Mantra Gula Kelapa dalam Festival Gunungan Mampu memukau Penonton
KLATEN, poskita.co – Taman Wisata Candi Prambanan Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko menggelar Festival Gunungan di Lapangan Garuda Kompleks Candi Prambanan sejak Senin (23/12/2019) hingga Selasa (31/12/2019).
Salah satu pesertanya dari Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) yang menampilkan karya tari berjudul “Mantra Gula Kelapa” yang disutradarai oleh Fajar Satriadi. Para pemain dari mahasiswa ASGA dan masyarakat umum, antara lain tukang parkir, sopir pocokan, pengamen, penari dan pekerja sinden. Semua dikemas secara serius sehingga menjadi pertunjukan yang apik ditonton.
Menurut sang koreografer Fajar Satriadi karya Mantra Gula Kelapa adalah doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas keberagaman dan kemajemukan kita di atas tanah yang kita injak dan air yang kita minum. Cintailah Tanah dan Air kita, Sabtu (28/12).
Karya Mantra Gula Kelapa diawali dengan adegan yang menceritakan tentang pemerkosaan sumberdaya alam dan manusianya dan lahirlah kolonialisasi. Perjuangan dari masa kemasa yang melahirkan perlawanan dari para kesatria untuk sebuah kemerdekaan. Selanjutnya adegan Bedhoyo adalah adegan pensyukuran atas kemerdekaan. Adegan srimpi adalah perenungan pertiwi atas keserakahan manusia yg tidak berubah. Konsumtif dari masyarakat kita dan adegan yang kehilangan jati dirinya. Perenungan atau kontemplasi pertiwi.
Dengan latar belakang candi Prambanan, pertujukan Mantra Gula Kelapa berhasil memukau pengunjung yang datang dan membawa eksotisme bagi para penikmat seni. (Aryadi)