Kabupaten Klaten Bentuk RW Sehat

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten kini sedang memprakarsai pembentukan Rukun Warga (RW) sehat. Yang dimaksud RW Sehat adalah wilayah cakupan RW yang mampu secara mandiri mengetahui, mengenali, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan kesehatan  dengan kemampuan penanganan gawat darurat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, dr Cahyono Widodo MKes didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, dr Anggit Budiarto di Klaten, Rabu (3/10/2018) mengatakan, program RW sehat pada dasarnya untuk meningkatkan taraf hidup warga di bidang kesehatan.  Dengan RW Sehat maka seluruh warga di  RW tersebut harus mampu secara mandiri mengetahui, mengenali, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan kesehatan  yang dihadapi warganya.

Dijelaskan, tujuan RW sehat agar masyarakat mampu mengetahui, mengenali masalah kesehatan berbasis lingkungan maupun perubahan gaya hidup. Agar masyarakat mampu berpartisipasi berperan aktif dalam upaya program pemerintah penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan  Angka Kematian Bayi (AKB) serta agar warga mampu berpartisipasi berperan aktif dalam penanganan gawat darurat di masyarakat.

Saat ini ada lima desa di Klaten yang dijadikan percontohan yang RW-nya sebagai RW Sehat, masing-masing RW di Desa Polan, Kecamatan Polanharjo; Desa Gatak, Kecamatan Delanggu; Desa Pandes, Kecamatan Wedi; Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara; dan Desa Tambakboyo, Kecamatan Pedan.

Dikatakan, ada 12 indikator keluarga sehat masing-masing Keluarga Berencana (KB), ibu melakukan persalinan difasilitasi kesehatan, imunisasi, Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, menimbang balita setiap bulan, mencegah tuberkulosis, waspadai hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah, penderita dengan gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan. Kemudian anggota keluarga tidak ada yang merokok, ikut Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebelum sakit, menggunakan air bersih dan menggunakan jamban sehat.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan terkait RW sehat di lima desa tersebut mengenai penanganan kegawatdaruratan. Dalam RW sehat, warga diajarkan sejumlah langkah-langkah tepat penanganan dini secara komprehensif dalam berbagai kondisi. Empat desa dan satu kelurahan ini sekarang dijadikan Pilot Project RW Sehat. RW sehat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pola hidup sehat secara mandiri.

Saat ini hampir seluruh desa di Klaten sebenarnya memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan diharapkan pada program RW sehat setiap rumah  juga mempunyai satu jumantik. Dengan keberadaan Jumantik diharapkan mampu melakukan deteksi dini terhadap sumber penyakit sehingga warga tidak terserang penyakit akibat kondisi lingkungan yang kurang sehat.

Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencengahan Penyakit (P2P) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, seperti dilansir klatenkab.go.id, 5 Maret 2018 menyatakan, program RW Sehat mampu mengakomodasi banyak kepentingan, khususnya di bidang kesehatan. Misalnya mendorong warga untuk berhenti merokok juga dapat dimasukkan dalam program ini.

Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo, mengaku di desanya memiliki perhatian pada perkembangan ibu dan anak. Melalui penyediaan makanan bergizi lewat baby cafe. Karena perkembangan kesehatan bagi ibu hamil yang diperhatikan tidak hanya saat masa kehamilan saja, melainkan juga pasca melahirkan terutama terkait asupan gizi bayi. Karena begitu pentingnya RW sehat, maka Kepala Desa Pandes, Heru Purnomo, sangat mendukung program RW sehat yang dilakukan Pemkab Klaten. Sehingga seluruh warga di Kabupaten Klaten terwujud keluarga yang sehat sehingga dapat mendukung visi Kabupaten Klaten untuk mewujudkan masyarakat Klaten yang maju, mandiri dan berdaya saing. (ADVERTORIAL)