Penerapan Model Pembelajaran “Teral Kudi” Era Pendidikan 4.0

Spread the love

oleh: Tri Budi Hastuti  SPdSD  MPd

SD Negeri 02 Jantiharjo Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar

 

Pendidikan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kita telah memasuki abad 21,  era globalisasi dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Informasi mengalir dengan deras, teknologi berkembang drastis, media semakin beragam, mengglobal dan kompleks. Sementara itu, ancaman degradasi moral juga merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk membentuk siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010).

Untuk itu, siswa perlu dibekali  komponen pendidikan abad 21 untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman yang tidak bisa dibendung kemajuannya. Komponen pembelajaran abad 21 terdiri dari akhlak, kompetensi 4 K dan literasi. Ketiga komponen tersebut perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah agar tujuan pembelajaran abad 21 dapat terwujud. Guru perlu mengembangkan model pembelajaran yang berbasis pendidikan abad 21 untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan, pengetahuan dan kemampuan di bidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir.

Saat ini, kita menghadapi revolusi industri keempat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0. Ini merupakan era inovasi disruptif, di mana inovasi ini berkembang sangat pesat, sehingga mampu membantu terciptanya pasar baru. Inovasi ini juga mampu mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada dan lebih dahsyat lagi mampu menggantikan teknologi yang sudah ada. Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan dituntut untuk berubah juga. Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Era pendidikan yang dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu.

 

Untuk menghadapi tantangan pendidikan  abad 21 dan pendidikan era 4.0 guru perlu menerapkan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Model pembelajaran yang diterapkan harus mampu mengembangkan kompetensi  siswa untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Kemampuan literasi siswa baik literasi baca tulis, numerasi, digital, finansial, sain dan budaya dan kewargaan juga bisa dikembangkan melalui model pembelajaran yang diterapkan guru. Model pembelajaran yang diterapkan juga mampu mengembangkan karakter siswa yang akhirnya bisa terbentuk insan yang berakhlak mulia. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah Barter Soal kombinasi Kuis Digital yang disingkat menjadi “Teral Kudi”.

Model pembelajaran “Teral Kudi” merupakan singkatan dari Barter Soal kombinasi Kuis Digital. Model pembelajaran Barter Soal Kombinasi Kuis Digital lebih menekankan pada pembangunan makna oleh siswa dari proses sosial yang bertumpu pada konteks belajar. Model pembelajaran ini merujuk pada model pembelajaran colaboratif learning. Dasar dari metode kolaboratif adalah teori interaksional yang memandang belajar sebagai suatu proses membangun makna melalui interaksi sosial. Pembelajaran kolaboratif dapat menyediakan peluang untuk menuju pada kesuksesan praktik-praktik pembelajaran.

Model pembelajaran Barter Soal Kombinasi Kuis digital adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan antara teknik barter soal dengan kegiatan sarapan pagi dan permainan kuis digital. Model pembelajaran Barter Soal Kombinasi Kuis Digital merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan saling bertukar soal yang dibuat oleh masing-masing siswa dengan bimbingan tutor sebaya di setiap kelompok, dan menggunakan soal yang belum terbahas dalam pembelajaran untuk kegiatan sarapan pagi sebelum proses pembelajaran di kelas di mulai, dan permainan kuis yang bisa diakses lewat HP Andoid atau internet dengan menggunakan aplikasi Kahoot.

Pemilihan model pembelajaran “Teral Kudi” adalah berdasarkan argumentasi bahwa pembelajaran abad 21 dan pendidikan 4.0 harus mengembangkan kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif,  kemampuan literasi dan penggunaan teknologi cyber dalam pembelajaran.  Melalui model pembelajaran “Teral Kudi” proses belajar yang dilakukan siswa menumbuhkan siswa secara aktif untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dalam mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran “Teral Kudi” siswa dapat membangun pengetahuannya melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental dan kreativitas pada tingkat tinggi. Model belajar “Terso Kudi” menjadi efisien karena setiap siswa dituntut untuk berfikir secara interaktif. Melalui permainan kuis digital siswa lebih tertantang dan senang untuk belajar matematika. HP Android tidak hanya untuk permainan hiburan semata, tetapi juga sarana pendidikan.

Kemampuan literasi mereka juga bertambah, karena untuk membuat soal diperlukan banyak sumber belajar yang menuntut mereka mencari banyak referensi. Hal ini bisa menumbuhkan dan mengasah daya literasi siswa. Mereka saling bertukar soal, bertukar informasi dengan teman yang lainnya dalam satu kelompok maupun antarkelompok. Dengan demikian interaksi dan kolaborasi siswa terjadi dengan baik. Dengan membuat soal, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan matematikanya, sehingga tingkat pemahaman terhadap materi pelajaran akan bertambah kuat. Dengan banyak berlatih membuat soal dan mengerjakan soal, maka pemahaman siswa akan materi yang di pelajaran lebih mendalam. Dengan bermain kuis digital matematika yang dibuat guru melalui aplikasi kahoot siswa bertambah pula perbendaharaan soal yang bervariasi.

Model pembelajaran “Teral Kudi” juga menggunakan pendekatan tutor sebaya, yang bisa lebih efektif untuk membantu siswa yang lemah dalam pembelajaran. Karena dengan belajar bersama temannya siswa akan lebih nyaman dan leluasa saling berbagi permasalahan dan solusi. Model pembelajaran “Teral Kudi” sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran matematika, yang memerlukan banyak berlatih mengerjakan soal-soal latihan. Latihan- latihan soal yang dikerjakan pada waktu sarapan pagi juga menambah keterampilan matematika siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran “Teral Kudi” karakter siswa juga terbentuk, baik karakter sikap maupun kinerja. Siswa dididik untuk selalu bersikap jujur, disiplin, ulet, kerja keras dan pantang menyerah.

Keterampilan guru untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi  pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai sangat menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran ”Teral Kudi” menjadi pilihan dalam pemecahan masalah yang dihadapi karena dalam proses pembelajaran ada pengembangan kompetensi 4K, literasi, pengembangan karakter mulia, dan penerapan teknologi berbasis android.   Kegiatan ini sangat sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat.

 

Editor: Cosmas