di masa pandemi. Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng Pramestuti mengakui dunia pendidikan terancam di tengah pandemi covid-19. Seperti kualitas ilmu pengetahuan, mentalitas dan spiritualitas generasi penerus bangsa.

“Ini ancaman kualitas dunia pendidikan, pengetahuan, mental dan spritual generasi muda. Lantaran di saat pandemi, dalam satu hari menghabiskan waktu bersama. Tapi isi pembelajaran tak optimal. Guru-guru tidak bisa meneladankan secara optimal proses pembelajaran. Belajar secara virtual tak ada sentuhan, tatap mata dan sebagainya,” tutur Agustina Wilujeng Pramestuti, di sela membuka workshop pendidikan di Lor In Hotel, Solo, Rabu (21/10).

Workshop dengan tema, upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan di masa pandemi covid-19, Agustina menilai perlu adanya proses pemulihan pendidikan kepada para siswa . Langkah itu untuk menutup kekurangan dari proses belajar mengajar yang dilakukan secara virtual di masa pandemi.

“Tatap muka guru dan murid akan mendewasakan anak-anak hingga matang,” tutur dia.

Politikus PDIP itu meminta semua pihak untuk bersabar menunggu masa pandemi Covid-19 berakhir.

“Saya memantau pembelajaran jarak jauh, sebagian besar guru dan lembaga atau perkumpulan guru berharap segera ada pembelajaran tatap muka. Tapi kan tidak mungkin. Yang mungkin saat ini bagaimana membuat lingkaran unsur pendidikan seperti guru, siswa dan orang tua, bebas dari Covid-19,” ujar dia.

Lebih jauh Agustina menerangkan proses belajar menurut Unicef ada empat tahapan penting yaitu how to know, how to do, how to be dan how to life together. Tahap how to know berlangsung untuk siswa sekolah dasar (SD), sedangkan tahap how to do terjadi di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan how to be untuk siswa sekolah menengah atas.

“Dari empat tahapan ini pembelajara virtual hanya bisa dilaksanakan di fase how to know yang mana tahap sekolah dasar. Sedangkan jenjang di atasnya tidak bisa virtual, melainkan butuh sentuhan dan tata muka langsung,” pungkasnya. (Cartens)

Caption Foto:
Workshop Pendidikan bersama Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng Pramestuti di Lor In Hotel, Colomadu, Karanganyar.