Rahmad Handoyo: Ginjal atau Hati Kena Disebabkan Warga Konsumsi Zat Kimia Berbahaya dalam Makanan

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Ratusan warga dari daerah Gantiwarno, Prambanan dan Manisrenggo, tampak memadati gedung serbaguna Desa Cucukan, Kecamatan Prambanan, Klaten, dalam acara reses anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, SPI MM, Selasa pagi (26/10/2021).

Dalam acara ini diisi dengan pembinaan atau sosialisasi terkait kewaspadaan dini akan ancaman bahan obat dan makanan berbahaya dari BPOM di Semarang. Adanya zat pewarna pakaian atau zat berbahaya lainnya pada makanan perlu disikapi dengan baik.

Adanya sosialisasi ini, jelas Rahmad Handoyo, akan memberikan penyegaran dan sosialisasi penting bagi masyarakat untuk kewaspadaan dini akan bahaya makanan atau bahan makanan yang beredar di sekeliling masyarakat. Makanan yang warnanya mencolok atau adanya iming-iming diskon harga sebuah makanan, harus diwaspadai.

Rahmad bekerjasama dengan BPOM di Jawa Tengah menggiatkan sosialisasi terkait makanan dan bahan berbahaya bagi tubuh. Langkah ini sebagai  salah satu edukasi untuk menyosialisasi yang sangat penting dari kebiasaan masyarakat. Kebiasaan buruk yang selama ini dilakukan dalam memilih makanan, terkadang sering melupakan sisi kesehatan bagi tubuh.

Masyarakat diajak dan dibina untuk waspada atau berhati-hati dalam memilih makanan atau bahan makanan. Masyarakat bisa memilih makanan yang sehat, membuat makanan yang aman. Dalam membuat makanan harus dijauhkan dari zat kimia yang tak diiizinkan bagi tubuh.

“Sehingga ginjal kita terganggu, liver kita terganggu, hati kita terganggu karena sembrono makan makanan berbahaya. Nah dengan adanya sosialisasi itu, BPOM memberikan manfaat bagaimana memilih makanan yang sehat, bagaimana memilih bahan makanan yang aman, sehingga bisa diterima oleh tubuh kita.  Ginjal dan hati kena karena warga sembrono mengonsumsi zat kimia berbahaya dalam makanan,” ungkap Rahmad kepada wartawan usai acara.

Novi Ekorini dari BPOM di Semarang sedang berikan sosialisasi waspada bahan dan makanan berbahaya.

Sementara itu, dalam pembinaan terkait kewaspadaan dini akan bahan makanan dan makanan disampaikan oleh Dra. Novi Ekorini, Apt, selaku Koordinator  Kelompok Substansi Informasi dan Komunikasi BPOM di Semarang. Ratusan warga yang hadir diminta mencermati brosur dari  BPOM untuk menghindari bahan makanan dan makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

“Penggunaan bahan tambahan pada produk pangan perlu memperhatikan keamanannya. Dilarang digunakan pada pangan, contohnya formalin, boraks,  rhodamin, methanyl yellow, dan auramin. Ini semua bahan berbahaya bagi tubuh,” jelas Novi Ekorini.

Ketika ada sebuah penawaran produk barang dengan harga sangat murah, diharapkan masyarakat tidak mudah terkecoh dan tetap waspada. Misalnya ada barang produksi yang enak, tapi harganya murah, perlu dilihat kadaluwarsanya. Juga mewaspadai warna mencolok pada makanan, biasanya ada bahan tambahan pada pangan dengan memakai zat kimia berbahaya.

“Pastikan kemasannya wutuh, tidak bocor, tidak penyok, tidak menggembung dan lainnya.  Juga tetap diperhatikan kadaluwarsanya makanan yang kita beli,” pesan Novi.

Dalam acara ini, hadir Camat Prambanan Puspo Enggar Hastuti, SE, Danramil 09/Prambanan Kapten Inf Basuki, Kapolsek Prambanan AKP Edy Prasetyo, SH MH, sejumlah Kepala Desa dan tamu lainnya. Kegiatan sosialisasi Edukasi Keamanan Obat dan Makanan ini dikemas atau dibagi menjadi dua sesi pertemuan. (Hakim) 

Caption Foto HL:
Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR RI salam kompak dengan pejabat dan peserta di acara ini.