Menciptakan Budaya Sekolah Unggul Melalui Gerakan Lisa Kreanov
Artikel Ilmiah Populer
Oleh: Astuti Widyaningsih
SD Negeri 03 Sewurejo
SD Negeri 03 Sewurejo yang berada di ujung timur Kecamatan Mojogedang. Berdiri tahun 1975 tepatnya di Dusun Jubleg, Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Visi sekolah “Unggul dalam Prestasi, Berimtaq, Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan.”
Dengan Visi ini diharapkakan dapat menciptakaan kondisi belajar mengajar yang efektif, siswanya berprestasi baik di bidang akademik maupun di bidang non akademik. Semua kegiatan pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan lancar. Warga sekolah memelihara lingkungan sekitar sekolah tetap bersih, asri dan bebas dari pencemaran.
Mendidik siswa berkarakter dan menciptakan lingkungan sekolah yang asri bebas dari sampah itu merupakan program unggulannya. Untuk mencapai program unggulan tersebut tentunya harus ada team work yang baik antara kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa di SD Negeri 03 Sewurejo. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan global dan kesadaran masyarakat merupakan tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa perubahan kehidupan manusia. Tanpa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang tidak akan bisa mengantisipasi perubahan dan mengatasi persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang selalu berkembang.
Budaya sekolah merupakan factor penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, dan cakap personal maupun akademik. Sekolah memiliki keunggulan atau keberhasilan tertentu dapat dilihat dari beberapa aspek yang berpengaruh, diantaranya perolehan nilai dan kondisi fisik. Namun kita tidak boleh melupakan susuatu yang tidak tampak, yang mana hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kinerja individu dan organisasi. Sebagai contoh adalah nilai-mo;ao (values), keyakinan (beliefs), budaya, dan norma perilaku manusia dan organisasi (the human side of organization).
Sebagai kepala sekolah dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan, tidak lepas dari cita-cita yang tinggi. Cita-cita dapat terwujud tentu diperlukan kerja yang cerdas. Di sinilah peran kepala sekolah sangat dibutuhkan dalam meningkatkan budaya sekolah yang unggul dan menggapai cita-cita. Kepala sekolah haarus pandai mengelola dan menggerakkan seluruh warga sekolah untuk menuju sekolah unggul. Memang dibutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh warga sekolah, dukungan komite sekolah, orang tua dan masyarakat.
Oleh karena itu, perlu ada kerangka acuan bagi kepala sekolah agar dapat Mengembangkan budaya mutu di sekolah demi menembangkan penyelenggaraan sekolah yang lebih baik. Kepala sekolah sebagai pendidik sekaligus tenaga kependidikan sangat berperan dalam peningkatan pendidikan di sekolah. Kepala sekolah sudah seharusnya menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif sehingga terwujud tampak yang baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan, norma, dan etika, sebagai dasar terciptanya kesejahteraan hidup menuju cita-cita pembanguna berkelanjutan. Siswa memiliki akhlak mulia, beriman, dan bertaqwa serta memiliki prestasi akademik maupun non akademik.
Dalam meningkatkan insan yang cerdas, terampil, memiliki ilmu pengetahuan, berakhlak mulia, santun beriman dan bertaqwa. Kepala sekolah bersama stake holder yang ada berusaha menyediakan sarana prasarana dan meningkatkan kegiatan di sekolah baik intra kurikuler maupun ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler seperti pemanfaatan masjid sekolah untuk kegiatan pembelajaran, pemanfaatan lingkungan sekolah dengan menanam tanaman hias dan apotek hidup). Kegiatan ekstra kurikuler antara lain Pramuka, Taman Pendidikan Al Quran (TPA), Seni Tari, Olah Raga, Pembinaan Siswa Berprestasi. Disamping itu, juga ada pembiasaan-pembiasaan yang dilaksanakan di sekolah seperti apel pagi, kegiatan literasi, salaman dengan guru sebelum dan sesudah pelajaran, sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah, dan melakukan Gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Dalam mewujudkan cita-cita menuju sekolah unggul, ternyata banyak kendala, hambatan, dan rintangan. Hal ini merupakan tantangan yang harus dilalui secara bertahap, mantap, dan ikhlas. Tantangan inilah yang mendorong untuk bertindak lebih maju dan semangat dalam bekerja. Bagaimanapun juga akan merasa malu jika sekolah yang menjadi tanggung jawabnya merosot. Memang dalam bekerja tanpa ada tantangan akan terasa hampa, karena tantangan merupakan pemacu dalam belajar dan bekerja.
Dalalm mewujudkan budaya dan sekolah unggul di SD Negeri 03 Sewurejo, telah melakukan beberapa cara di antaranya untuk meningkatkan siswa berprestasi mengadakan inovasi baik dalam metode, pemanfaatan media, alat peraga maupun sumber belajar. Kerja sama dengan komite sekolah, orang tua, maupun dunia usaha terlah terbina dengan baik, semua ini dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah yang lebih unggul.
Dari berbagai cara dan kegiatan tersebut SD Negeri 03 Sewurejo menyebutnya dengan Gerakan LISA KREANOV (Peduli Sekolah Asri Kreatif dan Inovatif). Dalam Gerakan tersebut terkandung makna tersirat dan tersurat yang sangat berarti. Untuk peningkatan budaya mutu dan sekolah unggul SD Negeri 03 Sewurejo.
Dalam tulisan “Menciptakan Budaya Sekolah Unggul Melalui Gerakan LISA KREANOV di SD Negeri 03 Sewurejo ”. Pola pikir pemimpin sangat dibutuhkan oleh seorang Kepala Sekolah yang ingin menghasilkan budaya mutu dan sekolah unggul. Sekaligus memberikan motivasi kepada semua warga sekolah agar lebih meningkatkan tugas dan tanggung jawab.
Untuk menciptakan budaya sekolah unggul di SD Negeri 03 Sewurejo melakukan beberapa cara diantaranya meningkatkan spirit dan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, kejujuran, semangat hidup, sosial, menghargai orang lain dan persatuan kesatuan antar warga sekolah dan mengadakan kegiatan pembiasaan di sekolah secara rutin. Upaya yang dilakukan diantaranya memotivasi guru untuk bekerja yang disiplin, loyal, optimal serta memotivasi siswa lebih giat belajar dan rajin beribadah.
Disamping itu juga memotivasi guru dan siswa untuk bekerja dan belajar dengan tekun serta melaksnakan Gerakan Peduli Sekolah Asri Kreatif dan Inovatif (LISA KREANOV). Kegiatan yang dilaksanakan, diantaranya penyambutan kehadiran siswa dengan salaman pagi oleh guru piket dan dilanjutkan apel pagi. Mengadakan tambahan jam pelajaran dan pendampingan secara kalsikal, kelompok dan perorangan. Mengadakan budaya bebas sampah di lingkungan sekolah dengan memanfaatkan botol mineral bekas sebagai tempat sampah siswa-siswa di dalam kelas. Membudayakan membawa tempat makan dan minum dari rumah digunakan untuk membeli jajan di lingkungan sekolah. Dalam operasional kegiatan ini kepala sekolah bersama stakeholder di sekolah berusaha maksimal untuk mencapai tujuan. Tujuan yang ingin di capai yaitu menciptakan budaya sekolah unggul dan meningkatkan siswa berprestasi.
Dalam kegiatan ini, kepala sekolah menyusun program yaitu tahap perencanaan (Planning), tahap pelaksanaan/tindakan (Acting), tahap pengamatan (Observing) dan refleksi (Reflecting) tentang Gerakan Lisa Kreanov. Kepala sekolah memiliki peranan sangat penting karena dalam mempengaruhi berhasil dan tidaknya mutu pendidikan di sekolah. Kepala sekolah mempunyai tugas mengelola pembelajaran dan manajerial di sekolah serta menciptakan budaya atau iklim sekolah yang kondusif dan inovatif sehingga menghasilkan prestasi yang unggul.
Budaya dapat didefinisikan sebagai kualitas kehidupan (the gualitu of life) dalam sebuah organisasi, termanifestasikan dalam aturan-aturan atau norma, tatakerja, kebiasaan kerja (work habits), gaya kepemimpinan (operating styles of principals) seorang atasan maupun bawahan (Hodge & Anthony, 1988).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, budaya atau kultur organisasi mengikat anggota menjadi suatu kesatuan yang utuh dan senantiasa diajarkan/disampaikan kepada setiap anggota baru organisasi. Dengan kata lain bahwa budaya organisasi merupakan perpaduan nilai-nilai, keyakinan, asumsi, pemahaman, dan harapan-harapan yang diyakini oleh anggota organisasi atau kelompok serta dijadikan sebagai pedoman bagi perilaku dan pemecahan masalah yang dihadapi.
Budaya mutu sekolah adalah keseluruhan latar fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat, dan iklim sekolah secara produktif maupun memberikan pengalaman dan bertumbuh kembangnya sekolah untuk mencapai keberhasilan pendidikan berdasarkan spirit dan nilai-nilai yang diantu sekolah. Sedangkan nilai budaya yang secara konsisten dilaksanakan di SD Negeri 03 Sewurejo yang baik yaitu mutu dan pelayanan merupakan hal yang harus diutamakan. Selalu berupaya menjadi yang terbaik, memberikan perhatian penuh pada hal-hal yang Nampak kecil, tidak membuat jarak dengan klien, melakukan sesuatu sebai mungkin, bekerja melalui orang (bukan sekedar bekerjasama atau memerintahnya). Memacu inovasi daan toleransi terhadap usaha yang berhasil
Pengembangan budaya mutu sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, selaku pemimpin pendidikan. Namun demikian, pengembangan budaya mutu sekolah mempersyaratkan adanya partisipasi seluruh personil sekolah dan stakeholder, termasuk orang tua siswa dan oleh karena itu, secara manajerial pengembangan budaya mutu sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah, sedangakan operasional sehari-hari menjadi tugas seluruh personil sekolah dan stakeholder terkait.
Dalam rangka pengembangan budaya mutu sekolah ada tiga langkah yang harus ditempuh oleh kepala sekolah, yaitu:
- Identifikasi spirit dan nilai-nilai sebagai sumber budaya mutu sekolah, yang dilakukan bersama dengan seluruh stakholder, dan ditetapkan sebagai sebuah kebijakan resmi sekolah dalam bentuk surat keputusan kepala sekolah.
- Sosialisasi secara kontinyu spirit dan nilai-nilai kepada seluruh stakholder, baik melalui pertemuan-pertemuan, majalah sekolah, buku penghubung sekolah, majalah dinding sekolah, diperagakan pada dinding kelas, maupun dalam bentuk surat edaran.
- Kepala sekolah selalu menumbuhkan komitmen seluruh stakeholder agar memegang teguh spirit dan nilai-nilai yang telah ditetapkan bersama
Dalam meningkatkan sekolah unggul di SD Negeri 03 Sewurejo menuju siswa berprestasi. Berprestasi dengan cara memotivasi guru dan siswa untuk selalu optimis dalam bekerja dan belajar. Maka dengan cara-cara dan kegiatan itulah SD Negeri 03 Sewurejo menyebut dengan istilah Gerakan Lisa Kreanov. Mengapa Lisa Kreanov? Makna yang tersirat adalah sebagai berikut: Lisa dalam Bahasa Ibrani memiliki arti pengabdian pada Tuhan. Diibaratkan seorang guru yang mempunyai jiwa pengabdian yang besar dalam memajukan dunia pendidikan untuk mencetak siswa-siswa yang berprestasi dan mempunyai karakter yang bagus.
Adapun makna yang tersurat “Lisa Kreanov” adalah Peduli Sekolah Asri Kreatif dan Inovatif. Dalam melaksanakan Gerakan atau kegiatan ini semua warga sekolah terlibat. Mulai dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab, harus dapat menyiapkan dan memfasilitasi warga sekolah. Baik materi, sarana dan prasarana, maupun tindakan untuk keberhasilan para siswa. Kepala sekolah sebagai motivator betul-betul menanamkan sikap Lisa kepada semua warga sekolah. Harus selalu peduli pada tugasnya dengan baik, memiliki sikap empati pada siswa, tulus dalam mengajar dan membina siswa. Sebagai siswa juga harus tulus dalam belajar. Kepala sekolah dan guru meningkatkan usaha untuk membawa siswanya berprestasi. Kreanov di sini semua warga sekolah harus mempunyai kreasi dan inovasi dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu kepala sekolah juga terjun langsung menangani siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan menjadi siswa yang berprestasi.
Untuk mencapai prestasi yang lebih optimal di SD Negeri 03 Sewurejo memang ada beberapa kendala, yaitu belum mempunyai Gedung perpustakaan, minimnya media pembelajaran yang ada di sekolah, belum maksimal pengunaan dan penguasaan IT dalam proses pembelajaran. Faktor pendukung yang sangat berarti dalam mengembangkan pendidikan di SD Negeri 03 Sewurejo adalah (1) adanya motivasi, tanggung jawab, komitmen dan spirit dari kepala sekolah, guru dan stakeholder lain. (2) adanya partisipasi aktif dan dukungany ang kuat dari komite sekolah / paguyuban dan orang tua (3) adanya kemauan dan semangat tinggi dari guru untuk meningkatkan prestasi sekolah.
Alternative pengembangan yang dapat dilakukan adalah: 1) menciptakan budaya dan iklim sekolah yang lebih kondusif dan unggul, 2) pengadaan media pembelajaran yaitu LCD, Laptop, dan computer, 3) mengadakan.mengikutkan pelatihan kompetensi guru dengan mengoptimalkan KKG secara rutin, 4) peningkatan prestasi kelululsan yang optimal
Editor: Cosmas