Relawan Sambangi SMP N 8 Surakarta Cek Pelaksanaan Protokol Kesehatan
Oleh: Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta
Sekolah yang berada di bagian timur kota Surakarta adalah SMP Negeri 8 Surakarta, dibawah pimpinan Triad Suparman, M.Pd. merupakan salah satu sekolah favorit di rayon timur. Beralamat di Jalan HOS. Cokroaminoto No. 51 Surakarta. Tepatnya dari perempatan Sekarpace ke selatan kurang lebih 500 m, sebelah barat jalan, sebelum rel Kereta Api. Lingkungan sekolah yang sangat sejuk membuat sekolah ini bisa meraih sekolah Adiwiyata tingkat Nasional dan Sekolah Sehat tingkat Kota Surakarta. Pohon-pohon Mangga yang rindang juga bunga-bunga anggrek dan bunga lainnya, ada kolam lelenya juga, semuanya menambah suasana SMP Negeri 8 Surakarta tidak membosankan. Di halaman sekolah juga disediakan kursi panjang yang setiap pagi selalu dibersihkan, siap ditempati sekaligus tempat santai untuk memandang keindahan melepas penat setelah memandangi hape/laptop.
Hari Senin, tanggal 27 Juli 2020 pada pukul 10.00 sampai selesai dipantau oleh relawan gugus covid-19 yang bernama Sukmawan Wisnu Pradanta. Dengan didampingi Waka Sarpras Sri Suprapti memantau dari tiap-tiap ruang mulai ruang Guru, ruang pembelajaran jarak jauh ( PJJ ), ruang TU, ruang BK dan lingkungannya. Relawan hanya mengamati/ memantau pelaksanaan protokol kesehatan di SMP Negeri 8 Surakarta. Perlu diketahui bahwa SMP Negeri 8 Surakarta sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik. Relawan yang memantau tidak memberikan masukan atau saran/usul kepada pihak sekolah.
SMP Negeri 8 Surakarta, letak ruang kelas begitu mudah terlihat dari posisi manapun juga karena walaupun berjumlah 2 ( dua ) lantai tetapi penataan ruangnya tidak terlalu membingungkan. Kalaupun kebingungan, akan tetap terbantu dengan banyaknya arah / petunjuk menuju tempat tujuan. Selain itu warga SMP Negeri 8 Surakarta sangat berpegang dengan pedoman 5 S ( Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun ). Jangan khawatir kalau warga sekolah akan senang hati menerima tamu-tamu yang datang untuk semua keperluan yang dibutuhkan. Di saat pandemi virus covid-19 sekolah sudah melakukan penerapan protokol kesehatan penanggulangan covid-19. Di ruang-ruang tertentu juga disediakan hand sanitizer, misalnya di ruang Guru, ruang TU juga ruang KS, ruang BK, ruang Aula.
Saat ini SMP Negeri 8 Surakarta yang letaknya strategis ini juga termasuk sekolah yang memberlakukan pembelajaran jarak jauh ( PJJ ). SMP Negeri 8 Surakarta dengan guru dan karyawan berjumlah 57 orang ikut merasakan dampak dari virus Covid-19. Terbukti bahwa siswa yang berjumlah 758 orang tidak diperbolehkan masuk ke sekolah. Guru memberikan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat oleh Waka Kurikulum, Hesti Setyaningsih,S.Kom. Tempat yang digunakan guru dalam pembelajaran jarak jauh diberikan ruangan tersendiri yaitu ruang tamu / ruang komite. Ruangan cukup untuk digunakan maksimal 6 orang guru, itupun sudah memberlakukan protokol kesehatan dengan jaga jarak. Tidak lupa tetap menggunakan masker dan dimeja itupun juga sudah tersedia hand sanitizer. Jadi guru yang sedang mengajar tidak terganggu oleh guru yang lain yang sedang melaksanakan tugas masing-masing.
Siswa SMP Negeri 8 Surakarta memang tidak diperbolehkan untuk masuk ke sekolah. Guru yang memberikan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai macam cara antara lain lewat hape / laptop masing-masing. Siswa mengerjakan dari rumah sendiri, dengan presensi yang disampaikan kepada guru mata pelajaran, tentu saja juga lewat hape. Memang tidak semua siswa mempunyai hape, guru SMP Negeri 8 Surakarta tidak mempermasalahkannya. Anak tidak mempunyai hape, tetapi ternyata orang tuanya ada / punya. Jadi bisa melalui hape orang tuanya yang kemudian disampaikan ke anaknya. Hanya saja kalau hape orang tuanya dibawa bekerja, ya anak harus sabar menunggu sampai orang tuanya pulang. Gurupun juga harus bersabar menerima respon dari siswa yang bersangkutan. Yang jelas pihak sekolah tidak memberatkan siswa dalam kondisi pandemi virus covid-19 ini.
Bimbingan Konseling ( BK ) dengan koordinator Dra. Inawati merindukan suasana kegiatan belajar mengajar ( KBM ) seperti sebelum adanya virus covid-19. Sangat merindukan anak-anak yang keluar masuk ruang BK, yang dianggap sebagian anak sebagai polisi sekolah. Tidak adanya siswa yang masuk sekolah, artinya kegiatan BK yang biasanya berkeliling di saat istirahat, sekarang sudah tidak dilakukan. Tidak juga menemukan anak yang merokok, membolos, tidak berseragam lengkap ataupun perilaku lainnya yang menyimpang. Begitu juga guru Olah Raga yang amat sangat kangen dengan siswa-siswa tersayangnya. Yang biasanya setiap hari melakukan kegiatan olah raga, namun untuk saat ini hanya sebagian guru dan karyawan saja yang menemani berolah raga.
Dalam pembelajaran jaraj jauh ( PJJ ) ini siswa tidak harus membuka hape terus menerus dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolah. Karena dalam penyampaian pembelajaran guru yang pertama kali dilakukan setelah presensi, menerangkan materi dengan sejelas-jelasnya dan memberi kesempatan bertanya jawab. Pemberian materi disampaikan semaksimal mungkin agar siswa mudah menerima materi itu. Kemudian kalau dipastikan sudah jelas, baru melanjutkan apa saja yang disampaikan guru dengan membuka buku paket ( materi ) yang sudah dipinjamkan siswa. Paling-paling penjelasan dari guru dengan membuka hape tidak lebih dari 30 menit, selebihnya sudah membuka buku paket. Jadi kalau orang tua melihat anaknya membuka hape terus, perlu didampingi atau dilihat hapenya. Jangan-jangan malah bermain game. Yang jelas dalam pembelajaran jarak jauh, siswa juga seperti belajar di sekolah yaitu dekat dengan buku paket ( materi ), buku tulis / buku tugas, bolpoin / pensil.
Perlu diketahui oleh orang tua, pesan dari Waka Kesiswaaan Wahyu Prihatin Sayekti, S.Pd. bahwa anak setiap pagi dibiasakan untuk mandi, berpakaian ( seragam ), sarapan pagi, jauhkan dari TV. Jangan lupa bekali minum dan makanan kecil. Perlalukan seperti anak sedang belajar di sekolah. Untuk guru yang mengharapkan siswa mengumpulkan tugas ke sekolah juga tidak perlu khawatir. SMP Negeri 8 Surakarta sudah menyiapkan tempat tersendiri dan sudah terlihat ketika sudah masuk gerbang sekolah. Di situ sudah tertulis “Tempat Pengumpulan Tugas” sekaligus kelasnya. Tugas tinggal memasukkan ke dalam stopmap sesuai kelas masing-masing. Mudah kan? Walaupun mudah jangan lupa tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan menggunakan masker, cuci tangan, pengukur suhu, jaga jarak / tidak berdekatan. Sudah menjadi peraturan bagi SMP Negeri 8 Surakarta, tanpa menggunakan masker maka tidak boleh masuk ke lingkungan sekolah.
Pemberlakuan untuk protokol kesehatan bagi SMP Negeri 8 Surakarta, tidak hanya berlaku untuk orang tua / wali siswa dalam mengumpulkan tugas saja tetapi bagi semua tamu yang datang ke sekolah. Kepala Sekolah Triad Suparman,M.Pd. sebagai penanggungjawab dengan situasi dan kondisi SMP Negeri 8 Surakarta, bahwa penerapan yang dilakukan adalah sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah. Dengan penambahan tempat cuci tangan di setiap ruang kelas, juga di tempat-tempat yang diperlukan misalnya di depan pintu masuk lengkap dengan tulisan langkah-langkah cuci tangan. Juga disediakan pengukur suhu, ada kipas angin khusus menghadapi virus covid-19, dan sekali lagi khusus SMP Negeri 8 Surakarta melarang keras tamu yang tidak menggunakan masker untuk masuk ke sekolah. Jadi kalau ada tamu yang diingatkan warga SMP Negeri 8 Surakarta untuk memakai masker, jangan merasa tersinggung atau malah marah karena demi menjaga kesehatan kita bersama.
Terbukti beberapa waktu yang lalu di saat pengarahan dan peminjaman buku paket siswa yang diambil oleh orang tua / wali siswa di Perpustakaan amat sangat ketat. Artinya semua protokol kesehatan harus dilakukan oleh para pengunjung dengan sebaik-baiknya. Kenyataannya banyak orang tua/wali siswa yang sudah sadar dengan kondisi yang sedang dialami saat ini yaitu pandemi covid-19. Rasanya SMP Negeri 8 Surakarta sudah tidak diragukan lagi dalam melakukan protokol kesehatan. Termasuk guru-guru saat ini yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh, menyesuaikan diri. Tidak semuanya berkumpul di ruang guru, sebagian melakukan olah raga, mengerjakan tugas di ruang aula, di lobi bahkan juga di ruang-ruang kelas yang dianggap nyaman. Yang tidak lupa dilakukan oleh guru dan karyawan, setiap pagi rutin berolah raga. Ada yang bermain badminton, tenes meja, jalan-jalan memutari halaman sekolah. Perlu diketahui bahwa SMP Negeri 8 Surakarta bagaikan kolam yang indah dipandang mata. Setiap hari Rabu sore dan Sabtu pagi rutin digunakan untuk olah raga Tenes bagi Bapak Ibu keluarga besar SMP Negeri 8 Surakarta sekaligus reunian. Karena sebagian besar Bapak Ibu Guru sudah mutasi ke sekolah lain. Karena begitu berkesannya di sekolah ini, mereka sulit untuk melupakannya.
Dengan kondisi adanya virus covid-19, warga SMP Negeri 8 Surakarta semuanya sudah melakukan protokol kesehatan tanpa kecuali. Harapan kita semua semoga virus covid-19 segera hilang dan kegiatan belajar mengajar bisa kembali seperti semula. Siswa bisa melakukan pembelajaran di sekolah, inipun juga sangat membantu orang tua yang sudah merasa keteteran menjadi guru dadakan bagi anaknya sendiri. Sedangkan guru pun juga lebih senang menghadapi siswa secara langsung, karena dengan pembelajaran jarak jauh guru bekerja dari pagi hingga malam hari. Selain itu juga membuat ruangan kelas yang tidak berpenghuni membuat suasana menjadi berbeda. Satu hal yang pasti, kesehatan adalah yang terpenting bagi kita, maka menjaga protokol kesehatan pun merupakan tanggung jawab bersama. Semoga kita selamat dari virus covid-19.
Editor: cosmas