Upaya Pencegahan COVID-19 di SMP Negeri 2 Jatiyoso
Oleh: Sudarsono SPd, Guru IPS SMP Negeri 2 Jatiyoso
Upaya pencegahan Corona Virus Desease-19 (COVID-19) dilakukan dengan beberapa cara merujuk himbauan dari pemerintah akhir-akhir ini, merubah sosial distancing menjadi physical distancing yang artinya adalah menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter.
SMP Negeri 2 Jatiyoso mendukung himbauan dari pemerintah maupun dinas terkait. Untuk itu dilakukan berbagai upaya di antaranya menjadwalkan guru-guru untuk mengadakan piket harian, meliburkan anak-anak untuk belajar mandiri di rumah masing-masing, menciptakan kebersihan lingkungan sekolah, menyediakan alat cuci tangan berupa sabun, melakukan penyemprotan desinfektan.
Dalam menciptakan lingkungan yang bersih ini di SMP Negeri 2 Jatiyoso, dilakukan kegiatan pengambilan sampah baik organik maupun anorganik yang ada di lingkungan sekolah. Kegiatan ini sudah dilakukan secara rutin setiap hari Jumat ketiga dengan program Jum’at bersih.
Sedangkan untuk hari Jum’at lain, seperti Jum’at pertama adalah Jum’at beriman dan Jumat kedua adalah Jum’at sehat. Kegiatan pada hari Jumat ini sebagai bentuk program literasi yang ada di SMP Negeri 2 Jatiyoso.
Sampah menjadi permasalahan tersendiri manakala dikaitkan dengan kebersihan sekolah. Sampah merupakan sisa kegiatan manusia yang berwujud organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai.
Dari sifatnya sampah organik tidak begitu bermasalah, karena sampah ini mudah dan cepat diurai oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah menyatu kembali dengan alam atau tanah, tetapi untuk sampah anorganik sukar terurai sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.
Contoh sampah organik yang sering terjadi di sekolah antara lain berasal dari sisa makanan dan minuman jajanan anak-anak, sisa sayuran, kulit buah-buahan, sampah kebun seperti rumput, daun dan ranting. Sedangkan sampah anorganik contohnya pecahan kaca, retakan asbes, seng, kertas, kayu, kain, bungkus bungkus makanan dari plastik dan karet.
SMP Negeri 2 Jatiyoso sudah mulai dirintis pengelolaan sampah yang membedakan pengelolaan sampah organik dan anorganik. Sampah organik sudah disediakan tempat berupa lubang tanah yang letaknya jauh dari jangkauan anak-anak dan warga sekolah lainnya, sehingga tempat ini sangat aman, bau yang dihasilkan dari sampah ini tidak mengganggu warga sekolah.
Sedangkan sampah lain yang lumayan banyak di sekolah adalah sampah anorganik, seperti plastik bekas bungkus makanan dan minuman. Sekolah melalui kerjasama guru, karyawan, penjaga sekolah dan siswa berusaha mengumpulkannya, setelah terkumpul dalam jumlah besar sampah ini ada yang bisa dijual dan ada yang dimusnahkan dengan dibakar. Dengan pengelolaan yang demikian, diharapkan kebersihan sekolah bisa terjaga apalagi seperti saat ini adanya dampak virus korona bisa dicegah
Upanya berikutnya, yang sudah dilakukan di SMP Negeri 2 Jatiyoso adalah menyediakan kran air di setiap pintu masuk ruang yang ada di SMP Negeri 2 Jatiyoso, misalnya di depan ruang guru, di depan ruang TU, di tiap-tiap depan ruang kelas, di depan ruang perpustakaan di depan ruang laborat dan sebagainya, tentunya di dekat kran air itu dilengkapi dengan sabun untuk mencuci tangan.
Perlu diketahui, bahwa manfaat untuk mencuci tangan dengan sabun ini di antaranya adalah bisa membersihkan dan membunuh virus, kuman atau mikroorganisme yang berbahaya yang menempel pada tangan masuk ke tubuh baik melalui mulut, mata dan hidung. Mencuci tangan dapat membantu mencegah penularan penyakit yang bisa terjadi akibat berjabat tangan atau bersentuhan dengan orang lain. Setiap saat sekolah melalui Pembina OSIS dan Guru Olahraga serta bapak ibu guru yang ada di SMP Negeri 2 Jatiyoso rajin-rajin memberikan arahan, penjelasan, mengingatkan pada anak-anak agar selalu melakukan cuci tangan sehabis melakukan kegiatan apapun. Dengan pembiasaan ini diharapkan SMP Negeri 2 Jatiyoso mampu untuk mencegah penularan COVID-19.
Berikutnya, kegiatan penyemprotan disinfektan untuk mencegah persebaran virus korona di lingkungan SMP Negeri 2 Jatiyoso. Penyemprotan disinfektan dilakukan di ruang guru, di dalam ruang kelas, ruang laborat IPA dan fasilitas umum misalnya di ruang perpustakaan, di Masjid, di halaman sekolah tempat bermain anak-anak dan tempat-tempat lain yang dipandang perlu.
Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran seperti bakteri dan virus. Bahkan bisa membunuh dan menurunkan jumlah mikroorganisme atau penyakit seperti wabah coronavirus desaese-19 yang saat ini sedang melanda banyak negara di dunia.
Yang perlu diingat, penggunaan desinfektan ini harus dilakukan secara benar. Sebab beberapa keterangan menunjukkan, penggunaan disinfektan hanya cocok atau hanya diperbolehkan untuk digunakan pada benda mati seperti meja kursi, gedung atau bangunan dan tidak diperbolehkan untuk digunakan pada jaringan hidup, misalnya kepada tubuh manusia. Hal ini bisa membahayakan, seperti menyebabkan kulit seperti terbakar dan bisa menimbulkan efek iritasi ringan pada saluran pernapasan. Apabila terkena pada makanan bisa menimbulkan keracunan bagi manusia. Maka diperlukan kehati-hatian penggunaan agar tidak salah dalam penggunaan disinfektan ini. Di SMP Negeri 2 Jatiyoso dilakukan rutin 3 hari sekali untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease-19.
Semua kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri yang dilakukan oleh bapak ibu guru dan karyawan secara sukarela di bawah arahan Kepala SMP Negeri 2 Jatiyoso Drs Yusuf Jaka Widada MOr. Demikian kegiatan itu rutin dilakukan pendidik di sela-sela memberi tugas mandiri pada anak-anak di rumah melalui Program Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh (PPJJ), dengan harapan SMP Negeri 2 Jatiyoso ikut andil dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan coronavirus desaese-19.
Editor: Cosmas