Ketua ‘Mainan’ Proyek, Pengurus LSM Pusaka Nusantara Mundur

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Para pengurus LSM Pusaka Nusantara, Sragen mengundurkan diri. Pasalnya, mereka mengeluhkan ketua LSM tersebut mainan proyek. Ditengarai  Ketua LSM Pusaka Nusantara Ujang Nuriyanto makelaran proyek salah satunya mengkondisikan 17 paket pekerjaan infrastruktur di Sragen. Kondisi itu dinilai telah mencederai komitmen awal para pengurus LSM Pusaka Nusantara.

Wakil ketua LSM Pusaka Nusantara Wagiyanto alias Wagon mengungkapkan, pihaknya mengundurkan diri dari lembaga yang digelutinya karena prihatin dengan sepak terjang ketuanya yang dinilai telah mencederai komitmen awal kinerja lembaganya. Lantaran ketua ditengarai sebagai makelar proyek. Indikasi permainan itu dengan mengkondisikan surat dukungan 17 paket proyek.

“Hal itu kami ketahui saat diajak saudara ketua lakukan pertemuan dengan salah satu rekanan dari luar Sragen. Namun selanjutnya para pengurus tidak ikut serta,” beber Wagon, kemarin.

Menurut Wagon, sejak itu lembaga mulai tak sehat. Karena awalnya akan mengawal seluruh pekerjaan di Sragen, namun kenyataanya malah ikut dalam pengkondisian. Setidaknya ada tiga rekanan yang terlibat dalam pengkondisian itu. Bahkan, ada satu rekanan yang mendapat lebih dari lima paket pekerjaan.

“Indikasi pengkondisian tersebut sangat kuat, bahkan pihaknya memegang barang bukti. Kalo pembicaraan saya ini bohong, silahkan dilaporkan ke penegak hukum,” tantang Wagon.

Senada dikatakan Sekretaris LSM Pusaka Nusantara Eko Priyono, kinerja lembaganya memang sudah melenceng dari komitmen awal, karena sikap dan peran pimpinannya.

“Terakhir pertemuan ya setelah bertemu salah satu rekanan di Wonogiri, selanjutnya pengurus lainnya tak terlibat dan tak ada komunikasi. Jadi karena telah melenceng dari semangat awal, lebih baik kami mundur dari kepengurusan,” tandas Eko.

Ditambahkan Bendahara LSM Pusaka Nusantara Sutrisno, lembaganya memang tak sejalan dengan baik. Koordinasi maupun komunikasi dengan ketua seakan putus. Keuangan lembaga juga tidak ada sama sekali. Sehingga peran Bendahara ibaratnya hanya tempel nama saja.

“Bahkan bila ada temuan maupun persoalan juga tak pernah dibicarakan lebih dahulu dengan pengurus lainnya. Semua hanya ditangani pihak ketua saja,” ucap Sutrisno.

Padahal, semangat awal, kata Sutrisno, kemana-mana pengurus selalu bersama. Sementara Ketua LSM Pusaka Nusantara, Ujang Nuriyanto, saat diklarifikasi mengatakan, bagi pengurus maupun anggota lain untuk mundur silahkan saja. Hanya saja, surat resmi pengunduran diri dari ketiganya belum dia terima. Setelah surat diterima, tentunya akan diberikan jawaban.

“Soal lembaga dinilai tak jalan silahkan itu hak mereka. Namun lembaga tetap aturannya dalam melangkah maupun ambil kebijakan,” tutur Ujang.

Soal tudingan dirinya bermain proyek, Ujang memilih tak memberikan komentar. Hanya dia menegaskan, sebagai orang yang pernah belajar konstruksi, apakah tidak boleh untuk berteman dan berkenalan dengan rekanan.

“Apa ada yang salah, kalo sebatas kenal maupun berteman dengan rekanan, karena saya ini pernah belajar di dunia konstruksi,” tandas Ujang. (Cartens)