Mantan Anggota Dewan H. Sunarto Manfaatkan Limbah MBG untuk Pakan Ayam dan Pupuk
KLATEN, POSKITA.co – Sebuah terobosan dan ide yang menarik manakala melihat banyaknya limbah program makan bergizi gratis atau MBG di beberapa posko dapur MBG yang terbuang percuma. Hal ini membuat hati H. Sunarto, SE MM, salah satu tokoh pemerhati lingkungan langsung tergerak untuk memanfaatkan limbah MBG. Lalu Sunarto melakukan pendekatan dan koordinasi dengan kepala dapur MBG yang ada di Trucuk, Klaten, tepatnya di barat Koramil Trucuk.
Saat ditemui redaksi di kandang ayamnya yang berada di Desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kamis (18/9/2025) siang, Sunarto langsung memperlihatkan cara pemanfaatan limbah MBG. Ada 19 ekor ayam yang dipelihara di salah satu rumah dekat kediamannya yang terbagi dalam tiga kendang. Untuk dua kandang, masing-masing berisi 4 ekor betina dan 1 ekor jantan jenis ayam kuntara. Sedang 1 kandang lagi berisi 1 ekor jantan dan 8 ekor betina dengan jenis ayam KUB.
“Jadi ceritanya selama dua tahun ini saya memelihara 4 ekor ayam di samping rumah dengan makanan limbah rumah tangga dan ditambahi katul. Dan dari 3 ekor ayam betina ini, dengan pemeliharaan ala kastari, setidaknya per hari dapat 1 telur dan bisa dimanfaatkan untuk menu makan sehari-hari. Kadangkala dalam sehari bisa 3 telur yang didapat dari 3 ekor ayam betina ini,” jelas Sunarto.
Dan selama dua minggu lalu, di awal September 2025, Sunarto membuat kendang ayam yang berada di rumah kosong. Kalau setiap harinya harus keluarkan uang untuk beli katul atau makanan untuk ayam di kandang, setidaknya per ekor ayam butuh 600 rupiah. Kalau dihitung bisa keluar kocek untuk pakan ayam sekitar Rp 12-15 ribu. Dengan adanya pemanfaatan limbah makanan MBG ini, Sunarto mengaku hanya keluar kocek sekiar 10 persen saja dari Rp 15 ribu.
Dari dapur MBG Trucuk, kendang ayam Sunarto dapat kiriman sayuran di pagi hari setelah selesai memasak dan sorenya dapat kiriman lagi sisa-sisa makanan setelah diambil dari sekolah. Beberapa warga tetangganya juga memanfaatkan limbah MBG untuk pakan ternak entok, seperti sayuran dan sisa-sisa makanan lainnya. Sisa makanan program MBG ini bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang percuma di bak sampah.

“Selain untuk makanan ayam, saya juga memanfaatkan sisa-sisa makanan MBG ini untuk pembuatan pupuk cair. Pupuk cair ini untuk menyuburkan tanaman sayuran, seperti terong, tomat, bayam, kangkung dan lainnya. Untuk tulang ayam juga kita manfaatkan dengan baik. Tulang ayam kita jemur, lalu digoreng tanpa minyak dan setelah itu ditumbuk. Setelah itu tumbukan tulang ayam kita kasihkan untuk makanan ikan lele yang saya pelihara yang jumlahnya sekitar seratusan,” jelasnya.
Dari pengalamanan memelihara dengan makanan dari sisa-sisa atau limbah MBG ini, ternyata bisa menghasilkan telur yang baik. Saat ini ada 23 ekor ayam yang dipelihara Sunarto dan setiap hari bisa bertelur lebih dari 10-15 telur dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dan kalua sudah banyak bisa dijual ke warung atau pedagang telur yang ada di sekitar rumah.
Dipesankan kepada masyarakat, seandainya memiliki pekarangan atau rumah kosong, bisa dimanfaatkan untuk tambah-tambah penghasilan dengan memelihara ayam jenis KUB atau kuntara. Dan tidak perlu beli makanan yang mahal-mahal, cukup menggunakan sisa-sisa makanan dari dapur MBG yang terdekat dari rumah. Ayamnya selama ini juga tetap suka atau gemar memakan sisa-sisa makanan limbah MBG. (Hakim)