Mujiburrohman: Jihad Bela Negara Wajib Hukumnya

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Perjuangan para kiai dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI tidak diragukan lagi. Pendiri NU Hadrotus Syaikh KH Hasyim Asy’ari menyatakan wajib bela negara mempertahankan kemerdekaan RI dengan resolusi jihad melawan penjajah tahun 1945.

NU jangan diragukan lagi pengabdiannya demi tegaknya NKRI dengan dasar Pancasila. Hal ini dikemukakan Ketua PCNU Klaten H Mujiburrohman SIP dalam agenda konferensi ke-9 MWC NU Kecamatan Ngawen, Klaten di Drono, Ngawen, Minggu siang (27/10/2019).

“Sekitar 20 ribu santri yang berjuang ikut jihad demi bela negara gugur di medan perang di Surabaya. Kalau saat ini seringkali ada paham atau ajakan mengganti dasar negara Pancasila dan merusak keutuhan NKRI, maka TNU atau tentara Nahdlatul Ulama yaitu Banser NU siap mengatasinya jika aparat tidak tegas mensikapi kelompok yang hembuskan paham khilafah,” tegas Mujiburrohman.

Negeri tercinta yang bersuku, berbangsa dan beraneka ragam budaya, dibangun dan didirikan penuh darah. Sehingga kalau ada paham sebagian kelompok masyarakat yang mau mengganti dengan paham khilafah, kata Mujiburrohman, rakyat akan menentang keras. Paham khilafah kalau dibiarkan sangat membahayakan generasi bangsa dan NU siap menjadi garda depan melawan gerakan khilafah.

Camat Ngawen Ir Ana Fajria Hidayati MSi bersama Kapolsek dan para Kiai perteguh NKRI harga mati.

Dalam acara ini dihadiri Muh Anwar Sanusi (anggota Fraksi PKB DPRD Klaten), Camat Ngawen Ir Hj Ana Fajria Hidayati MSi, Kapolsek Ngawen Iptu Sukiman, anggota Babinsa Drono, KH Bakir Rohmat, Ketua MWC NU Ngawen Drs Munawir, pengurus NU Ngawen dan ranting. Acara dikemas dengan sederhana ala NU, seperti dzikir tahlil, penampilan Fatayat NU dengan lagu Indonesia Raya, Mars NU dan lagu Zalal Wathon, dan agenda lainnya.

Ketua panitia, Moh Mujab SH MSi menyatakan, NU saat ini terus berkhidmah untuk agama bangsa dan negara. Kecintaan NU dengan harokah spiritual, sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan ummat, tetap dikembangkan. Amaliah NU, seperti majelis istighotsah, manaqiban, dzikiran, ziarah ulama, kajian agama atau bahtsul masail, dan lainnya, tetap dijalankan.

“Dengan agenda konferensi ke-9 MWC NU Kecamatan Ngawen ini, harapannya nantinya bisa dihasilkan sebuah estafet organisasi NU dalam memantapkan Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah An Nahdliyyah. NU juga bersyukur, sebab rakyat telah memberikan amanah kepada KH Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI. Wakil Gubernur Jateng Gus Taj Yasin juga kader NU yang tentunya bisa perteguh khidmah NU untuk agama, bangsa dan negara,” ujar Mujab. (Hakim)

Caption Foto HL:
Mujiburrohman berikan wejangan terkait bela negara dalam konferensi ke-9 MWC NU Ngawen.