Patgulipat Sukamiskin 

Spread the love

OPINI

 

Oleh: C. Gunharjo Ls

Wakil Ketua DPW Vox Populi Institute Solo Raya

 

Kegaduhan tiba-tiba  berkelinjang  di Kalapas Sukamiskin. Para pesakitan koruptor yang dihukum bukannya merasa sakit, miskin, pakaian dawul-dawul mobrat-mabrit, tubuh kurus kering, tetapi mereka malah hidup “mewah”. Betapa tidak,  mereka justru senang berada di Sukamiskin. Mereka bisa berfoya-foya, menggembulkan perut, rapat bersama keluarga dan rekannya di saung mewah. Wow.. luar biasa.

Kehidupan para napi koruptor tetap seperti biasanya, tidak berubah. Bayangan sebagian orang, napi koruptor tak memiliki uang alias melarat rat karena uang sudah disita negara. Namun, saat Sukamiskin digerebek KPK, ratusan juta uang ditemukan.  Kalapas Sukamiskin Wahid Husen pun mendadak jadi orang kaya baru (OKB), 2 buah mobil pun disita diduga suap untuk Wahid.

Dalam pemberitaan di berbagai media, KPK menetapkan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen dan Fahmi Darmawansyah sebagai tersangka kasus suap fasilitas mewah dan jual beli izin di Lapas Sukamiskin. Dalam OTT itu KPK tak hanya menemukan sejumlah fasilitas mewah tapi juga uang ratusan juta hingga valas.

Sungguh aneh bin ajaib, tempat pesakitan koruptor Sukamiskin justru menjadi tempat berkumpulnya koruptor “sukakaya”. Ya, ini istilah yang tepat untuk para koruptor yang telah merugikan negara, mengangkangi akal sehat, menipu publik, penggarong uang rakyat, tapi tetap hidup mewah dalam sel yang dibeli berharga ratusan juta. Wow…

Beruntung, kita punya KPK, yang sudah mengintai Kalapas Wahid sejak dilantik, hingga akhirnya dicokok karena perbuatan celanya. Bukan hanya Kalapas, KPK berhasil mencokok lainnya menjadi tersangka termasuk suami artis hot zaman old Inneke Koesherawati, napi korupsi Fahmi Darmawansyah (diduga sebagai pemberi), HND (Hendry Saputra) staf WH,  dan AR (Andi Rahmat) narapidana kasus pidana umum/tahanan pendamping FD.

Yang super mencengangkan, saat digeledah KPK, di ruangan Fahmi ditemukan uang sejumlah Rp 139.300.000 dan catatan terkait sumber uang,  uang Rp 92.950.000, USD 1.000, dan dokumen pembelian mobil dan pengiriman mobil Mitsubishi Triton beserta kunci di sel Andi Rahmat. Barang bukti yang diamankan saat OTT, senilai Rp Rp 279.920.000 dan USD 1.410. Tak ketinggalan, dua mobil Wahid yang diamankan KPK karena diduga terkait suap, Mistubishi Triton Exceed berwarna hitam dan Mitsubishi Pajero Sport Dakkar berwarna hitam.

Publik semakin marah, sebab. Fuad Amin dan Adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana tak ada di sel. Dengan alasan apapun, para napi koruptor itu telah mengelabui rakyat Indonesia. Ini juga tamparan keras kepada Menkumham. Tak bisa dipungkiri, walau anak buahnya yang bertindak teledor, atasan akan kena getahnya. Dan, isu pun menggelinding begitu deras, publik meminta kepada RI 1 agar mencopot jabatan Menkumham.

Kini, Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung  langsung moncer. Terkenal bukan karena prestasi positif, tetapi prestasi terburuk dalam sejarah Indonesia. Ya… Para koruptor yang seharusnya jera, tetapi justru berpesta di sel, rapat di saung mewah, dengan uang bergelimang.

Melihat kelakuan mereka, rakyat pun marah. Kita pun jadi tahu, mengapa para koruptor tidak jera. Mengapa napi koruptor tetap hepi-hepi saja, tetap tersenyum saat disorot kamera, tak ada penyesalan. Ternyata, oh ternyata. Hidup di sel Sukamiskin itu enjoy: berAC, saung mewah, selayaknya hidup di rumah sendiri.

Kita berharap, Presiden Joko Widodo segera turun gunung. Segera membersihkan oknum bejat bawahannya yang tak becus bekerja. Jangan sampai, kasus ini justru menjadi gorengan, sehingga merusak citra Indonesia di kancah nasional dan internasional. Kita tunggu langkah tegas dalam memberangus cecunguk keadilan. Foto: detik.com

***