Sedimentasi Waduk Ketro Bakal Jadi Lokasi Wisata
SRAGEN, POSKITA.co – Timbunan tanah sisa endapan (sedimentasi) waduk Ketro, bakal dimanfaatkan Pemerintah Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. Dengan luas lahan yang lebih dari satu hektare, bakal dijadikan lokasi wisata kreatif yang bakal menambah pendapatan desa.
Kepala Desa (Kades) Ketro Wiratno menyampaikan pihaknya sudah ada pembicaraan terkait pemanfaatan lahan sisa endapan waduk Ketro. Pemerintah desa berencana untuk memaksimalkan sisa tanah endapan sebagai tempat wisata alternatif.
”Atas nama pemerintah desa, kita menindaklanjuti setelah pembicaraan dengan Balai Besar. Jadi untuk selanjutnya kita ambil alih. Lokasi ini akan menjadi penghijauan dan tempat wisata, kita harapkan terealisasi 2019,” terangnya, kemarin.
Dia menyampaikan sudah ada penghijauan dan penanaman oleh Muspika Tanon. Selanjutnya dalam waktu dekat akan ditanami benih bunga matahari. Kemudian akan dikembangkan dengan tanaman buah-buahan sesuai dengan kondisi ke depan.
Wiratno menjelaskan lahan seluas 1,5 hektare ini akan dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pemuda desa. Karangatruna dilibatkan lantaran punya kreatifitas yang tinggi. Selain itu, pihaknya akan mensosialisasikan baik lewat media sosial maupun media cetak untuk peresmiannya.
”Kita berharap desa Ketro bisa menjadi kawasan wisata yang bisa dinikmati warga sekitar maupun Sragen,” tuturnya. Dia menyampaikan sudah ada sponsor yang melihat ke lokasi. Dengan adanya rencana ini, ke depan dapat menambah pendapatan desa.
Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar. Tidak sekedar menjual lokasi yang nyaman saja. Pihaknya mengkonsep ada taman baca untuk meningkatkan literasi warga Sragen. Soal anggaran, pihak desa menyiapkan anggaran Rp 100 juta melalui Dana Desa (DD). Selain itu pihaknya mengharapkan ada dana yang cukup besar dari investor.
”Ada taman baca, yang ingin membaca kita siapkan buku yang berkualitas,” terangnya.
Sebelumnya, Pelaksana lapangan pengerukan Waduk Ketro dari PT Sumber Karsa Indah Utama Sukoharjo, Winoto menjelaskan untuk teknis pengerukan waduk sendiri sesuai kontrak, mengeruk sedimentasi atau endapan hingga 100.000 meter kubik. Pengerukan waduk Ketro yang dianggarkan sebesar Rp 21 miliar dijadwalkan tuntas Juli 2019 mendatang. (Cartens)