Home Visit Salah Satu Solusi Belajar Pada Masa Pandemi Covid-19
Oleh: Sri Hartati, S.Pd
Guru SDN Grogol 02 Kec.Grogol, Kabupaten Sukoharjo
Pengertian pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengermbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlikan dirinya dan masyarakat.
Secara etimologi, pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sedangkan menurut Kamus Besar Berbahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dunia Pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Menurut Hamalik (2011: 27) mengajar adalah suatu proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna ketika kegiatan belajar siswa terjadi.Oleh karena itu, setiap guru perlu memahami dengan sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa sehingga dapat memberikan bimbingan dan memberikan lingkungan belajar yang sesuai dan serasi bagi peserta didik. Pendidik atau guru adalah orang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan. Guru dalam dunia pendidikan berfungsi sebagai pihak yang merencanakan, mengatur, memimpin, dan mengawasi.
Menjadi seorang guru adalah sebuah pekerjaan mulia, karena tugas guru adalah mendidik, membimbing, dan mengajar peserta didikan dalam kondisi apapun. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Selain harus mengajar meskipun PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh ) guru juga harus menaati aturan yang berlaku di tengah pandemi Covid-19.
Kondisi Pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini mempunyai persoalan yang semakin kompleks. Siswa, guru, dan orang tua semakin mempunyai tugas yang berat dan penuh tantangan. Kolaborasi,dan komunikasi antara orang tua dan guru sangat dibutuhkan dalam proses belajar siswa. Karena keterlibatan kedua pihak tersebut dapat berperan besar dalam perkembangan pemahaman siswa di tengah Pandemi Covid-19 ini. Masalah yang dihadapi saat ini adalah banyak siswa yang tidak mempunyai handphone untuk berkomunikasi jarak jauh belum lagi masalah jaringan internet.
Tidak adanya akses internet di sekolah mengakibatkan proses belajar jarah jauh terganggu. Bukan hanya akses internet saja. Di sekolah kami banyak peserta didik yang tidak mempunyai handphone, sehingga dengan demikian guru harus memakai cara yang lain untuk mengatasi ini.
Salah satu yang kami tempuh adalah guru mengadakan (home visit). Jumlah peserta didik 20 anak bisa dibagi menjadi 5 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 anak. Setiap hari guru datang ke rumah salah satu anak secara bergiliran. Di rumah anak tersebut sudah ada anak-anak yang lain menunggu. Misalnya hari Senin jadwal untuk kelompok 1, hari Selasa untuk jadwal kelompok 2, hari Rabu untuk jadwal kelompok 3 dan seterusnya. Di dalam pelaksanaan home visit tersebut guru dan peserta didik tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan memakai air mengalir.
Pelaksanaan home visit lebih baik dari pada guru hanya memberi tugas kepada peserta didik tanpa menerangkan terlebih dahulu, karena di sini peserta didik belum paham akan materi kemudian tahu-tahu diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal-soal. Apabila mau bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahui, peserta didik terkendala handphone dan apabila mau bertanya kepada orang tua, banyak orang tua yang sibuk bekerja.
Dengan adanya kegiatan home visit diharapkan peserta didik lebih semangat dalam belajar karena belajar dengan guru dan teman-teman lebih menyenangkan dari pada belajar sendiri. Dalam pembelajaran home visit guru menerangkan materi terutama yang dianggap peserta didik sulit dan peserta didik bisa langsung bertanya sekiranya materi yang belum diketahuinya, karena boleh jadi seorang murid malu bertanya apabila di sekolah disaksikan oleh banyak temannya, tetapi bisa jadi seorang murid berani bertanya ketika home visit karena pelaksanaan home visit hanya melibatkan beberapa peserta didik saja.
Dalam pelaksanaan home visit bukan hanya peserta didik saja yang bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang belum, paham,tetapi wali murid juga bisa bertanya langsung kepada guru yang berkunjung tentang perkembangan anaknya, misalnya tentang karakter, daya serap anak terhadap pelajaran dan sebagainya, sehingga terjalin hubungan timbal balik antara guru, murid, dan orang tua murid.
Dari uraian di atas bisa diambil kesimpulan bahwa ternyata pembelajran home visit guru berkunjun ke rumah murid bisa menjadi salah satu solusi belajar pada masa pandemi Covid-19 ini. (*)
Editor: Cosmas