Reward Tingkatkan Motivasi Belajar ATG

Spread the love

Oleh: Sudarni SPd

SLB Negeri Karanganyar

Reward (penghargaan) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam pembelajaran terkadang sangat diperlukan adanya reward karena dengan pemberian reward bisa menumbuhkan semangat belajar bagi anak didik,  apalagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) terkhusus lagi ATG (Anak Tuna Grahita).
Ada tiga fungsi penting dari reward yang berperan besar bagi pembentukan tingkah laku dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar anak didik, antara lain : 1. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi. 2. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih. 3. Bersifat Universal. Dalam pembelajaran diperlukan sarana untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran,  salah satu sarana pembelajaran antara lain adalah pemberian reward.
Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Anak-anak tuna grahita umumnya punya kesulitan fungsi intelektual. Misalnya seperti sulit berkomunikasi dan belajar serta sulit untuk memecahkan masalah. Tuna grahita pada anak bisa terjadi dalam tingkat yang ringan atau lebih parah. Anak yang kondisinya parah, biasanya lebih butuh banyak dukungan di sekolah ataupun di rumahnya. Sedangkan anak-anak dengan kondisi yang lebih ringan dan masih bisa melakukan keterampilan mandiri, umumnya hanya butuh komunitas dengan pengajaran dan dukungan yang baik. Ada banyak sekolah, kegiatan dan bantuan yang tersedia untuk membantu anak-anak ini saat mereka tumbuh menjadi dewasa.
Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa perkembangannya. Pembelajaran disekolah regular secara umum mudah dilaksanakan karena mereka mempunyai tingkat kecerdasan di atas rata-rata,  sehingga dengan metode konvensional pembelajaran bisa dilaksanakan dan tujuan pembelajaran secara umum bisa tercapai. Berbeda dengan anak berkebutuhan khusus yang secara umum sekolah di SLB,  mereka memiliki kekurangan sesuai dengan ketunaannya.  Khususnya ATG (Anak Tuna Grahita) mereka memiliki kemampuan terbatas dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru mereka,  sehingga diperlukan teknik tertentu untuk bisa memaksimalkan pembelajaran bagi ATG,  salah satunya dengan pemberian reward kepada anak didik untuk bisa meningkatkan motivasi belajarnya dengan harapan agar pembelajaran mereka bisa meningkat.  Dengan meningkatnya motivasi belajar mereka maka pembelajaran akan bisa lebih maksimal dan berhasil.
Motivasi adalah suatu dorongan yang menimbulkan semangat kepada seseorang sehingga seseorang tersebut mampu berbuat atau mencapai suatu hal atau prestasi. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin berhasil juga pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Adapun manfaat motivasi belajar antara lain : a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan, pada mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari, muncullah minat untuk belajar. Hal ini sejalan dengan rasa keingintahuan dia yang akhirnya mendorong siswa untuk belajar. Sikap inilah yang akhirnya mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. b) Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap siswa itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung. Siswa akan melakukan aktivitas dengan segenap jiwa dan raga. Akal dan pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. c)   Motivasi sebagai pengarah perbuatan, yaitu dengan menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang mendukung guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Khususnya ATG motivasi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan, karena secara umum anak tunagrahita mempunyai semangat belajar yang sangat kurang,  sehingga guru harus bisa menumbuhkan semangat pada anak didik agar pembelajaran bisa mencapai tujuan pembelajaran. Penulis di sini menerapkan pemberian reward pada siswa dalam pembelajarannya. Dimana dalam pembelajaran pada saat anak didik bisa mencapai atau berhasil menyelesaikan tugas dari guru maka guru memberikan reward kepada anak,  sehingga anak didik akan merasa senang dan bersemangat dalam belajar yang akhirnya anak akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan prestasi mereka, dan perlakuan ini tidak hanya ditetapkan pada satu anak didik tetapi diterapkan juga pada semua anak didik dikelas itu. Dengan adanya pemberian reward anak di kelas lebih bersemangat dan senang dalam belajar sehingga hasil pembelajaran bisa maksimal dan berhasil sesuai yang diharapkan guru. Reward tidak harus berbentuk barang tetapi bisa berupa tepuk tangan,  senyuman atau sikap guru yang manis dan hangat.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pemberian reward antara lain:
1. Pada saat penyajikan informasi,  dalam menyajikan informasi diperlukan perlakuan khusus untuk anak tuna grahita tersebut karena tanpa perlakuan yang khusus maka penguasaan kelas sulit dikendalikan,  misalnya perlu adaya sikap yang ramah dan kasih sayang sehingga anak didik tertarik dan mau dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru. Karena dalam kelas anak tuna grahita ini anak mempunyai karakter dan tingkat kemampuan IQ yang berbeda-beda. Sehingga perlakuan kepada anak juga harus berbeda-beda. Kadang ada anak yang pingin disayang baru mau belajar dan ada juga yang mau belajar setelah guru bersikap tegas kepadanya. Bahkan penyajian informasi atau materi pembelajaran kepada anak didik juga memiliki tingkatan yang tidak sama,  ada yang anak yang mampu menerima materi lebih banyak dan komplek tapi ada juga anak didik ysng menerima materi yang sangat sederhana  dan sangat ringan namun semua anak didik yang ada di kelas tersebut juga diusahakan untuk mampu menerima materi sesuai level mereka. 2. Membimbing mereka sesuai dengan levelnya,  anak tuna grahita karena mempunyai tingkat kecerdasan di bawah rata-rata maka secara umum membutuhkan penanganan atau pelajaran yang yang berbeda dengan sekolah umum,   misalnya dengan penerapan bimbingan individual dalam pembelajarannya, karena anak tuna grahita tanpa adanya pendekatan pribadi atau pendekatan individual maka pembelajaran sulit berhasil dan dengan disertai sarana pemberian reward itu sangat membantu guru dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
Dari uraian penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pemberian reward dalam pembelajaran maka kegiatan pembelajaran anak dikelas menjadi lebih bersemangat dan akhirnya bisa meningkatkan hasil pembelajaran anak.

Editor: Cosmas