Menikmati Sate Guling

Spread the love

SOLO (poskita) – Sebagian warga berkerumun di salah satu tempat car freeday, Minggu, (3/9), di sekitar Sriwedari. Mereka asyik membakar sate. kali ini dengan cara unik, bakar sate guling.

Apa itu bakar sate guling? Ternyata, caranya unik. Ada tancapan sate di batang pisang, lalu setelah sate siap, sate dihadapkan ke bawah dimana sudah ada arang yang menganga untuk membakar daging sate. Batang pisang tersebut bisa diputar, agar sate tidak gosong.

Masyarakat terlihat begitu asyik, mereka harus aktif sendiri jika ingin mendapatkan sate. Warga memotong, mengiris daging sendiri, mengemas, dan membakar.

“Semua dilakukan secara mandiri oleh warga masyarakat. Mengambil daging, mengiris, hingga daging masuk di tusukan, jadi sate, siap dipanggang. Jika sudah matang, warga pun dapat menikmati satenya bersama rekan maupun keluarganya,” kata pemrakarsa acara Mayor Haristanto, Presiden Republik Aeng-Aeng.

Acara ini untuk berbagi dengan masyarakat, sekaligus membangun solidaritas. Momentum Idhul Qurban berbagi sate qurban dengan acara disate guling dan digulai.

Daging sate simbangan dari berbagai pihak antara lain Kajian Muslimah Rotary, Masjid Agung Surakarta, Omah Sinten, SMA Batik 1 Surakarta, Rumah Zakat.

“Saat jadi sate, diperkirakan ada sekitar 1000an tusuk sate dan 2 panci gulai,” kata Mayor.
Soni, warga Sukoharjo, yang turut dalam aksi bakar sate mengaku senang dengan acara tersebut. Selain sehat dengan ikut olahraga di car freeday, juga dapat menikmati hidangan sate unik ala Republik Aeng-Aeng.

“Asyik… sehat, sekaligus kenyang,” kata Soni. (COSMAS)