Prof. Ir. H. Herry Purnama, M.T., Ph.D: Latih Warga Windan Makamhaji Budidaya Maggot Wujudkan Lingkungan Sehat

Spread the love

SUKOHARJO, POSKITA.co – Sebuah perkampungan tempat tinggal memang diidamkam mempunyai rasa kenyamanan dan lingkungan yang asri. Rasa keindahan perkampungan, kerukunan warga dan semangat pemberdayaan warga juga hidup. Selain itu warga juga memiliki sebuah usaha bersama yang bisa mengangkat roda ekonomi keluarga dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Hal ini yang menjadi pemikiran Prof. Ir. H. Herry Purnama, M.T., Ph,D, salah satu professor dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terkait menciptakan lingkungan perkampungan berdaya dengan lingkungan yang sehat. Sosok religius ini tinggal di kompleks masjid Hidayah, Windan, Makamhaji, Sukoharjo dan selama ini selain sebagai dosen di UMS juga mentor atau instruktur pengelolaan limbah sampah dengan budidaya maggot.

Kampung Windan yang notabene banyak warung kuliner, jelas Herry, menjadi motivasi tersendiri dalam menggerakkan dan mengajak warga Windan bisa mengelola limbah sampah dengan baik. Salah satunya menggelar pelatihan terkait budidaya maggot. rupakan salah satu pemikirannya dalam memanfaatkan limbah makanan warung. Dan salah satu upaya tepat untuk memanfaatkan limbah makanan warung atau rumah makan adalah dengan budidaya maggot.

“Jadi, kami tertarik dengan suasana lingkungan kampung Windan ini yang banyak warung kulinernya dan kita ajak warga untuk bisa memanfaatkan limbah sampah dari warung atau sampah rumah tangga sehari-hari. Tidak semua sampah dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS), akan tetapi kita bisa memanfaatkan sampah untuk budidaya maggot,” jelas Herry saat ditemui redaksi di rumahnya Windan, Makamhaji, Kamis (6/11/2025) siang.

Wakil Dekan IV Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik UMS dan juga Guru Besar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik UMS ini mengatakan, langkah budidaya maggot ini untuk mereduksi sampah dan bisa untuk tujuan mulia, yaitu peningkatan kesejahteraan warga kampung Windan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Kalau dikelola dengan baik, budidaya maggot ini bisa menghasilkan cuan atau rejeki yang membawa berkah tentunya.

Prof. Ir. H. Herry Purnama, M.T., Ph.D, bersama generasi muda dikenalkan budidaya maggot yang ada di Windan, Makamhaji, Kartosuro.

Budidaya maggot terutama dari lalat jenis black soldier fly adalah metode efektif untuk mengurangi sampah organik. Proses ini melibatkan pemeliharaan larva lalat yang memakan limbah makanan dan sisa-sisa tanaman. Dengan cara ini, maggot dapat mengubah sampah menjadi pupuk alami yang kaya nutrisi. Selain itu, jelas Herry, maggot juga dapat dijadikan pakan ternak, mengurangi kebutuhan akan sumber pakan lainnya.

Teknik ini tidak hanya membantu mengatasi masalah pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang positif. Budidaya maggot menjadi solusi cerdas untuk masalah sampah yang semakin meningkat. Di sejumlah daerah lain, ungkapnya, juga sudah ada gerakan pengelolaan budidaya maggot. Ketertarikan warga untuk mau membudidayakan maggot secara intens dimotivasi dalam rangka ikut mengurangi limbah sampah yang selalu jadi problematika setiap Pemerintah Kabupaten/Kota.

Di sela Waktu luangnya, Herry yang lulusan S3 di Newcastle University Chemical Engineering and Advanced Materials (Newcastle University Inggris), lulus S2 di Institut Teknologi Bandung (IT) Bandung jurusan Teknik Kimia dan lulus S1 dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang jurusan Teknik Kimia, tetap istikomah mendampingi warga dalam budidaya maggot.

Saat ditemui redaksi di Kampus Windan, RT 1/RW 8, Makamhaji, Kartosuro, Prof Herry mengaku akan terus memberikan pelayanan dan pengabdian terbaik bagi masyarakat. Bersama BUMDes Makam Haji, Herry selalu all out dalam memberikan pelatihan dan pendampingan pengelolaan budidaya maggot yang dilakukan karang taruna. Kalau anak muda atau karang taruna mau menekuni budidaya maggot, cuan atau keuntungan materi juga bisa didapat.

“Penduduk Desa Makamhaji ini terbesar kedua se Kabupaten Sukoharjo. Hal ini menjadi satu ide pemikiran tersendiri bagaimana mengolah limbah organik warga Makamhaji ini bisa dimanfaatkan untuk budidaya maggot. Makamhaji ini termasuk desa, tapi dekat dengan perkotaan yang jumlah penduduknya sekitar 18 ribuan,” jelasnya.

Meskipun saat berita ini ditulis, BUMDes Makamhaji informasinya sudah tidak lagi konsen mengelola maggot, akan tetapi warga yang pernah mengikuti pelatihan pengelolaan budidaya maggot masih tetap konsisten. Beberapa warga di kampung Windan ini masih melihat peluang dapatkan cuan dari usaha budidaya maggot.

Prof. Ir. H. Herry Purnama, M.T., Ph.D, tetap optimis warga mau dan konsisten dengan budidaya maggot yang bisa hasilkan cuan dan kurangi limbah sampah.

Maggot itu kadar proteinnya tinggi yang bisa dijadikan pakan ternak, pakan ikan dan atau binatang lainnya. Prof Herry Purnama berpesan kepada masyarakat agar tidak lelah berbuat kebaikan, berkreasi dan berinovasi. Satu warga terpanggil untuk mengolah limbah sampah dengan budidaya maggot, kata Herry, maka akan lahir ribuan warga lain mengikuti jejaknya dengan senang hati.

“Hidup ini akan lebih bermakna dan berkah apabila kita mau melayani umat, mau mengabdi dengan senang hati, ikhlas dan penuh kegembiraan. Kita ciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, penuh toleransi dan tetap bergerak untuk kemajuan umat. Salah satunya warga mau tergerak mengelola limbah sampah dengan budidaya maggot. Anak cucu kita nanti juga bisa melanjutkan kebaikan dan semangat pemberdayaan masyarakat,” pesannya.

Apabila ada generasi muda atau warga yang tertarik menekuni budidaya maggot, Herry siap memberikan pelatihan atau dampingan. Baginya, waktu akan berharga dan bermakna dengan istikomah memberikan pelayanan dan pengabdian masyarakat. Dan kampus UMS sendiri, menurut Prof Herry Purnama juga intens dan berkomitmen selalu menggelorakan semangat peduli sesama. Baik para dosen, mahasiswa atau civitas akademika UMS, diarahkan berbuat nyata atau aksi nyata melayani masyarakat sesuai potensi yang ada. UMS tetap istikomah tebarkan kebaikan untuk wujudkan masyarakat yang religius, kreatif, inovatif dan berkemajuan. (Hakim)

Keterangan Foto Gambar Atas: Prof. Ir. H. Herry Purnama, M.T., Ph.D, saat memberikan pelatihan budidaya maggot yang waktu itu didukung BUMDes Makamhaji.