Populerkan Criket Lewat Kejuaraan Antar Sekolah Se Soloraya Plus
SOLO (poskita.co) – Memasyarakatkan olahraga criket mulai digalakkan di kalangan pelajar, apalagi Jawa Tengah ditunjuk menjadi satu diantara tiga daerah pilot project pembinaan criket secara nasional. Sebuah kejuaraan criket pelajar digelar selama dua hari di Stadion Sriwedari Kota Solo.
Lewat momentum ini, olahraga criket yang selama ini belum terlalu populer di tengah masyarakat, coba disosialisasikan oleh Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Criket Indonesia (PCI) Jawa Tengah. Di lapangan hijau Stadion Sriwedari, para pelajar dari Tujuh Kota dan Kabupaten Se Soloraya plus Grobogan ikut serta dalam kejuaraan criket pelajar, selama 2 hari yaitu 18 dan 19 Nopember 2017.
Teriakan-teriakan para pemain saat berhasil meraup point serta sorak sorai rekan-rekan yang ada di pinggir lapangan menjadi pemandangan di kejuaraan ini. Koordinator Kejuaraan Criket Pelajar, Rohana Dwiningsih yang juga pembina criket Jawa Tengah menyebutkan, kali ini baru ada tujuh kota kabupaten dari sekolah-sekolah yang sudah melakukan pembinaan criket.
Kejuaraan ini bekerja sama dengan UN Woman yang menggandeng Persatuan Criket Indonesia yang hanya tiga propinsi yang ditunjuk, salah satunya adalah Jawa Tengah.
“Misi kita adalah supaya criket segera dikenal dikalangan pelajar. Secara pribadi saya menilai, karena alatnya belum memasyarakat , maka belum dikenal. Sebenarnya criket ini bisa dimodifikasi baik alat maupun permainannya, yang penting anak-anak hepi, senang-senang dulu,” tutur Rohana Dwiningsih . ditemui poskita.co di Stadion Sriwedari saat menyaksikan pertandingan.
Dikatakan lebih lanjut, Rohana Dwiningsih menyebut criket sudah dipertandingkan dalam PON di Jabar dan Sea Games di Kuala Lumpur dan pada Asian Games 2018, criket juga akan dipertandingkan. Olahraga criket sendiri, lebih populer sebagai olahraganya bangsa-bangsa di Asia Selatan seperti India dan Pakistan.
Sosialisasi criket seperti ini mempunyai kendala karena peralatan yang mahal. Nah untuk mensiasati agar criket ini bisa dilakukan di tengah-tengah masyarakat, maka bisa dimodifikasi dengan peralatan yang sederhana, seperti bola soft atau lunak serta tidak menggunakan bodi protektor.
Sebagai pembina criket, Rohana Dwiningsih berharap criket ini bisa dengan mudah dikenal melalui olahraga yang sudah merakyat seperti kasti, tinggal nantinya aturan menyesuaikan dengan peraturan criket. (udi)