Sambang Warga, Gerakkan Potensi Warga Klaten Menuju Kabupaten ODF 2020 dan Atasi Desa Merah

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Melalui kegiatan sambang warga, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani mampu menggerakkan semua potensi masyarakat dalam pembangunan. Termasuk dalam rangka mewujudkan Klaten sebagai Kabupaten Open Defecation Free (ODF) atau Kabupaten yang semua warganya sudah tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2020 dan untuk mengatasi desa merah atau desa miskin di Klaten.

Bupati Klaten Hj Sri Mulyani pada acara sambang warga di Desa Tanjungan, Kecamatan Wedi, Klaten, Rabu, 8 Agustus 2018 menyatakan, Pemkab Klaten pada tahun 2020 memprogramkan dapat mendeklarasikan sebagai Kabupaten ODF atau Kabupaten yang semua warganya sudah tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Saat ini sudah ada dua kecamatan yang mendeklarasikan sebagai Kecamatan ODF yakni Kecamatan Cawas dan Bayat serta satu kecamatan yang lolos verifikasi sebagai Kecamatan ODF yakni Kecamatan Gantiwarno.

Masih ada 23 kecamatan lagi yang harus bekerja keras untuk mendeklarasikan Klaten sebagai Kabupaten ODF. Untuk itu, harap Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, para camat yang wilayahnya belum lolos verifikasi sebagai Kecamatan ODF agar terus bekerja secara maksimal dengan membuat target yang terarah dan terukur untuk mencapai kecamatan ODF. Sehingga nantinya segera 23 kecamatan lainnya dapat lolos verifikasi sebagai Kecamatan ODF.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani juga mengatakan, dari 19 desa yang ada di Kecamatan Wedi sampai Agustus 2018 ini masih ada lima desa yang masuk kategori desa merah atau desa miskin, masing-masing Desa Pasung, Sukorejo, Brangkal, Kaligayam dan Desa Melikan. Sedangkan untuk tingkat Kabupaten Klaten data terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada tahun 2017 masih ada 101 desa merah sekarang tinggal 88 desa merah.

Bagi desa yang masih masuk desa miskin, kata Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, agar para kepala desanya kreatif melakukan program kerja seperti membuat pelatihan aneka usaha dan menyampaikan bantuan permodalan baik ke Pemkab Klaten, Pemprov Jateng dan pemerintah pusat.

Dengan begitu nantinya, kata Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, desa yang masuk kategori desa miskin warganya dapat diikutkan pelatihan seperti aneka usaha antara lain konveksi, usaha membuat makanan, pelatihan membuat dawet atau usaha lain. Sehingga nantinya warga dapat menghasilkan uang secara mandiri dari usaha yang dilakukannya dan akhirnya kesejahteraan warga meningkat. (Humas/ADVERTORIAL)