Kelompok Intoleran Harus Dilawan

Spread the love

Silent majority harus segera bergerak. Tidak boleh lagi diam, terutama melihat kesewenang-wenangan kelompok intoleran. Toh jumlah mereka sedikit. Demikian diungkapkan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Chaumas dalam acara “Menjaga Indonesia, Kongkow Bareng Gus Yaqut” Kamis (10/8).

“Menurut penelitian Wahid Institute, mereka hanya 7,7 persen atau sekitar 11 juta orang. Sisanya 349 juta itu jelas bersama kita. Jangan hanya mengandalkan Ansor atau Banser. Kita harus bersama-sama merawat dan menjaga NKRI. Mereka itu tidak ikut berjuang memerdekakan negara ini. Yang punya andil itu ya kyai-kyai NU bersama umat lain” ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah.

Acara Kongkow Bareng Gus Yaqut (panggilan akrab mantan wakil bupati itu) diikuti sekitar 300 orang tidak hanya anggota ormas pemuda Ansor namun juga berbagai kalangan keagamaan lainnya.

Menurutnya, Negara Indonesia didirikan sudah dengan sangat syariah, sehingga tidak boleh ada yang merubahnya. Justru keragaman suku, bahasa, budaya, makanan, agama dan lainnya menjadi anugrah Ilahi. Tidak ada sekelompok orang yang merasa paling berhak mengklaim memiliki Indonesia.

“Jika Allah ingin merubah Indonesia hanya 1 kelompok saja ya tinggal Kun Fayakun, selesai” ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Yoga, salah seorang peserta menyatakan Ansor maupun NU sebenarnya ormas yang sulit marah. “Mau diinjak-injak kayak apapun mereka tidak marah. Namun jika sudah marah mereka mampu membuat sejarah. Ingat tragedi 1965? Tapi tentu kita tidak ingin hal itu terulang lagi” ungkapnya.

Sementara Narasumber lain, KH Dian Nafi Wakil Syuriah PW NU Jawa Tengah menegaskan, keberagaman adalah sunatullah, jadi harus senantiasa dijaga. Sedang dari Polda Jateng, Kombes Eko Widianto mengucapkan terima kasih kepada Ansor yang telah turut menjaga NKRI. Tanpa bantuan masyarakat seperti Ansor polisi harus bekerja lebih keras lagi.