Pemerintah Harus Menjadi Garda Terdepan Menangkal Radikalisme
AMBON (poskita.co) – Ketua SETARA Institute, Hendardi menyampaikan pemerintahan Jokowi-JK harus menjadi garda terdepan dalam menangkal gerakan intoleransi di Indonesia. Saat ini ada upaya-upaya sekelompok pihak yang ingin memecah-belah dan merusak keharmonisan hidup masyarakat. Di sisi lain, prasyarat memperkuat kemajemukan telah cukup tersedia.
“Di banyak tempat, hiruk pikuk deklarasi melawan intoleransi radikalisme juga telah dikumandangkan. Termasuk dalam pertemuan kita kali ini, suara-suara keprihatinan dan daftar harapan dikemukakan. Dengan kata lain, prasyarat memperkuat kemajemukan telah cukup tersedia. Hal yang dibutuhkan hari ini adalah pemandu orkestra penguatan toleransi yang memandu kerja-kerja penguatan toleransi,” kata Hendardi dalam salah satu sesi International Interfaith Dialogue di Wisma Gonzalo, Ambon, Jumat (17/11).
Dikatakan, pemerintah tentu saja harus berada di garda terdepan, tidak cukup hanya membuat daftar rencana tanpa tindakan nyata. Sejumlah langkah operasional harus segera disusun di seluruh kementerian atau lembaga plus pemerintahan daerah.
“Berbagai sumber daya yang ada di lingkungan pemerintahan harus digunakan untuk merawat kemajemukan,” tegasnya.
Para pendidik kata Hendardi, bahkan guru, dosen dan tokoh agama atau tokoh masyarakat merupakan elemen kunci yang juga dituntut peranannya untuk bersama-sama melakukan kerja nyata menghalau gerak dan laju politik penyeragaman.
“Sudah saatnya pemerintah Jokowi-JK mengambil langkah kongkrit untuk menindak setiap tindakan intoleran dengan menegakkan supermasi hukum dan konstitusi. Pemerintah harus mencegah berulangnya tindak pelanggaran terhadap kekebebasan memeluk agama,” ujar Hendardi.
Sekadar catatan, SETARA Institute adalah organisasi yang didirikan oleh beberapa individu yang didedikasikan untuk ide bahwa setiap orang harus diperlakukan sama sementara menghormati keberagaman, mengutamakan solidaritas dan menjunjung tinggi martabat manusia. (Cosmas)