Perubahan aktivitas dan Pendidikan di masa pandemi covid 19

Spread the love

oleh: Hartono, S.Pd  

Guru TK Aisyiyah 02 Pati 

Akibat pandemi covid 19 ini, semua kegiatan sehari-hari di masyarakat agak sedikit terganggu, tidak hanya di Indonesia, bahkan di negara-negara di dunia pun terganggu aktivitasnya.

Di Indonesia menteri PAN–RB mengeluarkan surat edaran bekerja dari rumah (work From Home). Adapun  maksud dan tujuan WFH/bekerja dari rumah adalah untuk mencegah penularan covid 19 yang sedang marak akhir-akhir ini.

WFH bukan berarti layanan publik ditiadakan namun tetap bekerja secara onlin dari rumah. Terkait ruang lingkup barang dan jasa jika dilakukan secara manual maka harus ada pengecekan bagi petugas atau pengguna layanan tersebut, di antaranya pengecekan suhu badan, penyediaan tempat cuci tangan atau hansanitizer, selalu pakai masker. Petugas atau pengguna jasa harus jaga jarak/physical distancing sesuai protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah.

Sudah banyak provinsi-provinsi atau kota–kota besar yang telah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) yaitu tentang Pembatasan Sosial Penduduk Bersekala Besar, agar tidak tertular suatu wilayah yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 semakin meluas. PSBB tertuang dalam Peraturan menteri kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020, tentang Pedoman Pembatasan Sosial Bersekala Besar dalam rangka percepatan penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid 19)

Dengan adanya virus Corona ini berdampak juga pada dunia pendidikan dari semua jenjang, baik TK, SD, SMP, SMK, SMA sampai Perguruan Tinggi. Awalnya memang mengagetkan, baik dari kalangan pendidik, orang tua maupun peserta didik. Sekolah mau tidak mau harus memakai sistem daring, sehingga memanfaatkan teknologi/percepatan revolusi 4.0 yang awalnya belum siap kita lakukan.

Namun kita harus menyesuaikan diri dengan teknologi tersebut, karena pembelajaran tidak bisa dengan tatap muka saja. Akan tetapi dapat dilakukan melalui teknologi atau media sosial yaitu; laptop, HP dengan membuat group pembelajaran melalui WhatsApp (WA), aplikasi zoom dan aplikasi lain yang terhubung dengan internet.

Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan telah mengadakan pembelajaran melalui TVRI, yang keberhasilanya sudah terukur sesuai dengan jenjang pendidikan masing–masing. Pendidik, orang tua dan anak didik bisa mengembangkan pengetahuan dan wawasan melalui aplikasi pembelajaran. Melalui belajar online seperti; ruang guru, google classroom, kahoot  dan   lain-lain.

Dengan menggunakan aplikasi ini guru bisa memberi tugas/menyampaikan pembelajaran yang terukur sesuai dengan tujuan materi yang diharapkan pada peserta didik di masa pandemi covid 19 ini.

Mari kita dukung pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan physical distancing, jaga jarak dengan yang lain. Sering cuci tangan, pakai masker dan jaga stamina tubuh agar tidak terlalu capek sehingga imun/daya tahan tubuh meningkat.

Peran orang tua sangatlah penting untuk mendorong dan memotivasi anak agar percaya diri bahwa kita bisa, karena orang tua saat ini penting sekali sebagai penggerak, pendidik dan motivator dalam belajar.

Kadang anak sering bosan belajar dari rumah karena tidak ada teman bermain, tidak bisa bertemu ibu bapak guru. Maka dari itu keluarga dituntut untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan, orang tua harus menjadi inspirator bagi anak–anaknya.

Sesuai dengan Permendikbud no 30 tahun 2017 tentang perlibatan keluarga dalam pendidikan atau disebut dengan pendidikan keluarga. Di masa pandemi Covid 19 ini pendidikan dilaksakan dengan daring/online dari rumah maka diharapkan kerja sama antara pihak sekolah, guru dan orang tua agar pembelajaran berjalan dengan baik.

Pemerintah telah mengkaji beberapa hal tentang percepatan penanganan covid 19 dengan menerapkan New Normal bagi kota atau daerah–daerah setelah PSBB. New Normal adalah tatanan baru berbasis pada beradaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS) Suharso Munarfa menyampaikan bebeberapa indikator dari WHO dalam sekenario New Normal di tengah pandemi Corona diantaranya; Tidak menambah penularan atau memperluas penularan atau semaksimalnya mengurangi penularan.

Pergeseran waktu berdampak besar bagi negara kita, penyesuaian teknologi sangat penting untuk menciptakan generasi yang unggul di masa yang akan dalam menghadapi industri4.0 dan society 5.0. Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum ada, Indonesia perlu meningkatkan kualitas ketrampilan tenaga keja dengan teknologi digital (Pararay,ILO 2017 ) maka di dunia pendidikan sangatlah penting untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi tersebut.

Dengan adanya Covid 19 ini  terjadi pergeseran-pergeseran pembelajaran maupun kopetensi di dunia Pendidikan, yang kita sadari sangatlah luar biasa. Kita dituntut untuk berpikir kritris, berpikir kontekstual, mempunyai perilaku bekerja secara positif, kemampuan komunikasi yang baik, mempunyai kemampuan problem solving, bekerja sama, kreatif dan digital literacy. Maka untuk meraih hal tersebut, peran Pendidikan sangatlah penting untuk memperoleh  pengetahuan dan wawasan yang sangat luas, sehingga sumber daya manusia  ( SDM ) Indonesia akan meningkat dan tidak ketinggalan dengan negara maju.

Editor: Cosmas