Strategi Guru Dalam Meningkatkan PJJ di Masa Pandemi
Trias Nafiulana, S.Pd.SD
Guru SDN 01 Kaliwuluh, Kebakkramat
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia termasuk negara-negara di dunia telah mengubah tatanan kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Meskipun sampai saat ini di kabupaten Karanganyar turun status dari kategori zona merah Covid 19 menjadi zona oranye per Rabu (16/9/2020) (Solopos.com), namun untuk pembelajaran di sekolah belum diperbolehkan untuk tatap muka di sekolahan.
Pada era new normal ini masyarakat tetap diharapkan menerapkan kebiasaan sesuai dengan protokol kesehatan yaitu selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jaga jarak dan menghindari kerumunan. Aktivitas pembelajaran di sekolah pun masih tetap dilaksanakan secara daring melalui teknologi/HP berupa google classroom. Whatsaaps dan lain-lain. Daring menurut Effendy adalah proses penyampaian perasaan atau pikiran oleh seseorang ke orang lain dengan memakai kode-kode yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi memakai media tertentu untuk mengubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek, (Effendy,2000:13).
Perubahan pembelajaran dari tatap muka ke daring ini mendorong semua guru untuk belajar lebih giat. Semua guru dituntut agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan diri dimasa pandemi ini. Guru harus mampu melakukan pembelajaran guna mencapai tujuan di setiap mata pelajaran, tetapi di masa pandemi ini kesehatan lebih di utamakan daripada hasil belajar. Banyak aplikasi yang bisa di gunakan dalam pembelajaran daring. Kegiatan pembelajaran daring dapat berupa videocall, gambar, tugas online, dan lain sebagainya. Guru juga dapat menggunakan whatsapp (WA) sebagai solusi untuk pembelajaran daring. Karena WA bisa digunakan untuk mengirim dokumen, gambar, video dan ada juga fasilitas video call walaupun terbatas pesertanya. Pembelajaran menggunakan WA lebih mudah diterapkan dalam pembelajaran daring di jenjang anak usia Sekolah Dasar. Karena hampir semua handphone sekarang sudah terpasang aplikasi WhatsApp. Dan peserta didik dengan mudah mampu menggunakan WA karena sudah terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.
SDN 01 Kaliwuluh Kebakkramat menggunakan aplikasi WA dalam pembelajaran secara daring di masa pandemi ini. Kegiatan yang di lakukan guru adalah membuat grup besar dan grup kecil Group besar beranggotakan seluruh peserta didik dalam satu kelas, sedangkan grup kecil beranggotakan 3 peserta didik dan guru. Anggota grup kecil ini terdiri dari peserta didik yang memiliki kemampuan yang hampir sama. Grup besar digunakan untuk memberi materi dan soal berupa dokumen, gambar, atau video. Sedangkan grup kecil digunakan untuk melakukan video call. Setiap akhir sub tema guru dapat menggunakan googleform untuk melihat daya serap dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran secara online. Googleform adalah aplikasi administrasi survei yang termasuk dalam suite kantor googledrive bersama dengan Google dokumen, Google Sheets, Google Slides, Googleform ini dapat dibuat dan digunakan guru dengan mudah. Guru langsung dapat mengetahui nilia yang diperoleh murid secara otomatis.
Cara membuat Google Formulir sangat mudah. Berikut adalah caranya:
- Guru login ke gmail masing-masing, 2) memilih google drive, 3)pilih baru atau new, 4) klik lainnya, pilih google formulir, 5) menulis judul yang akan diujikan, menulis nama serta nomor absen dalam obsi wajib jawab, 6)menambah bagian untuk membedakan antara soal dan identitas, sehingga terdapat perbedaan antara identitas dan soal, 7)memilih setelan untuk menjadikan pertanyaan sebagai kuis, agar nilai peserta didik langsung terlihat, 8)menulis soal dan jawaban di setiap opsinya, 9)menulis jawaban dan skor di setiap nomor soal, 10) menyelesaikan semua soal, 11)apabila sudah selesai semu klik kirim, 12) opsi pengiriman link soal ada beberapa beberapa pilihan lewat email atau salin tautan, 13) Sebarkanlah tautan tersebut kepada peserta didik. Cara pengerjaan peserta didik dengan google formulir sebagai berikut : 1)Klik link yang dibagikan oleh guru, 2) mengisi identitas nama dan nomor absen, 3) mengerjakan soal sampai selesai, 4) klik kirim, 5)lihat nilai kemudian akan muncul skor yang didapat selama mengerjakan soal.
Adapun kendala yang dijumpai dalam pembelajaran yaitu karena belum punyanya HP sendiri untuk anak-anak belajar. Karena yang dipakai anak-anak kebanyakan handphone milik orang tua sehingga di waktu pagi hari saat belajar anak-anak ada yang tidak bisa langsung mengerjakan tugasnya. Sehingga untuk mengerjakan tugasnya harus menunggu orang tuanya pulang kerja. Solusi yang dilakukan wali kelas dalam mengatasi kendala adalah Pertama, memberikan pengertian kepada orang tua tentang pentingnya media belajar untuk anak-anaknya, sehingga orang tua bisa mementingkan kepentingan anaknya untuk belajar. Kedua, memberikan kelonggaran waktu untuk anak-anak dalam mengirimkan tugasnya sampai malam hari. Sehingga bagi anak-anak yang hpnya terpaksa dibawa orang tua bekerja tetap bisa mengerjakan tugasnya meskipun di malam hari.
Pemanfaatan media pembelajaran interaktif yang digunakan oleh guru bertujuan agar siswa dapat belajar secara aktif. Menurut Latuheru ( 1988: 23 ) manfaat media pembelajaran yaitu : 1) media pembelajaran dan memperbesar perhatian anak-anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan, 2) media pembelajaran mengurangi, bahkan dapat menghilangkan adanya verbalisme, 3) media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik, 4) media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain, 5) media pembelajaran mengatasi masalah batas-batas ruang dan waktu, 6)media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami,7) media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam mengatasi hal yang sulit nampak dengan mata, 9) media pembelajaran dapat mengatasi hal/peristiwa/kejadian yang sulit diikuti oleh indera mata, 10) media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara anak didik, guru, dengan masyarakat, maupun dengan lingkungan alam di sekitar mereka.
Paparan tentang manfaat media oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, media bermanfaat untuk mengatasi permasalahan yang dialami guru dan siswa dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran dapat membantu dalam penyampaian bahan pembelajaran kepada siswa untuk meningkatkan kualitas siswa yang aktif dan interaktif sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah. Aktif yang dimaksud adalah siswa dapat berinteraktif dengan siswa lain, siswa dengan guru, atau siswa dengan media yang digunakan. Media pembelajaran interaktif dapat diartikan sebagai suatu penyampaian materi menggunakan video, film, animasi, gambar, dan suara menggunakan bantuan komputer yang juga direspon secara aktif oleh siswa sehingga terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Pembelajaran interaktif didukung oleh bahan ajar interaktif yang dijelaskan oleh Majib (2007:181)sebagai berikut: Salah satu bahan ajar interaktif yang dapat mendukung pembelajaran interaktif yaitu, media interaktif yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah atau perilaku dari suatu presentasi. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat di paparkan bahwa media interaktif merupakan kombinasi beberapa media yang penggunaannya dimanipulasi oleh pengguna dalam hal perintah atau perilaku. Jika media interaktif digunakan dalam suatu pembelajaran, maka media pembelajaran interaktif ini merupakan suatu pembelajaran yang menjadikan guru, siswa, dan media yang digunakan saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran interaktif harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti : tujuan, materi, pendekatan, dan evaluasi pembelajaran. Karakteristik media pembelajaran interaktif adalah : 1) bersifat interaktif yaitu mampu membangkitkan respon pengguna media,2) bersifat mandiri, yaitu media yang dibuat mudah digunakan oleh pengguna tanpa ada bimbingan orang lain dan berisi materi yang tersedia. Selain memenuhi kedua karakteristik tersebut, media pembelajaran interaktif sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut : 1)mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin,2) mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan muridnya sendiri, 3) memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan, 4)mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.
Berdasarkan karakteristik dan fungsi dari media pembelajaran interaktif di atas dapat dijabarkan bahwa media pembelajaran intetaktif yang baik adalah media yang menimbulkan keinteraktifan yang membuat siswa dapat merespon materi yang disampaikan. Respon yang diharapkan adalah respon aktif untuk ikut memberikan jawaban, keputusan, pemilihan, maupun percobaan yang ada dalam media. Media interaktif juga dapat digunakan secara individu oleh pengguna tanpa adanya pengarahan dari orang lain. Media yang digunakan juga mampu memberikan pengontrolan terhadap kecepatan belajar siswa. Artinya, jika siswa belum bisa memahami materi dalam media, maka siswa tersebut dapat mengulangi materi dengan media tersebut.
Pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang penting dalam aktivitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa.
Editor: Cosmas