Bahasa Indonesia itu Mudah, Apakah Benar?
Oleh:
Nama Mahasiswa : Hasna Rana Abidah
NIM / Prodi : K1223038 / PBSI UNS
Dosen Pembimbing :Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional kita, bangsa Indonesia. Dari kecil, kita sudah diajarkan berbahasa Indonesia walaupun bahasa Indonesia tidak menjadi bahasa Ibu semua masyarakat Indonesia. Bahasa Ibu merupakan bahasa pertama yang diajarkan kepada kita sejak kecil atau bisa disebut bahasa daerah, seperti contohnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, serta bahasa daerah lainnya.
Banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu mudah, karena mereka sudah mengenalnya sejak kecil. Namun, pada kenyataannya bahasa Indonesia tidaklah mudah. Banyak masyarakat Indonesia yang salah dalam penerapannya. Baik dalam pengejaan katanya yang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) maupun Ejaan Yang Disempurnakan(EYD)). Tak hanya itu, penggunaan tanda baca juga sering diabaikan dalam penggunaannya. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana hasil tulisan masyarakat Indonesia di sosial media. Dengan pemikiran yang meremehkan seperti itu dan minat baca yang rendah, sangat kecil kemungkinannya masyarakat menyadari bahwa bahasa Indonesia tidak semudah itu.
Bahasa Indonesia memang termasuk bahasa yang mudah untuk dipelajari bagi penutur asing. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tidak terdapat kala (tenses) dan tidak ada tata bahasa gender yang sering ditemukan dalam bahasa Inggris. Selain itu, bahasa Indonesia memiliki lafal yang sesuai dengan lambang hurufnya.
Belajar bahasa Indonesia dapat dimulai dari mempelajari ilmu linguistiknya. Linguistik ialah ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Jadi objek kajiannya adalah bahasa itu sendiri. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Linguistik memiliki banyak bidang kajian, baik di dalam bidang bahasa itu sendiri atau dengan bidang ilmu lain. Sebelum itu, terdapat bidang-bidang yang mendasari dan menyangkut struktur dasar linguistik, misalnya struktur bunyi bahasa yang disebut fonologi, struktur kata yang disebut morfologi, struktur antarkata dalam kalimat yang disebut sintaksis, dan struktur makna yang disebut semantik.
Dari beberapa struktur yang mendasari linguistik tersebut, kita dapat mengetahui pola-pola bahasa yang sesungguhnya. Tak hanya itu, wawasan dan pengetahuan serta pandangan kita dalam bahasa akan semakin luas. Dari yang sebelumnya menganggap bahasa adalah alat komunikasi menjadi lebih banyak definisi dari bahasa itu sendiri.
Linguistik tak hanya ilmu yang mempelajari mengenai bahasa. Namun, linguistik juga berperan penting dalam hal pembelajaran bahasa. Setelah kita mempelajari ilmu linguistik, pastinya kita juga akan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahasa. Pembelajaran bahasa tak hanya berlaku di sekolah-sekolah saja, namun pada masyarakat umum juga berlaku. Selain untuk mencapai tujuan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, juga agar mencerminkan sebagai masyarakat Indonesia yang bangga menggunakan bahasa Indonesia.
Telah disebutkan beberapa struktur dasar yang mendasari linguistik, yaitu fonologi (bunyi bahasa), morfologi (kata), sintaksis (antarkata dalam kalimat), dan semantik (makna). Jika keempat struktur dasar tersebut digabung, maka seseorang yang telah mempelajari linguistik akan dengan mudah memahami suatu kata atau kalimat, baik dalam berkomunikasi, melakukan debat, mengekspresikan diri, maupun meminta sesuatu.
Oleh karena itu, linguistik yang mempelajari bahasa berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan belajar linguistik, kita bisa mempelajari tentang bunyi bahasa, kata, kalimat, dan juga makna suatu kata atau kalimat. Hal tersebut sangat penting dalam jalannya komunikasi antar manusia karena dapat mengerti maksud dari apa yang seseorang ucapkan. Selain itu, sebagai masyarakat Indonesia kita juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan belajar bahasa Indonesia dan linguistik.
editor: cosmas