AMI MASUK  Untuk Mantapkan Merdeka Belajar

Spread the love

Oleh : Supartinah  SPd MPd 

SMP Muhammadiyah 9 Jaten

  

Bagaimana bapak ibu guru mengatur tempat duduk siswa selama ini? Apakah siswa duduk berjajar seperti layaknya naik bis kota? Bagaimana pendidikn mengelola hasil karya siswa selama ini? Bagaimana pendidik memanfaatkan keragaman sumber belajar termasuk sudut baca? Bagaimana pendidik mengelola kegiatan siswa? Pertanyaan–pertanyaan yang sangat menarik untuk dikaji, untuk memantapkan Merdeka Belajar.

Pengaturan tempat duduk siswa memiliki peran yang sangat penting untuk medukung terlaksananya pembelajaran aktif. Posisi duduk seperti duduk di bis kota, pada saat – saat tertentu diperlukan, tetapi bila pembelajaran sudah mengacu pada pembelajaran aktif yang unsur – unsur di dalamnya adalah mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi, semestinya posisi tempat duduk harus menyesuaikan.

Bagaimana proses pertukaran gagasan bisa terjadi bila posisi duduk mereka berjajar seperti duduk di bis kota? Tentu harus dipertimbangkan pengaturan tempat duduk siswa, termasuk perabot yang ada di kelas. Model pengaturan tempat duduk bisa ada banyak variasi, tentu semua menyesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang akan dialami oleh siswa.

Sebagai contoh, ketika pembelajaran listening untuk mata pelajaran bahasa inggris, model O barangkali sesuai, dengan penempatan sumber suara di tengah. (Bagi kelas yang kegiatan listeningnya tidak dilaksanakan di laboratorium bahasa). Model U atau V barangkali sesuai untuk kegiatan diskusi dan presentasi antar kelompok. Model – model yang lain tentu saja sangat dimungkinkan untuk disusun, menyesuaikan dengan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Dalam pengaturan perabot kelas ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : 1) Akses,  2) Mobilitas dan 3) Interaksi. Penataan perabot kelas harus mempertimbangkan akses, artinya keterjangkauan. Keterjangkauan ini meliputi guru dan siswa. Guru bisa menjangkau siswa dengan mudah. Demikian juga, siswa juga bisa menjangkau sumber belajar dengan mudah. Aspek yang kedua adalah Mobilitas, artinya penataan perabot di kelas mempertimbangkan gerakan, perpindahan siswa, misalnya untuk ke depan kelas, presentasi secara pleno, atau secara berkelompok mengunjungi karya kelompok lain. Yang terakhir, untuk penataan perabot di kelas juga harus mempertimbangkan interaksi, artinya, dalam pembelajaran aktif, tentu interaksi ini terjadi sangat tinggi, baik antara guru dengan siswa, atau siswa dengan siswa, semua harus diakomodasi, dimudahkan untuk terlaksananya.

Dengan AMI, maka kegiatan pembelajaran aktif bisa berjalan dengan baik, karena ada aspek – aspek yang diperhatikan, sehingga kegiatan – kegiatan bisa berjalan dengan baik.  Yang tidak kalah pentingnya, untuk mendukung terlaksananya pembelajaran aktif adalah pengelolaan siswa. Yang dimaksud pengelolaan siswa disini, dalam kegiatan pembelajaran, siswa bisa mengalami kegiatan pembelajaran yang bervariasi.

Variasi pengelolaan siswa tersebut antara lain: 1) klasikal; 2) berpasangan; 3) kelompok; dan 4) individu. Guru harus mempertimbangkan kegiatan yang mana sebaiknya dilaksanakan secara klasikal, yang mana sebaiknya dilakukan siswa secara berpasangan, yang mana kegiatan dalam kelompok, dan yang mana sebagai tugas individu.

Hal yang penting juga diperhatikan dalam pembelajaran aktif adalah pengaturan pajangan karya siswa. Pemajangan Karya siswa memiliki beberapa tujuan, antara lain : 1) Motivasi; 2) Apresiasi; 3) Sumber Belajar; 4) Umpan Balik; dan 5) Kreasi.

Pemajangan karya siswa sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal tersebut. Karya siswa dipajang untuk memberikan motivasi kepada siswa, agar bisa berkarya lagi, dan berkarya terus. Selain itu, pemajangan karya siswa adalah merupakan bentuk penghargaan / apresiasi guru kepada siswa. Siswa akan merasa bangga, bila karyanya dipajang. Bukan hanya sekedar dipajang, karya siswa juga bisa bermanfaat sebagai sumber belajar. Disamping itu, guru juga bisa memberikan umpan balik dari karya siswa yang dipajangkan. Yang terakhir, karya siswa adalah bentuk kreasi siswa, yang semestinya guru harus membimbing agar siswa bisa terus berkreasi. MASUK, menjadi pertimbangan guru dalam hal pemajangan karya siswa. Guru harus memilih, karya mana yang layak untuk dipajang, yang mana yang masih harus perlu pembimbingan, dan bagaimana mengatur pemajangan karya tersebut, misalnya kapan diganti, serta bagaimana menatanya dengan baik supaya tercapai juga unsur estetikanya.

Yang tidak kalah pentingnya dalam pengelolaan pembelajaran aktif adalah pemanfaatan sumber belajar. Sumber belajar tersedia banyak dan sangat bervariasi. Buku hanya merupakan salah satu dari sumber belajar yang tersedia. Lingkungan  menyediakan berbagai sumber belajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Siswa bisa dibawa  ke alam sekitar lingkungan sekolah untuk belajar berbagai hal. Mata Pelajaran IPA bisa memanfaatkan halaman sekolah, kebun sekolah, atau sawah di sekitar sekolah untuk belajar maklhuk hidup. Mata Pelajaran IPS bisa memanfaatkan pasar, warung, kantin sekolah atau yang lainnya.

Mata Pelajaran bahasa sangat fleksibel, bisa memanfaatkan lingkungan dan banyak hal untuk belajar. Bahkan, semua mata pelajaran bisa memanfaatkan lingkungan yang sangat bervariasi sebagai sumber belajar. Nara sumber dari masyarakat di lingkungan sekolah juga menjadi sumber belajar yang diperlukan untuk siswa, bisa dengan melakukan wawancara dan observasi. Satu sumber belajar kadang – kadang bisa dimanfaatkan oleh berbagai mata pelajaran. Yang bisa dijadikan sumber belajar yang lain adalah perpustakaan dan sudut baca yang ada di kelas/sekolah. Yang harus diperhatikan, ketika meminta siswa pergi ke perpustakaan, harus ada tugas yang jelas, apa yang harus dilakukan, panduan LK nya harus tersedia, sehingga apa yang dilakukan siswa sangat jelas. Begitu pula dengan tugas browsing materi tertentu, guru sebaiknya menjelaskan secara spesifik website atau sumber yang akan dicari oleh siswa.

Dengan penataan perabot kelas, terutama meja kursi siswa, pengelolaan kegiatan siswa, pengaturan pajangan karya siswa dan pemanfaatan keragaman sumber belajar akan membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran aktif. Terlaksananya hal tersebut dengan baik, akan memantapkan Merdeka Belajar. Bisa diingat dengan mudah, AMI MASUK mantapkan Merdeka Belajar.

Editor: Cosmas