Pembelajaran Luring Terbatas Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi

Spread the love

 

Oleh: Saibani,S.Pd

Guru SD Negeri Manang 01 Grogol Sukoharjo

Setelah munculnya wabah Covid-19, sistem pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing-masing.

Setiap institusi pun dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif ini. Sayangnya, tak semua institusi pendidikan rupanya paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.

Ada beberapa metode pembelajaran pada masa pandemi covid19. Beberapa ahli sudah menggodok tentang metode pembelajaran yang cocok selama pandemi ini. Apa saja sih metode pembelajaran tersebut? Berikut ulasannya.

1. Project Based Learning, cocok untuk daerah kuning atau hijau.

2. Daring Method. Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online.

3. Luring Method, model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol ketat new normal.

4. Home Visit Method, pengajar mengadakan home visit di rumah pelajar dalam waktu tertentu.

5. Integrated Curriculum, setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait.

6. Metode blended learning,  metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka melalui video converence.

Luring Method, terbatas merupakan metode yang dirasa tepat tentu dengan protocol ketat PPKM Mikro. Meskipun Sukoharjo termasuk zona merah, tetapi dikarenakan berbagai permasalahan yang muncul serta berbagai kendala, perlu  dibuat alternatif tepat, mengingat berbagai kendala yang muncul. Berbagai kendalanya adalah tidak semua siswa atau orang tua siswa memiliki HP android, jika memiliki pun kendala lainnya adalah pembelian kuota. Masalah kuota memang sudah ada solusi dari pemerintah, tetapi karena beberapa hal yang membuat beberapa siswa saat diajukan belum mendapat kuota belajar. Beberapa siswa yang lain beralasan HP dibawa orang tua serta orang tua tidak memperbolehkan pegang HP mereka, dengan alasan bukan belajar online tetapi hanya bermain saja.

Di SD Negeri Manang 01 Kecamatan Grogol khususnya kelas 5 pada pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid 19 menggunakan Luring Method terbatas ,karena Luring Method merupakan metode yang paling cocok pada kondisi SD Negeri manang 01. Hal ini dikarenakan beberapa siswa kelas 5 SD Negeri Manang 01 yang tidak mempunyai handphone android sehingga tidak bisa mengikuti PJJ secara daring ,tidak hanya itu masalah lainnya adalah harus membeli kuota internet untuk bisa mengakses pembelajaran jarak jauh secara daring, sedangkang di masa pandemi sekarang ini sangat berdampak sekali pada ekonomi orang tua peserta  didik yang kebanyakan hanya bekerja sebagai buruh. Ibarat kata untuk makan sehari-hari saja sulit belum ditambah harus mengeluarkan membeli kuota internet untuk anaknya.Ditambah lagi dengan adanya jaringan internet yang tidak stabil,dengan adanya hal-hal seperti itu menjadikan PJJ secara daring akan menjadi tidak optimal.

Dapat disimpulkan, pembelajaran dengan metode luring terbatas ini, merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar tatap muka oleh guru dan peserta didik, namun dilakukan secara offline .Yang berarti guru memberikan materi berupa tugas hardcopy kepada peserta didik kemudian dilaksanakan di luar sekolah . Guru membuat draf  PJJ yang diambil orang tua, siswa sendiri. Bila ada yang belum paham siswa bergilir bertanya ke sekolah.

 

Editor: Cosmas