Belajar Tidak Mengenal  Jarak dan Waktu

Spread the love

Oleh: Sudarsono

Guru IPS SMP Negeri 2 Jatiyoso

 

Umumnya belajar dilaksanakan di sekolah,  lembaga pendidikan formal. Anak memeroleh pengetahuan keterampilan budi pekerti melalui interaksi langsung yang diajarkan oleh Guru. Setiap hari selalu mengikuti apa yang sudah dijadwalkan di sekolah sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Guru  di sekolah merupakan  orang tua kedua setelah orang tuanya sendiri. Namun, karena kondisi adanya wabah penyakit menular Coronavirus Disease (Covid-19) mengharuskan siswa belajar sendiri di rumah. Siswan tidak bisa bertatap muka dengan guru seperti ketika di sekolah.

Semula guru berinisiatif dengan pemanfaatan IT memberi tugas-tugas secara online, namun dikarenakan tidak seluruh siswa memiliki android serta keterbatasan pengetahuan tentang IT ditambah kemampuan jaringan internet yang lemah akhirnya siswa diberi tugas belajar  dengan Panduan Belajar  Jarak Jauh (PBJJ) yang pelaksanaanya melibatkan guru dan orang tua dalam melakukan pembelajaran.

Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa belajar dilaksanakan sepanjang hayat secara berkesinambungan atau continuing learning. Ketika berada di rumah maka orang tua menggantikan peran Guru untuk memberikan pengawasan dan bimbingan kepada anaknya. Karena keberhasilan pendidikan anak di rumah adalah tanggung jawab orang tua, yang mungkin selama ini kebanyakan orangtua masih kurang menyadari apa peran yang dilakukan untuk mendukung keberhasilan pendidikan anak-anaknya.

Sebelum ada peristiwa wabah  Covid-19  merebak di negara Indonesia, kebanyakan orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak-anaknya kepada sekolah. Para Orang Tua beranggapan,  berhasil dan tidaknya anak dalam menempuh pendidikan itu tergantung kepada lembaga pendidikan tempat anak-anaknya bersekolah. Sedangkan kesehariannya orang tuanya sibuk untuk bekerja dan mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga. Sebagian  orang tua siswa bahkan  menitipkan anak-anaknya  pada kakek atau neneknya di kampung, sedangkan orang tuanya sendiri urbanisasi mencari nafkah di kota-kota besar.

Sekarang saatnya ketika wabah coronavirus disease (covid-19) melanda negara, mengharuskan anak-anak yang sekolah itu belajar di rumah dalam jangka waktu tertentu, mau tidak mau orang tua harus mampu mendidik anak-anaknya ketika mereka berkumpul dalam keluarga.

Apa yang harus dilakukan orang tua ketika mendampingi anak-anaknya belajar di rumah? Harapannya dapat mewujudkan keberhasilan pendidikan anak-anaknya. Semula guru masih diperbolehkan memberi tugas-tugas yang berkaitan dengan mata pelajaran ketika diberikan di sekolah, namun karena berbagai pertimbangan dan masukan, apalagi adanya instruksi dari berbagai pihak untuk tidak memberi tugas belajar di rumah yang bisa membikin stress anak-anak, maka guru mengurangi tugas-tugas belajar yang diberikan kepada para siswa. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan kebugaran anak agar tetap sehat dan tidak stres mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Guru, sedangkan  anak tetap melakukan aktivitas belajar di rumah dengan nyaman, senang, bahagia dan baik.

Agar anak tidak kehilangan waktu belajar guru memberikan kebebasan belajar di rumahnya masing-masing. Mereka belajar dengan senang hati dan penuh kegembiraan tetapi tujuan pokok pembelajaran tetap tercapai. Untuk itu, perlu diperhatikan melalui program Panduan Belajar  Jarak Jauh (PBJJ). Guru mengambil langkah berkolaborasi dengan orang tua siswa membuat grup WA Orang Tua Siswa per kelas. Melalui grup WA inilah, guru memberikan  Panduan Belajar  Jarak Jauh (PBJJ) mengenai tema yang dipelajari, halaman buku. Guru memberikan tugas  seperti membuat rangkuman (resume) atau memberikan soal-soal ringan kepada siswa agar siswa merasa senang, namun siswa tetap belajar. Pelaksanaannya diserahkan kepada orang tua masing-masing. Sehingga Orang Tua perlu tahu perannya dalam kegiatan Panduan Belajar  Jarak Jauh (PBJJ) ini

Di antara peran orang tua yaitu untuk  menanamkan kepercayaan diri kepada anaknya  bahwa keberhasilan anak itu tidak hanya tergantung kepada sekolah. Sering adanya komunikasi antara orang tua dengan anaknya dengan menanyakan tentang apa cita-cita anaknya. Mendampingi anak-anaknya dalam belajar di rumah karena anak terkadang tidak langsung memahami materi pelajaran tertentu yang didapat di sekolah.

Di sinilah diharapkan orangtua dapat membantu menuntaskan masalah-masalah yang tidak dipahami oleh anaknya. Ciptakan suasana rumah yang menyenangkan, tenteram, nyaman dan tenang sehingga anak bisa berkonsentrasi saat belajar. Berikan fasilitas yang memadai misalnya ruang  belajar yang bersih, sehat, indah, nyaman dan pencahayaan lampu penerangan yang cukup. Berikanlah perhatian dan kasih sayang kepada anaknya misalnya dengan menyediakan kebutuhan makan minum yang cukup  agar anak nyaman dan betah saat belajar. Berikan bantuan kepada anak-anaknya apabila mengalami kesulitan dalam materi pelajaran dengan menanyakan kepada bapak ibu gurunya melalui komunikasi WA atau telepon.

Mengontrol setiap pelajaran dan memastikan semua mata pelajaran dipelajari dan tidak ada yang kelewatan.  Yang tidak kalah pentingnya bahwa anak perlu ditanamkan etika, aklak mulia atau budi pekerti seperti sopan dalam berbicara  tidak berkata kasar bila berhadapan dengan orang lain. Biasakan selalu menghormati dan menghargai yang lebih tua menyayangi yang lebih muda.  Ingatkan untuk beribadah berdo’a mengamalkan agamanya secara istiqomah.

Pastikan setiap mengerjakan tugas seperti membuat rangkuman (resume) atau menjawa soal-soal ringan yang dikerjakan dalam sebuah lembar kertas/folio diberi identitas diri, diberi hari dan tanggal kegiatan. Jangan lupa  ditandatangi orang tuanya untuk kemudian setelah masuk diserahkan kepada guru masing-masing di sekolah.

Kegiatan seperti ini dibutuhkan kesungguhan dan kesabaran orang tua dalam membimbing anak-anaknya di rumah. Apabila semua proses ini berjalan dengan baik maka anak tidak akan kehilangan waktu untuk belajar.

 

Editor: Cosmas Gun